Memahami Pengertian Walk Out dan Motivasinya

Naviri.Org - Istilah walk out kadang mengemuka ketika suatu insiden atau peristiwa terjadi, khususnya menyangkut orang terkenal atau pejabat. Misalnya, seorang publik figur menyatakan walk out dari suatu pertemuan yang dihadiri pejabat, dengan alasan tertentu. Biasanya, kejadian itu akan diliput media, dan menarik perhatian banyak pihak.

Apa sebenarnya yang disebut walk out, dan apa motivasi orang melakukan walk out?

Setidaknya ada dua makna yang dimuat dalam kata walk out. Selain diartikan sebagai tindakan tindakan meninggalkan suatu pertemuan resmi yang dilakukan oleh individu atau kelompok guna menunjukkan ketidaksetujuan, The American Heritage Dictionary of Idioms juga mengartikan walk out sebagai mogok kerja.

Yang membedakan antara keduanya ada pada tujuan akhir tindakan. Sebagai mogok kerja, aksi walk out biasanya dilakukan guna menuntut adanya perubahan kebijakan. Misalnya, para buruh melakukan mogok kerja sampai upah mereka dinaikkan oleh pemilik perusahaan.

Di Amerika Serikat (AS) dan Mexico dikenal istilah Walk Out Generation. Tiga kata tersebut merujuk pada peristiwa yang terjadi pada 2006 di Southern California, AS, ketika 40 ribu remaja melakukan mogok masuk kelas guna menuntut perubahan kebijakan imigrasi Amerika.

Sedangkan walk out sebagai “pergi dari suatu pertemuan resmi secara tiba-tiba” cenderung dilakukan sebagai simbol protes atau kritik tanpa menuntut (atau memang sudah tidak bisa lagi terjadi) adanya perubahan. Tidak menuntut karena, dalam banyak kasus, walk out dilakukan saat situasinya sudah tidak bisa diubah.

Salah satu contoh walk out yang terkenal terjadi di Amerika. Pada Minggu (21/5/2017) sekitar 100 wisudawan University of Notre Dame, AS, meninggalkan acara penyematan gelar wisuda yang dihadiri oleh wakil presiden AS Mike Pence. Mereka menilai kebijakan Pence diskriminatif terhadap agama, warna kulit, dan orientasi seksual tertentu.

Baca juga: Ketika Para Pemimpin Dunia Saling Mengejek