Sejarah dan Sisi Gelap di Balik Kecantikan Boneka Barbie

Sejarah dan Sisi Gelap di Balik Kecantikan Boneka Barbie

Naviri.Org - Boneka Barbie bisa jadi salah satu boneka paling terkenal di dunia. Boneka ini dikenal oleh anak-anak, khususnya perempuan, di negara mana pun. Sejak pertama kali diperkenalkan, boneka Barbie terus populer di dunia, sampai sekarang.

Boneka Barbie diciptakan oleh Ruth Handler, dari perusahaan Mattel Creations. Boneka itu diperkenalkan ke publik untuk kali pertama pada pameran mainan di New York, pada 9 Maret 1959. Ia diorbitkan dengan nama yang terdengar manja dan kenes, yaitu Barbie.

Ruth Handler mendapatkan gagasan tentang Barbie ketika melihat anak perempuannya, yang bernama Barbara, memainkan boneka kertas. Si anak mengarang pelbagai cerita dan peran untuk mainannya. Saat itu Handler menyadari dua hal, yakni menjajal masa depan dari jarak aman lewat permainan peran adalah bagian penting dalam pertumbuhan anak, dan ada ceruk dalam bisnis mainan untuk boneka “fashion” yang lebih baik, awet, dan luwes untuk diotak-atik.

Hasilnya adalah ledakan besar. Pesan yang hendak disampaikan Ruth Handler, bahwa “perempuan bisa dan berhak memilih” diterima oleh banyak orang. Mattel berhasil menjual 300 ribu Barbie di tahun pertama. Kini Barbie telah terjual sebanyak miliaran unit (Mattel tidak pernah merilis angka persisnya) dan sukses bertahan sebagai salah satu mainan utama di dunia, dengan basis penggemar yang setia dan terbarui secara ajek.

Di media sosial, sebagai perempuan plastik berumur 57 tahun seukuran jenglot, popularitas Barbie sama sekali tidak buruk. Ia punya 13,5 juta penggemar di Facebook, 766 ribu pengikut di Instagram, dan 261 ribu pengikut di Twitter. Dibandingkan Hillary Clinton, misalnya, Barbie 3 kali lipat lebih populer di Facebook.

Boneka itu telah dipasarkan bersama perlengkapan yang mewakili lebih dari 180 jenis pekerjaan, mulai dari dokter gigi hingga joki balap kuda. Sebagai pelengkap, Mattel juga memproduksi rumah, anak, pasangan (Ken), saudara kandung (Skipper, Stacie, dan Chelsea), serta teman-teman (Midge dan Alan) Barbie. Apabila kreativitas para pemainnya diperhitungkan, pilihan dalam hidup Barbie tentu jadi semakin luas.

Sebagaimana lazimnya produk-produk besar, Barbie pun naik tingkat dari nama karakter menjadi nama jenis. Meski boneka yang dimaksud adalah Skipper atau Ken, atau bahkan produk-produk serupa bikinan perusahaan selain Mattel, orang-orang biasa menyebutnya Barbie.

Sekalipun tidak pernah ditampilkan secara mengerikan sebagaimana Chucky si boneka bayi jahanam dalam 6 film Child's Play (1988-2013) atau boneka badut dalam Poltergeist (1982), sejumlah pihak menganggap Barbie punya sisi gelap yang tak kalah seram.

Jess Joho, dalam tulisannya di situs Kill Screen, menyatakan bahwa hubungan antara seorang gadis kecil dan Barbie nyaris lebih erat ketimbang antara gadis itu dan anggota-anggota keluarganya, dan hubungan tersebut, hingga taraf tertentu, ikut membentuk kepribadian dan imajinasinya. Maka, wajar banyak anak-anak yang, setelah bergaul dengan Barbie, berpikir bahwa kecantikan sama dengan kulit putih + tubuh ramping, dan mempertahankan gagasan itu sampai dewasa.

Belum lagi kekeliruan politis yang berulangkali dilakukan Mattel dalam buku-buku cerita pengiring Barbie. Pada 1959, buku pengiring “Barbie Babysitter” memberikan petunjuk ciamik kepada jutaan anak-anak untuk menurunkan berat badan: Tidak usah makan.

Kasus mutakhir pada 2014 berasal dari buku Barbie: I Can Be A Computer Engineer (2010). Dalam buku itu, Barbie berperan sebagai insinyur komputer yang berencana membuat sebuah video game edukatif, tapi “hanya menyumbangkan ide desain” untuk selanjutnya diwujudkan menjadi “video game sungguhan” oleh Steven dan Brian.

Sampai di situ, sebagian pembaca buku itu mungkin sudah merengut. Namun, sihir yang benar-benar memindahkan neraka ke markas Mattel ialah bagian selanjutnya: Barbie ternyata memiliki pengetahuan dan keterampilan komputer setara orang yang tidak bisa membedakan antara CPU dan UPS. Saat dia berusaha mengirimkan rancangannya kepada Steven dan Brian, komputernya terkena virus. Lalu komputer Skipper, berkat kecemerlangan Barbie, juga terkena virus. Steven dan Brian datang dan menyikat habis persoalan, dan Barbie minta tos.

Pamela Ribon, seorang penulis skenario film dan televisi, memacak tinjauannya atas buku tersebut di blognya pada 17 November 2014, dengan judul “Barbie Fucks It Up Again.” Sehari kemudian, situs teknologi Gizmodo memuat ulang tulisan itu dan internet gonjang-ganjing dan para netizen terjun ke palagan dengan papan ketik terhunus.

Hasilnya: 1. Mattel menerbitkan permohonan maaf resmi dan menyatakan bahwa penggambaran Barbie dalam cerita tersebut tidak mencerminkan visi perusahaan. “Kami percaya bahwa perempuan mesti diberdayakan untuk memahami bahwa tak ada yang mustahil dan mereka tinggal di dunia tanpa batas,” ujar Lori Pantel, wakil presiden pemasaran global merek Barbie, dalam sebuah konferensi pers.

2. Kathleen Tuite, seorang konsultan ilmu komputer di Santa Cruz, California, membuat situs Feminist Hacker Barbie untuk menampung cerita-cerita tandingan tentang Barbie si tukang insinyur. Situs itu telah menerima lebih dari 2 ribu tulisan.

3. Pengarang Barbie: I Can Be A Computer Engineer, Susan Marenco, mendapat ratusan kritik, makian, dan tuduhan di pelbagai situs, juga menerima 200-an surel tentang buku tersebut. “Banyak yang aku tidak berani membukanya,” ujar penulis yang telah menghasilkan lebih dari 60 buku itu kepada ABC News.

Pada 2006, Jurnal Developmental Psychology edisi 42 melaporkan bahwa anak-anak perempuan yang main Barbie memiliki rasa kepercayaan diri yang lebih rendah serta hasrat yang lebih besar untuk mempunyai tubuh kurus ketimbang anak-anak yang tidak main boneka sama sekali atau main boneka yang lebih gemuk ketimbang Barbie.

Sepuluh tahun setelah tulisan tersebut, Mattell memproduksi Barbie dalam tiga bentuk tubuh baru, yaitu mungil (petite), montok (curvy), dan jangkung (tall). Selain itu, ada pula 7 warna kulit, 24 gaya rambut, serta 7 warna iris baru.

Baca juga: Sejarah Boneka, dari Barbie Sampai Nikita Mirzani

Related

Insight 4821938118657264086

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item