15 Artis Bom Sex Indonesia Paling Legendaris (Bagian 1)

Naviri.Org - Ketika film-film panas Indonesia marajai bioskop-bioskop di seluruh negeri, film-film itu pun melahirkan banyak artis panas yang kemudian terkenal dengan julukan “bom sex”. Artis-artis wanita itu kerap membintangi film-film panas, tidak segan pamer dada dan paha, bahkan melakukan adegan-adegan percintaan yang panas dalam film.

Ada banyak sekali artis yang lahir pada era film-film panas Indonesia, namun tidak semuanya terkenal. Sebagian artis yang lahir pada masa itu kemudian hilang dan dilupakan, dan menyisakan sedikit artis yang namanya tetap diingat dan dikenal. Dari yang sedikit itu, berikut ini lima belas artis yang bisa dibilang legendaris, karena tetap diingat sampai sekarang.

Febby Lawrence

Nama lengkapnya Febby Renasari Lawrence, dan dia lahir pada 3 Maret 1974 di Jakarta. Febby Lawrence mengawali karir dengan menjadi model, yang kemudian merambah dunia film. Kemunculannya di industri film Indonesia bertepatan dengan booming film-film panas era ’90-an. Karenanya, bisa dibilang Febby Lawrence satu angkatan dengan Sally Marcelina, Kiki Fatmala, dan lain-lain.

Beberapa film panas Indonesia yang pernah dibintangi Febby Lawrence di antaranya adalah Gadis Metropolis (bermain dengan Sally Marcelina), Selingkuh, Cinta dan Nafsu, Bergairah di Puncak (semuanya dibintangi bareng aktor Reynaldi), dan sederet film panas lainnya. Ketika era film-film panas Indonesia mulai surut, Febby Lawrence banting setir ke dunia sinetron, dan membintangi sejumlah sinetron Indonesia.

Eva Arnaz

Eva Arnaz adalah artis bom sex di masanya. Wanita kelahiran 14 Juli 1958 ini telah aktif membintangi film-film panas Indonesia dari era 1980-an sampai 1990-an. Karenanya, di antara artis-artis bom sex lain, Eva Arnaz bisa dibilang senior. Di banyak film yang dibintanginya, Eva Arnaz kerap beradegan telanjang, dengan melepaskan semua busananya.

Ternyata, selain “panas” di film, Eva Arnaz juga tergolong “panas” di kehidupan nyata. Dia diketahui menikah sampai empat kali. Belakangan, mantan artis bom sex ini menjalani kehidupan yang taat sebagai seorang muslim, dengan nama Siti Syarifah.

Gitty Srinita

Gitty Srinita adalah wanita keturunan India dan Aceh. Ayahnya yang berdarah India, dan ibunya yang berdarah Aceh, menghasilkan ciri fisik unik pada sosok Gitty Srinita—selain cantik, juga eksotis. Ketika keindahan tubuhnya mulai muncul dalam film, apalagi dia tidak segan memamerkan dada dan pahanya, nama Gitty Srinita pun segera diingat penonton sebagai salah satu artis panas.

Sebenarnya, masuknya Gitty Srinita ke industri film bisa dibilang tak sengaja. Dia pertama kali muncul dalam film pada tahun 1986, dalam film anak-anak berjudul Don Aufar, dan berperan sebagai wartawati cilik. Setelah itu, dia merasa cocok bermain film, dan serius terjun ke industri tersebut. Film panas pertamanya berjudul Skandal Iblis yang dirilis di bioskop pada tahun 1992, dan sejak itu nama Gitty Srinita segera lekat dengan julukan bom sex, karena keberaniannya memamerkan keindahan tubuh.

Sally Marcelina

Suatu hari, Sally Marcelina menyaksikan sebuah syuting film yang kebetulan berlokasi di dekat rumahnya. Tanpa diduga, seseorang menawari Sally Marcelina untuk bermain film. Tawaran itu diterima, dan sejak itulah Sally Marcelina menjadi artis pemain film di Indonesia. Dia muncul pada era film panas ’90-an, dan nyaris semua film yang dibintanginya adalah film-film panas.

Sally Marcelina pertama kali muncul dalam film Misteri Janda Kembang (1991). Sejak itu, dia memerankan sederet film lain yang sama-sama panas, di antaranya Gadis Erotik, Susuk Nyi Roro Kidul, Susan Yang Sexy, Akibat Hamil Muda, Pencet Sana Pencet Sini, Pergaulan, dan Ranjang Pemikat.

Diah Permatasari

Pada era 1990-an, Diah Permatasari beberapa kali membintangi film panas Indonesia, dan seketika penonton sulit melupakan. Hal itu tentu tak bisa dilepaskan dari kecantikan, keindahan tubuh setinggi 175 cm, serta akting Diah Permatasari yang menawan. Bahkan saat berakting dalam adegan percintaan pun, Diah Permatasari terlihat begitu indah.

Semula, Diah Permatasari mengawali karir sebagai seorang model. Ketika kemudian film-film panas era ’90-an mulai surut, Diah Permatasari masuk ke industri sinetron, dan membintangi banyak sinetron Indonesia. Salah satu yang terkenal berjudul Si Manis Jembatan Ancol. Karena itu pula, namanya pun terus dikenal publik Indonesia sampai sekarang.

Meriam Bellina

Meriam Bellina sebenarnya bercita-cita menjadi seorang pramugari. Namun cita-cita itu “berbelok” ketika dia terpilih sebagai gadis sampul Majalah Gadis pada era 1980-an, ketika dia masih duduk di bangku SMA. Bahkan, karena itu pula, Meriam Bellina kemudian memutuskan sekolahnya, yang waktu itu baru duduk di kelas II SMAK Dago Bandung, dan serius menerjuni dunia model.

Dari sana, karir Meriam Bellina lalu merambah dunia film Indonesia, dan dia termasuk artis wanita yang berani dalam berperan. Meriam Bellina tak segan berpenampilan terbuka, dan memainkan adegan percintaan. Totalitas dan kemampuannya dalam bermain film bahkan menjadikan Meriam Bellina tidak hanya dijuluki bom sex, tapi juga Magma Perfilman Indonesia.

Inneke Koesherawaty

Beruntunglah para penonton film era 1990-an, karena pada masa itu bisa menyaksikan keindahan tubuh Inneke Koesherawaty secara jelas. Karena, di masa itu, Inneke Koesherawaty masih aktif menjadi artis film panas Indonesia yang tak segan buka-bukaan, bahkan melepas busana, hingga melakoni adegan-adegan percintaan yang panas. Kini semua itu sudah berlalu, karena Inneke Koesherawaty yang sekarang berpenampilan tertutup.

Inneke Koesherawaty berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Ayahnya yang seorang Belanda menjadikan Inneke Koesherawaty memiliki penampilan tubuh yang menarik. Karir Inneke Koesherawaty dimulai dari ajang Gadis Sampul pada tahun 1990, lalu ia terjun ke dunia modeling, hingga akhirnya ke industri film Indonesia. Saat film panas Indonesia surut, Inneke Koesherawaty masuk dunia televisi, dan mengubah penampilannya.

Baca lanjutannya: 15 Artis Bom Sex Indonesia Paling Legendaris (Bagian 2)