Cinta di Dunia Maya (1)

Cinta di Dunia Maya

Naviri.Org - Secara teori, mencari dan menemukan pasangan di zaman sekarang jauh lebih mudah dibanding masa lalu. Bukan hanya karena peradaban yang semakin maju dan hubungan antar lawan jenis yang lebih “terbuka”, tetapi juga karena orang zaman sekarang telah dilengkapi berbagai sarana yang memudahkan satu sama lain untuk mengenal, untuk berkomunikasi, berinteraksi, hingga saling jatuh cinta.

Keberadaan internet dan segala fasilitas di dalamnya menjadikan ruang dan waktu seperti tak bersekat, tak berjarak, tak berbatas. Siapa pun dapat mengenal orang lain yang semula asing hanya dengan memencet tombol “add” di Facebook. Siapa pun bisa menyapa orang lain yang jauhnya bermil-mil hanya dengan sebuah mention di Twitter. Siapa pun yang semula asing bisa asyik bercakap dan bercanda di blog. Dan lain-lain. Dan sebagainya.

Secara teori, mencari dan menemukan pasangan di zaman sekarang jauh lebih mudah dibanding masa lalu.

Di Facebook, misalnya, orang bisa melihat profil orang lain dengan lengkap, bahkan bisa melihat foto-foto yang mereka unggah. Melalui profil di Facebook, kita bisa mengetahui musik dan film favorit seseorang, buku-buku macam apa yang dibacanya, bagaimana interaksinya dengan orang lain, dan segala informasi dasar yang kita perlukan untuk mengenal seseorang lebih dalam.

Di Twitter, kita juga selalu bisa melihat aktivitas orang yang kita taksir, membaca tweet-tweet-nya, melihat dengan siapa saja dia berinteraksi untuk tahu apakah dia sudah punya pacar atau belum, dan lain-lain, dan sebagainya. Jika Twitter dianggap masih kurang informatif, kita juga bisa melihat blognya, kalau memang orang itu punya blog. Di blog, kita bisa mengetahui orang macam apa yang sedang kita taksir—apakah dia asyik atau membosankan, apakah dia waras atau tidak.

Facebook, Twitter, dan blog, hanya sebagian kecil sarana yang tersedia di dunia maya untuk mempertemukan seseorang dengan orang lainnya. Melalui dunia maya, selalu ada kemungkinan seseorang menemukan orang lainnya, lalu saling sapa dan berinteraksi, intens berkomunikasi, kemudian merasa cocok dan saling jatuh cinta.

Hal-hal semacam itu tidak ada di zaman kakek-nenek kita, atau bahkan ayah-ibu kita. Karenanya, kakek dan nenek kita mungkin menikah karena dijodohkan. Ayah dan ibu kita mungkin menikah karena pernah satu sekolah atau satu kampus. Hanya generasi kita yang memiliki sarana yang memungkinkan untuk bertemu pasangan tanpa dijodohkan, tanpa harus bersama di satu sekolah atau kampus.

Karenanya, secara teori, mencari dan menemukan pasangan di zaman sekarang jauh lebih mudah dibanding masa lalu.

Tetapi, benarkah memang begitu...?

Jika memperhatikan lingkungan teman-teman saya sendiri, anehnya, sampai hari ini saya belum menemukan satu pun dari mereka yang menemukan pasangannya di dunia maya. Padahal mereka cukup aktif di internet—di Facebook, Twitter, atau lainnya.

Padahal, secara teori, mencari dan menemukan pasangan di zaman sekarang jauh lebih mudah dibanding masa lalu. Tapi kenapa orang yang menemukan pasangannya di dunia maya bisa dibilang sangat langka? Atau jangan-jangan saya yang kurang gaul?

Ada teman saya, seorang cewek, yang kadang curhat pengin punya pacar. Saya tahu dia punya akun di Facebook, dengan jumlah teman di atas 3.000. Saya pun bilang, “Kenapa kamu nggak macarin salah satu temanmu di FB aja?”

Dia menjawab, “Rasanya kok agak kurang yakin, kalau macarin orang yang cuma kita kenal di FB.”

Jawaban yang kira-kira sama juga saya dapat dari beberapa teman lain yang cukup aktif di dunia maya, tapi juga merasa ragu untuk menjadikan teman dunia maya sebagai pacar. Rata-rata jawabannya sama, “Kurang yakin.”

Saya pun menegaskan, kurang yakin bagaimana?

Dia menjawab, “Banyak orang yang menjadi sosok berbeda, antara dunia nyata dan dunia maya. Di dunia maya, orang mungkin bisa mengunggah foto-foto dirinya yang sangat mempesona. Tapi itu cuma foto—siapa yang tahu kenyataannya? Di dunia maya, orang bisa menulis kata-kata hebat, kalimat-kalimat indah, yang membius dan membuat jiwa terlena. Tapi itu cuma kata-kata, cuma tulisan. Tidak ada yang tahu kalau ternyata di dunia nyata dia ancur dan gila.”

Mari kembali ke topik. Secara teori, mencari dan menemukan pasangan di zaman sekarang jauh lebih mudah dibanding masa lalu. Tetapi, dalam praktik, tampaknya tidak semudah itu. Meski sarana yang memudahkan telah tersedia, sehingga komunikasi dan interaksi lebih leluasa, tapi cinta dan perasaan nyaman atau kecocokan tidak semudah yang diucapkan kata-kata.

Kelebihan dunia nyata yang tidak dimiliki dunia maya adalah ke-nyata-annya. Di dunia nyata, kita bisa berinteraksi dengan seseorang, dan kita langsung melihat orang itu—wujudnya, bicaranya, gayanya, aura kejujurannya, dan hal-hal lain yang tidak bisa kita dapat di dunia maya. Bahkan, kita bisa saling sentuh secara langsung, skin to skin, dan saling menyadari keberadaan masing-masing. Dunia maya tidak mampu memberikan itu.

Seperti yang dibilang teman saya tadi, orang bisa memalsukan apa pun di dunia maya. Kamera yang canggih bisa membuat siapa pun tampak indah mempesona, dan sentuhan Photosop bisa menyulap sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Di dunia maya, itu sangat mudah. Tapi hal-hal semacam itu tidak bisa dilakukan di dunia nyata.

Di blog atau di Twitter, orang bisa menulis kata-kata indah, atau kalimat-kalimat bijak. Tapi siapa yang menjamin kalau orangnya seindah dan sebijak tulisannya?

Daya tarik dan ketertarikan di dunia maya, kadang bahkan lebih kompleks dibanding di dunia nyata. Jatuh cinta dan segala urusannya kadang lebih rumit di dunia maya, dibanding di dunia nyata. Meski secara teori seseorang seharusnya lebih mudah mendapatkan pasangan melalui dunia maya, tapi ternyata praktiknya tidak semudah itu. Kisah berikut ini mungkin bisa menjadi ilustrasi.

Saya punya seorang teman cowok yang sering menulis puisi di blog. Sebut saja namanya Fariz. Sedari awal ngeblog, dia cuma ingin bersenang-senang dan tidak berpretensi macam-macam, semisal ingin ngetop atau semacamnya. Dia tidak pernah blogwalking, tidak menampilkan foto dirinya di blog, bahkan jarang menanggapi komentar yang ditulis pengunjung blognya.

Tetapi, blog yang bisa dibilang tidak terkenal itu perlahan namun pasti mendapat kunjungan, makin lama makin banyak. Para pengunjung yang menulis komentar di blognya rata-rata memuji puisinya sangat indah. Nyatanya, puisi-puisinya sangat indah dan romantis. Karenanya, mungkin, sebagian besar pembaca blognya adalah cewek-cewek.

Dan beberapa cewek itu kemudian jatuh cinta kepadanya.

Di kolom komentar, kadang ada beberapa cewek yang menyatakan perasaannya kepada Fariz—ada yang secara halus, ada yang terang-terangan. Fariz jarang sekali membalas komentar di blognya. Bahkan ketika terpaksa membalas komentar pun rata-rata jawabannya cuma, “Terima kasih.”

Tapi cewek-cewek itu tampaknya tidak menyerah. Seseorang bahkan secara terang-terangan menyatakan jatuh cinta pada Fariz, mau jadi pacarnya, bahkan ingin menikah dengannya. Dia mengatakan itu secara terang-terangan di kolom komentar. Padahal dia tidak pernah tahu seperti apa rupa Fariz, karena tidak ada foto Fariz yang bisa ditemukan di internet. Dia juga tidak tahu seperti apa kehidupan Fariz, bagaimana latar belakangnya, apa pekerjaannya, dan lain-lain. Cewek itu jatuh cinta pada Fariz, hanya karena membaca puisi-puisinya.

Fariz tidak menanggapi. Tapi cewek itu tidak menyerah. Setiap kali Faris memposting puisi baru, cewek itu menuliskan komentar, dan menyatakan perasaannya. Mula-mula, Fariz hanya senyum-senyum sendiri, dan menjawab komentarnya dengan jawaban pendek semacam “terima kasih”, dan berharap cewek itu bisa menyadari maksud sikap dingin yang ditunjukkannya.

Tetapi cewek yang jatuh cinta, kau tahu, kadang lebih mengerikan dibanding cowok yang jatuh cinta. Kenyataan itu pula yang terjadi pada cewek yang jatuh cinta pada Fariz. Lama-lama, Fariz tidak nyaman dengan kehadiran cewek itu. Tujuannya semula hanya ingin ngeblog untuk bersenang-senang dengan menulis puisi, dan sekarang ada cewek entah siapa yang mengejar-ngejarnya. Meski hanya sekadar mengejar-ngejar di blog, tapi Fariz merasa tertekan.

Baca lanjutannya: Cinta di Dunia Maya (2)

Related

Relationship 726929089419645851

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item