Di Tempat Ini, Bercinta dan Punya Anak Tak Perlu Menikah

Di Tempat Ini, Bercinta dan Punya Anak Tak Perlu Menikah

Naviri.Org - Dalam sistem sosial yang kita kenal, urusan hubungan seks dan kepemilikan anak diatur oleh hukum perkawinan. Secara mudah, sepasang pria dan wanita bisa bebas bercinta atau melakukan hubungan seks jika telah menikah, sebagaimana seorang wanita bisa bebas punya anak jika telah terikat pernikahan. Seiring dengan itu, aktivitas seks yang dilakukan di luar pernikahan akan dianggap tidak baik, sebagaimana seorang wanita bisa malu jika melahirkan anak padahal tidak terikat pernikahan yang jelas dengan seseorang.

Tetapi, ternyata sistem semacam itu tidak berlaku bagi Suku Mosuo, yang tinggal di provinsi Yunan dan Sichuan, Cina. Tepatnya di pinggiran Danau Lugu, di kawasan Yongning, Yanyuan. Dekat tepi Gunung Himalaya dan berbatasan langsung dengan Tibet. Desa itu juga dikenal sebagai “Kerajaan Wanita” atau “Tempat Matriarkat Terakhir di Cina”.

Di sana tidak ada sistem atau hukum perkawinan. Artinya, seorang pria dan seorang wanita bisa bercinta atau berhubungan seks dengan siapa saja secara bebas, tanpa harus diatur dan diikat oleh perkawinan, sebagaimana setiap wanita bisa melahirkan anak dengan bebas tanpa harus punya kejelasan siapa suaminya.

Bagi mereka, urusan seks antara pria dan wanita adalah urusan pribadi masing-masing, yang tidak bisa dicampuri orang lain. Begitu pula kepemilikan anak tanpa ikatan pernikahan juga merupakan hal biasa, sehingga mereka tidak menilai negatif hal itu.

Terkait perkawinan, kebebasan dalam urusan seks itu disebut “axia” atau “walking marriage” alias “perkawinan berjalan”.

Jadi, bisa saja suatu malam seorang laki-laki memasuki sebuah rumah, lalu menemui wanita yang ada di sana, dan si wanita menyambut kedatangan si laki-laki dengan penuh gairah, lalu mereka bercinta. Menjelang subuh, si laki-laki akan pergi meninggalkan si wanita, sebelum anggota keluarga lain terbangun. Selama si laki-laki bercinta dengan si wanita, bisa jadi anggota keluarga si wanita mengetahui atau mendengar keberadaannya. Tapi mereka membiarkan, dan menganggap itu hal biasa.

Karenanya, seorang laki-laki di kalangan Suku Mosuo tentu telah berhubungan seks dengan banyak wanita di lingkungannya, sebagaimana wanita di sana juga telah bercinta dengan banyak pria di kalangan sukunya. Dan, sekali lagi, kenyataan itu sama sekali bukan masalah bagi mereka.

Hal semacam itu dilatarbelakangi karena masyarakat Suku Mosuo memang tidak mengenal sistem pernikahan sebagaimana yang dikenal dunia umumnya. Dengan kata lain, pria dan wanita di sana bisa melakukan hubungan seks dan punya anak, tanpa harus ada pernikahan. Bagi mereka, pernikahan dianggap terlalu mengikat dan rumit.

Latar belakang semacam itu didasari oleh budaya matriarkat, yaitu sistem sosial dengan ibu sebagai kepala dan penguasa seluruh keluarga, yang mereka anut. Dalam suku mereka, perempuan diperlakukan sebagai pemimpin. Karenanya, tidak ada stigma buruk yang melekat pada para perempuan dalam sistem perkawinan berjalan atau axia yang mereka berlakukan.

Dengan sistem matriarkat, perempuan di kalangan Suku Mosuo menjadi pemimpin. Merekalah yang bekerja dan mencari nafkah. Perempuan paling tua di rumah adalah kepala keluarga. Biasanya, peran itu diisi oleh nenek yang berkuasa atas rumah dan segala keputusan di rumah, dan peran itu disebut “ah mi”. Ia mengatur keuangan seluruh anggota. Ah mi juga akan memilih pewarisnya untuk mengurusi harta serta rumahnya.

Sementara pria cenderung tidak punya peran apa-apa, selain memancing, mengasuh anak kecil, dan menyiapkan upacara kematian, atau berperang ketika dibutuhkan (hal itu hanya terjadi di zaman dulu). Laki-laki tidak punya pekerjaan, dan cenderung hanya hidup untuk rutinitas malam hari alias bercinta.

Karena Suku Mosuo tak mengenal adat pernikahan, jadinya wajar seorang anak tidak tahu ayahnya. Anak menjadi tanggung jawab ibu, dibesarkan nenek di rumah, dibantu saudara laki-laki sang ibu jika ada. Tak seperti di tempat lain, di Mosuo tak ada stigma atau masalah tentang hal itu.


Related

World's Fact 6323984892768438658

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item