Yang Perlu Dilakukan Jika Menjadi Korban Kekerasan Seksual

Yang Perlu Dilakukan Jika Menjadi Korban Kekerasan Seksual

Naviri.Org - Pelecehan atau kekerasan seksual bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Salah satunya, yang sekarang sering muncul—dan paling meresahkan—adalah pengunggahan video seks di internet, dengan motif balas dendam.

Pasangan pria dan wanita bisa jadi melakukan hubungan intim, dan mereka secara sadar merekam hubungan seks tersebut menggunakan kamera. Ketika hubungan mereka putus, pihak pria sengaja mengunggah video itu ke internet, hingga siapa pun bisa menontonnya. Atau, bisa pula, seorang wanita bersedia difoto dalam keadaan telanjang oleh pacarnya, karena percaya si pacar akan menyimpan foto itu baik-baik. Tapi begitu putus, si pria malah membocorkan foto telanjang itu ke internet.

Apa yang kamu lakukan ketika foto atau video erotismu tersebar di dunia maya? Panik, tentu saja. Bisa jadi, kamu segera menyiapkan mental menghadapi sanksi sosial berupa cercaan masif dari semua orang, termasuk di lingkungan terdekatmu—sahabat dan kerabat. Lantas mencari cara paling tepat untuk menjelaskan peristiwa itu kepada mereka—walau hati kecilmu yakin, penjelasan apa pun tak sepadan dengan kerusakan yang telah terjadi.

Nyatanya, Indonesia memiliki banyak peredaran konten pornografi yang penyebarannya dilakukan tanpa seizin dan sepengetahuan pihak yang berada dalam foto atau video tersebut.

Pada Juni 2017 misalnya, video seks seorang mahasiswi diumbar mantan pacarnya di media sosial, karena sang mantan merasa dendam setelah diputus cinta. Hal serupa menimpa seorang perempuan Bali ketika pada Desember 2016 mantan kekasihnya menyebarkan video syurnya, setelah lamaran ditolak oleh orang tua pihak perempuan.

Sebagai negara yang melarang keras komersialisasi pornografi, konten erotis dalam negeri hampir pasti dihasilkan melalui proses amatir yang peredarannya dilakukan tanpa izin. Dalam dua kasus di atas, konten pornografi disebarkan oleh mantan kekasih atau melalui peretasan data pribadi, tanpa mendapat izin dari orang yang berada di dalam video.

Kasus semacam itu jamak di dunia, dan dikenal dengan istilah revenge porn atau balas dendam pornografi. Revenge porn adalah aksi yang dilakukan seseorang yang mengunggah konten pornografi orang lain secara sepihak untuk tujuan ekonomi, kekerasan, dan pelanggaran hak individu. Motif revenge porn berdasar pada rasa dendam terhadap korban.

Revenge porn adalah bagian dari rantai ketidakadilan berbasis gender. Proses merekam dan menyebarkan aktivitas seksual tanpa persetujuan kedua belah pihak pun, dapat dianggap kekerasan seksual.

Menyepelekan otoritas tubuh perempuan membuat publik sering menutup logika. Alih-alih membantu pihak yang menjadi korban untuk memperoleh keadilan, masyarakat lebih sering merendahkan korban, sambil ikut menikmati video tersebut.

Ketimpangan gender membuat citra buruk disematkan kepada korban yang mayoritas adalah perempuan. Sementara sang penyebar konten revenge porn, yang mayoritas lelaki, justru jauh dari sorotan, seolah mereka bebas melakukan apa saja tanpa sanksi sosial seperti yang menekan psikis si perempuan.

Pada akhirnya, masyarakat lebih sering menjadi hakim sekaligus penikmat konten pornografi, alih-alih berempati pada korban. Mereka pun ikut menyebarkan video porno tersebut, sembari menggunjingkan si korban perempuan—anak mana, dari mana asalnya, sekolah di mana, pekerjaannya apa, dan 1001 bahasan lainnya.

Saatnya kini hal tersebut dihentikan dan masyarakat bergandeng tangan untuk menghentikan cercaan massal yang bahkan pada sejumlah kasus membuat perempuan korban bunuh diri.

Untuk para korban, langkah selanjutnya adalah mencari lingkungan yang tepat, yang dapat menopang untuk bangkit. Yayasan Pulih, lembaga yang bergerak memulihkan trauma kekerasan, berujar bahwa peran lingkungan dalam proses pendampingan hingga pengajuan perkara hukum, sangat diperlukan.

Kamu berhak memperoleh empati, dan tak semestinya kamu mendapat perlakuan buruk. “Hindari asumsi yang dapat menyalahkan korban dan membenarkan perilaku kekerasan seksual,” ujar Yayasan Pulih.

Proses pendampingan wajib mengedepankan prinsip bahwa korban mampu bangkit dan berdaya menghadapi tekanan sosial.

Kamu pun sebaiknya tahu, siapapun yang menyebarluaskan konten erotis harus mendapat konsekuensi hukum. Jangan ragu untuk melaporkannya serta mengumpulkan barang bukti guna kepentingan pelaporan. Misal, pesan teks pelaku, bukti kekerasan fisik, dan rekam elektronik.

Konsultasikan pula kasusmu kepada lembaga-lembaga yang terbiasa melakukan advokasi kekerasan terhadap perempuan. Yayasan Pulih merekomendasikan Lembaga Bantuan Hukum sebagai mitra yang tepat.

Bila terjadi kekerasan fisik, kamu sebaiknya menuju fasilitas medis terdekat. Usahakan jangan menghilangkan bekas kekerasan fisik dan barang bukti. Jika bisa, kunjungi fasilitas medis yang sekaligus menawarkan pendampingan advokasi korban.

Beberapa tempat di wilayah Jakarta yang sesuai dengan kebutuhan itu misalnya Klinik Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di Jakarta Timur, Klinik PKBI di Jakarta Pusat, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta Pusat, dan Rumah Sakit Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto di Jakarta Timur.

Komnas Perempuan juga membuka layanan pengaduan melalui telepon +62-21-3903963 dan akan membantumu dengan proses advokasi dan pendampingan pemulihan.

Sudah seharusnya Indonesia lebih menaruh perhatian terhadap kekerasan seksual digital seperti revenge porn. Apalagi gambaran umum tentang kekerasan terhadap perempuan sangat menyedihkan. Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2017 menyebutkan, terdapat 259.150 kasus kekerasan terhadap perempuan.

Untuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga, kekerasan seksual mencapai 1.389 kasus. Kasus berikutnya adalah pencabulan sebanyak 1.266 kasus, diikuti kasus pemerkosaan dalam perkawinan sebanyak 135 kasus.

Sementara dalam ranah personal, pelaku kekerasan seksual tertinggi adalah pacar dengan 2.017 kasus. Kasus pemerkosaan dan pencabulan terjadi di ranah komunitas yang mencapai 3.092.

Jadi, buat kamu yang menjadi korban, jangan takut untuk melawan dan bangkit. You never walk alone.

Baca juga: Tersebarnya Video Porno, dan Dampak yang Ditimbulkan

Related

Insight 941031394434990789

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item