Karya-karya Happy Salma di Bidang Film, Teater, dan Kepenulisan

Happy Salma

Naviri.Org - Happy Salma, yang nama lengkapnya Jero Happy Salma Wanasari, dikenal sebagai model dan aktris sinetron, film, juga pemain teater. Ia lahir di Sukabumi, 4 Januari 1980. Karirnya banyak tercurah di dunia akting, termasuk film, sinetron, FTV, hingga teater.

Selain membintangi banyak sinetron, film, dan FTV, Happy Salma juga bermain dalam pementasan Teater Nyai Ontosoroh di Gedung Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, (2007), pementasan monolog “Ronggeng Dukuh Paruk” pada 2009 di Bern-Swiss, Belanda, dan Taman Ismail Marzuki, pementasan wayang “Jabang Tetuko” di Senayan City (2010), pementasan teater “Opera Diponegoro” di Teater Jakarta (2011), Monolog Inggit Garnasih-STSI, di Bandung (2011), pementasan “Roro Mendut” di Teater Jakarta (2012) dan Monolog Inggit Garnasih, yang dipentaskan ulang di Taman Ismail Marzuki (2014) dengan suasana berbeda, yaitu menggandeng penari dari Tarian Kontemporer Studio Titik Dua, musisi gamelan Sunda dari Gamelan Mustika Inggit, dan paduan suara dari Seni Musik UPI. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Titimangsa Foundation, yang merupakan lembaga budaya yang dia dirikan.

Di bidang film, Happy Salma meraih banyak pujian dan penghargaan, khususnya untuk perannya dalam film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita, yang sekaligus mengantarkan namanya meraih Piala Citra kategori Pemeran pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2010. Dia juga mendapatkan penghargaan serupa dengan film yang sama di IMA (Indonesia Movie Award).

Di bidang kepenulisan, Happy Salma menulis kumpulan cerpen berjudul “Pulang”, yang mendapatkan apresiasi di ajang Khatulistiwa Literary Award, sebagai nominasi penulis muda berbakat. Buku keduanya, “Telaga Fatamorgana” (2008) dan novelnya yang berjudul “Hanya Salju dan Pisau Batu”, hasil kolaborasi dengan penulis novel Pidi Baiq, diluncurkan pada 2010 bersamaan dengan antalogi cerpennya yang berjudul “24 Sauh” dan “Dari Datuk Ke Sangkar Emas”.

Happy Salma juga menjadi sutradara untuk film Rectoverso (2012) yang merupakan adaptasi dari album musik karya Dewi Lestari, bersama Marcella Zalianty, Cathy Sharon, dan Olga Lydia. Pada 2014, Institut Kesenian Jakarta memberikan penghargaan untuk dedikasinya terhadap dunia teater di tanah air.

Kehidupan pribadi

Happy Salma menikah pada Oktober 2010 dengan Pangeran Tjokorda Bagus Dwi Santana Kerthyasa, keturunan keluarga kerajaan Ubud Bali, berdarah Bali-Australia, di Puri Sareh, Gianyar. Untuk menghormati pernikahannya, ia kemudian diberi nama Jero Happy Salma Wanasari.

Lihat: Koleksi Foto-foto Hot dan Seksi Happy Salma

Related

Celebrity 6065093539031988749

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item