Ternyata, Indonesia Sudah Menjadi Negara Pengekspor Mobil

 Ternyata, Indonesia Sudah Menjadi Negara Pengekspor Mobil

Naviri.Org - Mungkin agak mengejutkan kalau kita mendengar Indonesia sudah menjadi pengekspor mobil. Memangnya mobil apa yang telah dicipta dan diproduksi oleh negara kita? Beberapa berita, sekian waktu lalu, memang sempat menyatakan bahwa Indonesia berencana membuat mobil sendiri, namun sampai sekarang sepertinya tidak ada pemberitaan lebih lanjut. Jadi, bagaimana Indonesia bisa menjadi pengekspor mobil?

Ternyata, urusan ekspor mobil yang dilakukan Indonesia bukan terkait mobil yang murni dicipta Indonesia, melainkan mobil yang dirakit di Indonesia. Beberapa merek mobil asal luar negeri ada yang dirakit di Indonesia. Tujuan perakitan di Indonesia itu dimaksudkan agar harga mobil bisa lebih murah saat dijual pada pembeli di Indonesia, karena tidak lagi dinilai sebagai barang impor.

Belakangan, mobil-mobil rakitan Indonesia itu tidak hanya dikonsumsi oleh para pembeli di Indonesia saja, tapi juga mulai diekspor ke negara-negara lain. PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia bisa menjadi salah satu contoh.

PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) menyiapkan Small Multi Purpose Vehicle (MPV) Xpander untuk diekspor ke sejumlah negara, pada awal 2018. Negara-negara tujuan ekspor Xpander antara lain Vietnam dan Thailand dan negara-negara Asia lainnya dengan target 20 ribuan unit per tahun. Bila terealisasi ini jadi ekspor perdana mobil Mitsubishi dengan proses produksi di Indonesia untuk pasar global.

MMKI adalah hasil dari restrukturisasi PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), per 1 April 2017. MMKI fokus mengelola kendaraan penumpang, sementara PT KTB mengelola kendaraan komersial. Mitsubishi Xpander bukan lah yang pertama mencoba menembus pasar ekspor. Ekspor menjadi alternatif untuk memperluas pasar bagi sebuah merek.

Beberapa merek yang memproduksi mobil di Indonesia sudah lebih dahulu menjajaki pasar global. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) misalnya, telah memulai ekspor mobil sejak 1987. Ketika itu, mobil pertama yang mereka kirim adalah Kijang Super sebagai Kijang generasi ke-3 untuk pasar Brunei Darussalam dan beberapa negara di Asia Pasifik.

Berdasarkan data ekspor terkini dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada Januari sampai Agustus 2017, ada 152.099 unit kendaraan utuh (completely build up/CBU) yang diekspor. Toyota, pabrikan otomotif terbesar di dunia asal Jepang, mendominasi dengan angka pengiriman 77.358 unit. Toyota juga mendominasi dari berbagai variasi model mobil yang diekspor.

Posisi kedua dipegang oleh Daihatsu, pabrikan yang baru diakuisisi sepenuhnya oleh Toyota pada Agustus tahun lalu ini telah mampu mengirim 53.737 unit kendaraan. Setelahnya ada Suzuki dengan mengirim 17.111 unit kendaraan, lalu Hino 1.570 unit, disusul Hyundai dan Datsun masing-masing 2.322 dan 1 unit. Selain CBU, komponen kendaraan secara terpisah atau completely knock down (CKD) juga diekspor ke pasar global.

Ekspor kendaraan bermotor ini perlahan terus merangsek naik. Pada 2006, ekspor mobil utuh masih lebih sedikit ketimbang impor mobil sejenis. Pada tahun itu ada 33.663 unit mobil diimpor, sedangkan ekspor hanya 30.974 unit. Selanjutnya pada 2007, ada 60.267 unit mobil diekspor, impor mobil hanya 55.112 unit. Selama semester 1-2017, ekspor mobil menyentuh angka 113.269 unit, sedangkan impor hanya 44.771 unit. Jadi bisa dibilang, Indonesia saat ini adalah pengekspor mobil.

Kondisi yang positif ini berdampak pada neraca perdagangan Indonesia. Pada 2015, Indonesia mendapat surplus US$ 466 juta dari sektor otomotif. Pada tahun lalu, meningkat jadi US$ 600  juta atau setara Rp8,1 triliun (Kurs: Rp13.515/US$).

Dari sisi kinerja memang ada tren yang positif, tapi Indonesia masih kalah jauh dari Thailand sebagai "raja" mobil di ASEAN. Indonesia rata-rata hanya mampu mengekspor 200 ribu unit mobil per tahun, Thailand sudah mampu menembus angka lebih dari 1 juta unit. Tahun lalu ada 1,2 juta unit ke luar dari pabrik-pabrik otomotif yang ada di Negara Gajah Putih tersebut.

Menariknya, dari sejumlah negara tujuan ekspor mobil rakitan atau produksi Indonesia, sebagian besar di antaranya adalah negara-negara berkembang. Ekspor mobil ke negara-negara maju terutama di Eropa Barat dan Amerika Utara. Tercatat hanya ada Toyota Vios, Daihatsu TownAce, dan Nissan Xtrail yang dikirim ke negara maju khususnya Singapura dan Jepang.

Mayoritas mobil-mobil produksi dan rakitan Indonesia lebih banyak dikirim ke Amerika Selatan, Timur Tengah, bahkan hingga negara-negara di Afrika seperti Madagaskar dan Ethiopia.

Baca juga: Memahami Aturan dan Mekanisme Ekspor-Impor Mobil

Related

Business 3809451968355691604

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item