Mana Lebih Hemat, Motor Listrik atau Motor Pakai BBM?

Mana Lebih Hemat, Motor Listrik atau Motor Pakai BBM?

Naviri.Org - Sepeda motor telah menjadi sarana transportasi jutaan orang di Indonesia, dari anak-anak muda sampai orang-orang tua. Seperti kita tahu, sepeda motor membutuhkan bahan bakar untuk menjalankannya, dan itu artinya kita harus rutin mengisi bensin ke SPBU. Semakin sering motor digunakan, artinya semakin banyak pula bensin yang dibutuhkan, dan semakin besar pengeluaran kita untuk hal tersebut.

Kini, telah ada motor dengan tenaga listrik. Seperti namanya, motor listrik tidak menggunakan bahan bakar minyak berupa bensin, melainkan baterai yang dapat di-charge ulang. Manakah yang lebih hemat, di antara motor listrik dan motor yang pakai BBM? Pertanyaan itu mungkin bisa diajukan kepada Menteri Ignasius Jonan.

Menteri ESDM Ignasius Jonan baru membeli motor listrik bermerek Viar seharga Rp 16,7 juta kemarin. Hari ini, Jonan bersama Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menjajal motor listrik Viar di halaman Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Usai beraksi dengan motor listrik Viar, Jonan mengungkapkan bahwa motor listrik jauh lebih hemat ketimbang motor konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Ia menjelaskan, motor listrik dapat menempuh jarak 60 kilometer (km) dengan listrik sebesar 1,6 kWh. Dengan asumsi tarif listrik Rp 1.500/kWh, maka biaya yang dibutuhkan hanya sekitar Rp 2.500.

Sementara motor konvensional butuh 1,5 liter bensin untuk menempuh jarak 60 km. Harga BBM jenis Premium saat ini Rp 6.450/liter, maka butuh kurang lebih Rp 10.000 untuk jarak tempuh 60 km. 

"Motor listrik ini kalau di-charge penuh bisa jalan 60 km, nah ternyata dengan 60 km itu kalau kita isi listriknya itu sama mungkin setara dengan 1,6 kWh. Jadi itu kira-kira mungkin Rp 2.500 kalau 60 km. Kalau motor biasa butuh bensin 1,5 liter atau Rp 10.000," ujar Jonan saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (30/10).

Kalau setiap hari rata-rata motor listrik dipakai untuk menempuh jarak 60 km, berarti dalam sebulan bisa diperoleh penghematan biaya bahan bakar sampai Rp 200.000. "Hemat banyak, kalau sehari Rp 7.000 ya harusnya sebulan hemat Rp 200.000," kata Jonan.

Pihaknya yakin kendaraan listrik akan segera menggantikan kendaraan-kendaraan konvensional yang memakai bahan bakar fosil. Karena itu, pemerintah menyiapkan aturan untuk mendorong pengembangan kendaraan listrik di dalam negeri.

"Ini satu produk baru yang saya kira akan juga menjadi tren baru yang diminati masyarakat," tutupnya.


Related

Automotive 7278465681269863236

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item