Twitter Akan Menyediakan 280 Karakter: Wacana atau Nyata?

Twitter Akan Menyediakan 280 Karakter: Wacana atau Nyata?

Naviri.Org - Di Twitter, tempat yang tersedia untuk menulis kalimat (tweet) hanya 140 karakter. Itu bahkan lebih sedikit dari jumlah karakter SMS standar yang menyediakan 160 karakter. Terbatasnya ruang atau sedikitnya karakter yang disediakan di Twitter bisa menjadi kelebihan, sekaligus juga menjadi kekurangan.

Dengan jumlah karakter yang sedikit, isi masing-masing tweet akan ringkas, dan orang tidak akan menulis secara bertele-tele. Tetapi, jumlah karakter yang terbatas juga kerap membuat orang (pengguna Twitter) frustrasi, lantaran harus berbenturan dengan jumlah karakter yang disediakan, saat ingin menulis sesuatu yang mungkin panjang.

Terkait hal itu, terdengar kabar akhir-akhir ini, bahwa Twitter sedang berencana melipatgandakan jumlah karakter yang mereka sediakan. Jika sebelumnya hanya 150 karakter, mereka sedang menyiapkan ruang yang lebih luas, mencapai 280 karakter. Terus terang, ini bukan berita baru, karena sebelumnya—sekian waktu yang lalu—Twitter juga pernah menyatakan hal serupa. Tapi nyatanya jumlah karakter yang disediakan tetap 140 karakter.

Kini kabar tersebut kembali terdengar. Twitter mengumumkan percobaan untuk penggunaan cuitan 280 karakter. Namun, uji coba ini tidak berlaku untuk bahasa Cina, Jepang, dan Korea.

"Kami ingin setiap orang di seluruh dunia dapat mengekspresikan diri mereka dengan mudah di Twitter," ujar Aliza Rosen, Product Manager Twitter, dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 September 2017.

Menariknya, selama ini batas karakter bukan masalah di semua bahasa. Misalnya, ketika pengguna menciptakan Tweet dalam bahasa Inggris, mereka akan dengan cepat mendekati batas 140 karakter dan harus mengedit Tweet mereka agar sesuai dengan batas tersebut.

Tapi saat ada pengguna menulis Tweet dalam bahasa Jepang, ia tidak memiliki masalah yang sama. Saat pengguna tersebut selesai menulis Tweet-nya, ia masih memiliki ruang untuk menuliskan beberapa kata atau kalimat lagi.

Hal ini dikarenakan bahasa seperti Jepang, Korea, dan China, memungkinkan pengguna untuk dapat menyampaikan dua kali lipat jumlah informasi dalam satu karakter, tidak sebagaimana dalam banyak bahasa lainnya seperti bahasa Inggris, Spanyol, Portugis, atau Prancis.

Meski percobaan tambahan karakter hanya tersedia untuk sebagian kecil pengguna secara global, Twitter ingin transparan tentang alasan di balik percobaan ini, dengan melakukan penelitian.

Dalam penelitiannya, Twitter menemukan bahwa hanya 0,4 persen tweet yang dikirim dalam bahasa Jepang memiliki 140 karakter. Tapi dalam bahasa Inggris, ada 9 persen Tweet yang menggunakan 140 karakter. Selanjutnya, sebagian besar tweet dalam bahasa Jepang hanya menggunakan 15 karakter, sementara kebanyakan tweet dalam bahasa Inggris memiliki 34 karakter.

Twitter juga menemukan bahwa batas karakter adalah penyebab utama orang-orang sedikit frustasi saat akan menulis tweet dalam bahasa Inggris. Namun demikian, hal itu tidak terjadi pada orang-orang yang menggunakan bahasa Jepang dalam tweet mereka.

"Twitter identik dengan sifatnya yang ringkas (brevity). Itulah yang menjadikan platorm ini tempat terbaik untuk melihat apa yang sedang terjadi. Dengan sebuah tweet, pengguna dapat mengetahui informasi atau berbagai pemikiran penting secara langsung dari sumbernya. Ini adalah sesuatu yang tidak akan pernah kami ubah," tambah Aliza Rozen.

Jadi, rencana penambahan karakter di Twitter benar-benar akan dilaksanakan, ataukah hanya akan kembali menjadi wacana seperti berita sebelumnya?

Baca juga: Save for Later, Fitur untuk Menyimpan Tweet di Twitter 

Related

News 5042824303267121698

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item