Bahaya Pornografi bagi Syaraf Otak

 Bahaya Pornografi bagi Syaraf Otak

Naviri.Org - Sejak internet dapat diakses siapa pun, wabah pornografi sepertinya juga melanda bagian mana pun, dan menyerang siapa pun. Jika di masa lalu orang mungkin kesulitan atau tidak mudah mendapat materi pornografi, keberadaan internet menjadikan materi pornografi sangat mudah ditemukan dan dinikmati.

Yang mengkhawatirkan, Indonesia ternyata masuk dalam sepuluh besar sebagai negara yang paling banyak atau paling sering mengakses pornografi lewat internet. Dalam daftar sepuluh negara yang paling banyak mengakses pornografi di internet, Indonesia menempati posisi ketujuh. Itu tentu bukan prestasi yang membanggakan, mengingat negara ini konon sangat religius.

Kenyataannya, mencari materi pornografi di internet memang sangat mudah. Tinggal masuk mesin pencari, mengetikkan kata kunci tertentu yang terkait dengan seks atau pornografi, maka sekian ribu atau bahkan sekian juta materi pornografi bisa dilihat, diakses, dan dinikmati siapa pun.

Pada tahun 2008, Yayasan Kita dan Buah Hati pernah melakukan survei menyangkut pornografi terhadap 1.625 siswa kelas 4-6 sekolah dasar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi. Dalam survei itu terungkap bahwa 66% dari mereka telah menyaksikan materi pornografi lewat berbagai media. Sebanyak 24% di antaranya lewat komik, 18% melalui games, 16% lewat situs porno, 14% melalui film, dan sisanya melalui VCD dan DVD, telepon seluler, majalah, dan koran.

Berdasarkan penyebab, mereka yang disurvei itu menyatakan, bahwa mereka melihat pornografi karena iseng (27%), terbawa teman (10%), dan takut dibilang kuper (4%). Sedangkan mengenai tempat mereka mengakses pornografi, kebanyakan di rumah atau kamar pribadi (36%), rumah teman (12%), warung internet (18%), dan rental (3%).

Survei itu sangat mengejutkan, mengingat yang disurvei adalah anaka-anak SD yang tentu masih kecil, dan survei itu pun dilakukan pada 2008. Jika yang masih SD saja sudah seperti itu, bisakah kita membayangkan apa yang dilakukan pelajar SLTP, SLTA atau bahkan mahasiswa?

Padahal, pornografi memiliki dampak yang tidak sehat, khususnya bagi syaraf otak. Bahkan, pornografi bisa dibilang lebih berbahaya dibanding narkoba, karena narkoba menyebabkan kerusakan pada 3 syaraf otak, sedangkan pornografi menyebabkan kerusakan pada 5 syaraf otak.

Dr. Adre Mayza Sp.S(K) dan Elly Risman, dalam acara Untukmu Ibu Indonesia, menjelaskan mengenai akibat pornografi pada otak anak. Berikut ini adalah pemaparan mereka, yang perlu diketahui setiap orangtua.
  1. Pornografi menjadikan bagian depan otak—yang mengatur gerak dan perilaku—menyusut. Hal itu bisa berpengaruh pada kurangnya rasa tanggung jawab.
  2. Neuron transmitter, bagian otak yang mengontrol kesenangan, akan bekerja berlebihan. Pada saat dewasa, mereka akan berperilaku berdasarkan kesenangan, sehingga tidak dapat mengontrol diri.
  3. Ketidakmampuan mengontrol batasan perilaku, sehingga berkecenderungan mudah depresi.
  4. Saat dewasa, anak-anak yang biasa menyaksikan pornografi cenderung memandang wanita sebagai objek seksual.
  5. Anak-anak yang biasa mengakses pornografi juga memiliki kemungkinan untuk melakukan kekerasan seksual dan pedofilia.

Related

Parenting 465871322044124307

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item