Daun-daun Jatuh Berguguran

 Daun-daun Jatuh Berguguran

Naviri.Org - Setelah bunga-bunga mekar di musim semi, setelah mentari memancarkan sinar yang menghangatkan, setelah kupu-kupu berputar di antara harum bunga-bunga, musim gugur pun datang dan merontokkan putik-putik yang mekar, dan mentari tenggelam di kegelapan awan, dan daun-daun jatuh berguguran...

Tak ada kisah yang tak selesai, tak ada cerita yang tak menemui akhir. Namun, selalu ada kisah baru, selalu ada cerita baru. Selalu ada kisah baru yang akan kembali dijalani, selalu ada cerita baru yang akan dirangkai, sebagaimana musim gugur akan sampai pada titik akhir, dan musim semi kembali tiba.

Bila musim semi kembali datang, bunga-bunga pun kembali bermekaran, putik-putik baru kembali tumbuh, kupu-kupu kembali beterbangan, mentari kembali bersinar, awan-awan beralih menjadi putih, dan burung-burung kembali bernyanyi. Dan bukankah suka dan duka akan selalu berganti? Bukankah kesedihan dan kebahagiaan akan selalu datang dan pergi?

Kemarin aku terjatuh, terhempas dalam lubang hitam memedihkan, namun aku yakin perjalanan waktu akan menyembuhkan luka-luka yang kuderita. Tak ada luka yang selamanya menganga, tak ada kepedihan yang selamanya meminta air mata. Hari ini, yang bisa kulakukan hanya berusaha mengobatinya, menghibur duka dan kesedihan, dan mencoba menyembuhkan semua luka yang kuderita. Hidup akan terus berjalan... dan Tuhan tetap Maha Mendengar...

Semua jerit yang telah kuteriakkan, semua tangis yang telah kubisikkan, kuyakini semua akan membantuku lebih kuat, membantuku mengosongkan semua yang menyesak di dada, yang menghimpit di nurani, dan aku yakin Tuhan akan mendengarkan.

Dan bila musim gugur telah berganti kembali menjadi musim semi... Bila daun-daun yang berguguran telah digantikan daun-daun baru yang mulai tumbuh... Bila putik-putik yang suci kembali mekar... Aku akan tersenyum menyambutnya, sebagaimana aku selalu tersenyum menyambut hari baru yang penuh kebahagiaan. Akan tiba di hariku suatu saat yang kurindukan, akan tiba di waktuku suatu saat yang selalu kuimpikan, di mana langit menurunkan hujan cinta, dan pintu surga kembali terbuka...

Dan aku akan berdiri di tengah hamparan bunga musim semi, menatap langit dengan senyum, dan aku akan melihat tangga pelangi yang diturunkan untuk menuntun seorang bidadari yang dikirimkan untukku. Aku akan membawakan seikat bunga mawar, seikat kembang yang kupetik dari taman di hatiku. Dan saat ia melangkah ke hatiku, aku akan menyambutnya dengan senyum, mencium tangannya, menatap matanya, menggenggam jemarinya untuk kuletakkan di dadaku, untuk membasuh semua luka yang masih tertinggal...

Dan sekali lagi mentari akan bersembunyi di balik awan. Sekali lagi daun-daun akan bermekaran. Sekali lagi mega-mega di angkasa akan menampakkan mendung yang sayu. Sekali lagi kupu-kupu akan berdiam di balik daun-daun. Sekali lagi angin cemburu...

Bila waktu itu telah datang menjelang, aku telah banyak belajar dari masa lalu, tentang kasih, tentang cinta, tentang ketulusan hati, tentang kemesraan jiwa. Aku akan memberikan semua yang terbaik bagi dirinya, sebagaimana dia pun kuyakini akan memberikan yang terbaik bagiku.

Tuhan pasti tahu yang terbaik bagiku, dan aku tak pernah kehilangan kepercayaan kepada-Nya. Akan datang suatu saat, ketika tangan-Nya yang penuh kasih kembali menyibakkan tirai surga, dan sekuntum mawar akan kembali dijatuhkan oleh tangan-tangan lembut malaikat.

Dan bila mawar itu jatuh di hatiku, aku akan menjaganya sepenuh kasih, sebagaimana aku dulu pernah menjaga mawar yang pernah hadir di hidupku. Hanya saja, sekarang aku tahu bagaimana menjaga agar mawar itu tetap tumbuh di kebun jiwaku untuk selamanya, sampai akhir hidup menutup mata, sampai kehidupan berganti tempat di surga...

Sebagaimana musim yang berganti, aku tak pernah menyesali masa lalu. Semuanya telah dibawakan Tuhan untukku sebagai bagian dari pelajaran hidup. Dan jika pelajaran demi pelajaran itu usai dan aku lulus ujian yang diberikan-Nya, Tuhan pasti akan memberikan karunia yang terindah untuk hidupku. Sebuah anugerah besar yang lebih besar dari yang pernah kuterima, sebuah karunia terindah yang lebih indah dari yang pernah kumiliki.

Aku selalu percaya bahwa siapa pun yang membawa kebaikan akan diberi kebaikan, yang membawa ketulusan akan dibalas ketulusan, dan siapa yang membawa kesetiaan akan dikaruniai kesetiaan. Siapa yang membawa cinta terbesar... akan dianugerahi cinta yang terbesar.

Tuhan tahu besarnya cinta di hatiku, tulusnya kesetiaan di lubuk jiwaku, dan Tuhan pasti akan memberikan seseorang yang layak untuk menerima semua itu. Dan kalau aku memimpikan seorang bidadari dari surga-Nya, Tuhan akan menurunkannya. Dan kalau aku memimpikan sekuntum mawar dari langit, tangan-tangan malaikat pun akan membawakannya.

Yang bisa kulakukan sekarang adalah memperbarui hidupku, dan mulai belajar untuk melupakan, menghapus dan meninggalkan masa lalu yang kelabu. Selalu ada hari esok yang cerah, selalu ada hari baru yang membahagiakan. Dan bukankah daun-daun tak selamanya berguguran...?

Besok, seiring mentari kembali bersinar, dan burung-burung kembali bernyanyi, aku akan menghirup napas baru bagi hidupku, menatap kehidupan dengan senyum, dan memandang masa depan dengan sepenuh kebahagiaan. Semuanya akan kembali seperti biasa, semuanya akan kembali menggairahkan, semuanya akan kembali membahagiakan. Dan mimpi-mimpiku belum selesai, ambisiku belum usai.

Aku akan mendapatkan yang terbaik bagi hidupku, seperti dalam mimpiku yang sempurna, aku ingin mewujudkan hidup yang terbaik, agar bila saatnya datang, aku bisa memberikannya kepada hati yang terbaik, kepada jiwa yang tercantik.

Lihat Tuhan, aku mulai tersenyum, kan?

Dan kelak aku pun akan tersenyum saat berdiri di tengah bunga-bunga yang bersemi, menatap langit-Mu saat seseorang yang Kau kirimkan turun menemuiku, untuk hidup bersamaku.

Dan bila dia bertanya apakah aku mencintainya, aku akan menjawabnya dengan sepenuh kejujuran. Dan bila dia bertanya apakah aku mengasihinya, aku akan menjawab dengan setulus kesetiaan. Dan bila dia bertanya apakah aku menyayanginya, aku akan menjawab dengan kehangatan pelukan. Dan bila dia masih bertanya-tanya, aku akan tersenyum, menyentuh bibirnya, menatap matanya, dan menyatakan kata cinta paling indah yang belum pernah ia dengarkan, yang belum pernah ia bayangkan, yang belum pernah ia hayati...

Dan kini, bersama daun-daun yang jatuh berguguran, aku berdiri di bawah langit-Mu, menatap langit yang tak berawan, dan satu keyakinan baru mulai tumbuh di hatiku. Kelak, langit akan kembali terbuka, dan seorang bidadari paling indah akan turun menemuiku dengan hati penuh cinta.

Baca juga: Di Hatimu Aku Berlabuh

Related

Romance 8435977938028298038

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item