Manfaat yang Diharap dari Penyeragaman Golongan Listrik

Manfaat yang Diharap dari Penyeragaman Golongan Listrik

Naviri.Org - Ketika sebuah kebijakan baru dibuat, kebijakan baru itu pun tentu diharapkan bisa memberi manfaat atau nilai plus yang lebih baik dibanding kebijakan yang telah ada sebelumnya. Karena, buat apa membuat kebijakan baru kalau tidak memberi manfaat yang lebih dibanding kebijakan sebelumnya? Begitu pula kebijakan yang saat ini tengah diusung pemerintah melalui PLN, terkait rencana penyeragaman golongan listrik.

Rencana penyederhanaan golongan pelanggan listrik rumah tangga tengah dibahas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama PT PLN (Persero). Pelanggan listrik 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA, dan 4.400 VA akan dihapus menjadi 5.500 VA.

Selain memudahkan pembagian golongan listrik yang memiliki tarif yang sama, Kementerian ESDM juga mengklaim penyederhanaan ini dilakukan dalam rangka untuk memudahkan masyarakat mendapatkan akses listrik yang sesuai dengan kebutuhannya.

“Saat ini Kementerian ESDM bersama PLN sedang melakukan kajian. Nanti akan ada focus group discussion (FGD), public hearing secara terbuka, memastikan kebijakan ini disetujui publik sebelum dilaksanakan, termasuk memastikan semua masalah teknis dapat dilakukan,” ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Rabu (15/11).

Inilah 7 (tujuh) fakta yang perlu diketahui masyarakat soal rencana penyederhanaan golongan tarif listrik tersebut.

Tarif subsidi 450VA dan 900VA tidak terpengaruh rencana penyederhanaan

Penyederhanaan golongan tarif listrik untuk rumah tangga tidak berlaku bagi 29 juta pelanggan rumah tangga penerima subsidi. Golongan 450 VA dengan pelanggan sebanyak 23 juta rumah tangga dan golongan 900 VA sejumlah 6 juta rumah tangga yang disubsidi Pemerintah tidak mengalami perubahan dan tidak terpengaruh rencana penyederhanaan. Tarif untuk pelanggan rumah tangga 450 VA tetap sebesar Rp 415/kWh dan untuk pelanggan 900 VA sebesar Rp 586/kWh.

Tidak ada perubahan tarif harga

Pada rencana penyederhanaan pelanggan listrik ini, golongan rumah tangga non-subsidi tidak akan mengalami perubahan tarif listrik, seluruh golongan pelanggan masih akan tetap mendapatkan harga tarif listrik sesuai dengan harga saat ini.

Besaran Tarif Tenaga Listrik (TTL) masih mengacu pada Permen ESDM Nomor 41 tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 tahun 2016 mengenai Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Rencana penyederhanaan golongan tarif meliputi:

- 900 VA (nonsubsidi) akan didorong menjadi 1.300 VA; tarifnya tetap Rp 1.352/kWh.
- 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA dan 4.400 VA akan naik menjadi 5.500 VA dan tarifnya tetap Rp 1.467,28/kWh;
- Di atas 5.500 VA hingga 13.200 VA akan menjadi 13.200 VA, masih dengan tarif sama (Rp 1.467,28/kWh + PPN); dan
- Di atas 13.200 VA ke atas akan loss stroom, tarif tetap (1.467,28/kWh + PPN).

Tidak dikenakan biaya tambah daya

Penambahan daya tidak akan berpengaruh pada pengeluaran biaya listrik masyarakat karena tidak akan dikenakan biaya apa pun. Semua biaya penggantian MCB (Miniature Circuit Breaker) akan ditanggung PLN. Karena kebutuhan MCB yang sangat banyak, maka kebijakan ini direncanakan berjalan secara bertahap.

Biaya abonemen listrik tidak naik

PLN menjamin biaya abonemen listrik bagi pelanggan yang masih menggunakan skema pembayaran pascabayar tidak berubah, meski ada penambahan daya listrik seiring kebijakan penyederhanaan golongan pelanggan listrik.

Mendorong berkembangnya UMKM

Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang rata-rata pelanggan golongan 1.300 VA hingga 3.300 VA akan diuntungkan. Dengan kenaikan daya tanpa tambahan biaya dan tanpa kenaikan tarif per kWh, UMKM dinilai bisa berkembang karena memperoleh daya listrik lebih besar.

Tagihan tergantung konsumsi rumah tangga

Masyarakat membayar listrik sesuai daya yang digunakannya dan sesuai tarifnya saat ini. Sehingga masyarakat akan lebih leluasa menambah penggunaan alat-alat listrik sesuai kebutuhan tanpa biaya penambahan daya. Masyarakat di rumah bisa melakukan pembatasan sendiri agar tagihan listrik dapat ditekan.

Pindah ke kompor listrik lebih hemat dan kurangi impor LPG

Dengan ditambahkannya daya pada pelanggan rumah tangga, akan mendorong penggunaan kompor listrik yang mengonsumsi listrik di atas 300 watt. Penggunaan kompor listrik bertujuan menghemat biaya 50-60% dari menggunakan tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg).

Penggunaan kompor listrik dapat mengurangi impor gas LPG yang selama ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang mencapai 6,5-6,7 juta ton setahun, dimana 4,5 juta ton diantaranya impor.

Baca juga: Pendapat YLKI Terkait Penyeragaman Golongan Listrik

Related

News 2685822640152674197

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item