Macau, Surga Judi yang Mulai Runtuh

Macau, Surga Judi yang Mulai Runtuh

Naviri.Org - Macau terkenal sebagai salah satu surga perjudian, bahkan dijuluki “Las Vegas of the East”. Asal usul Macau sebagai surga judi bisa diruntut ke awal tahun 2001, semenjak Cina mulai meliberalisasi bisnis kasino di negaranya. Sejak itu pula, Macau pun tumbuh menjadi tempat perjudian yang didatangi orang-orang dari berbagai penjuru dunia.

Selama 2002 hingga 2015, pertumbuhan jumlah kasino di Macau bertambah pesat dari 11 kasino menjadi 35 kasino, dengan penambahan meja judi dari 339 meja jadi 5.957 meja. Bisnis kasino di Macau menyumbang hampir 70 pendapatan pajak pemerintah setempat.

Namun, kegemerlapan Macau sebagai pusat perjudian peninggalan Portugis di kawasan pasifik ternyata tak bertahan lama. Dalam waktu kurang dari satu dekade, terjadi perlambatan perjudian di pusat judi ini. South China Morning Post menulis, lesunya bisnis kasino di Macau sudah terlihat sejak 2014.

Pendapatan bisnis kasino Macau pada 2014 turun tipis 2,6 persen menjadi HK$ 332,7 miliar, setelah didahului anjloknya pendapatan bulanan terparah pada Desember 2014 hingga 30,4 persen, dalam sebuah laporan biro inspeksi dan koordinasi perjudian di Cina.

Anjloknya bisnis judi di Macau ditengarai karena gencarnya gerakan antikorupsi yang sedang dilancarkan oleh Presiden baru Cina pada waktu itu, Xi Jinping. Gerakan mengurangi hidup foya-foya para pejabat juga dilancarkan pemerintah. Lesunya perekonomian juga membuat orang-orang berduit di Negeri Tirai Bambu tersebut berpikir berkali-kali untuk berjudi.

“Kami memperkirakan akan terjadi penurunan 9 persen pendapatan bisnis kasino di Macau pada 2015,” kata analis dari CLSA Richard Huang dikutip dari South China Morning Post.

Hitungan boleh-boleh saja, tapi kenyataannya pendapatan bisnis judi Macau tahun lalu lebih parah dari perkiraan. Pada 2015, pendapatan judi Macau anjlok hingga 34,3 persen. Pendapatan Macau hanya mencapai 28,93 miliar dolar AS untuk kali pertama sejak 2010. Beberapa analis memperkirakan kondisi ini tak akan pulih setidaknya untuk dua tahun ke depan.

Bisnis kasino Macau sempat mencapai kejayaan pada 2013, ketika perputaran uang di Macau mencapai 45,2 miliar dolar AS. Pengelola kawasan judi Macau punya visi meraih perputaran uang 100 miliar dolar AS pada 2020 mendatang.

Sebelum jauh-jauh meramal beberapa tahun ke depan, tahun ini saja suramnya perjudian di Macau sudah terlihat. Pada Januari, pendapatan judi Macau hanya 2,3 miliar dolar AS atau anjok 21,4 persen dibandingkan Januari 2015. Kondisi kasino Macau makin terpuruk, pada Juni 2016 mereka hanya meraup pendapatan 1,99 miliar dolar AS atau terendah sejak September 2010.

Di tengah kondisi yang belum menentu, para operator judi global tetap bertaruh dengan menginvestasikan uang mereka di Macau. Media reviewjournal.com menulis beberapa operator kasino Las Vegas, seperti Sands Corp., Wynn Resorts Ltd., dan MGM Resorts International, berencana membuka resor baru tahun ini di Macau. Hal itu memberikan sinyal investor masih optimistis dengan pasar di Macau.

“Kondisi bisnis di Macau cepat berubah dalam 18 bulan terakhir karena faktor regulasi dan makro ekonomi, kami percaya bahwa penurunan ini hanya sebatas siklus,” kata Analis Perjudian Deutsche Bank, Andrew Zarnett, Januari 2016 lalu.


Related

Insight 7044207534300742594

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item