Alibaba, Singles Day, dan Histeria Gila Belanja

Alibaba, Singles Day, dan Histeria Gila Belanja

Naviri.Org - Singles Day adalah perayaan yang mula-mula lahir di Cina. Sebagaimana namanya, Singles Day adalah hari perayaan untuk para lajang atau orang-orang yang belum menikah. Belakangan, Singles Day mulai dirayakan pula di negara-negara lain, termasuk di Indonesia. Kemeriahan Singles Day, khususnya, karena “disokong” oleh diskon besar-besaran yang ditawarkan oleh toko-toko online di internet.

Sederhananya, Singles Day menjadi perayaan para lajang untuk membahagiakan diri sendiri dengan cara belanja dan membeli barang-barang yang ingin dimiliki. Dengan latar belakang itu, toko-toko di internet pun berlomba-lomba menawarkan diskon besar untuk para lajang yang ingin membeli banyak hal. Meski pada kenyataannya tidak hanya para lajang yang ikut menikmati tawaran diskon tersebut.

Toko online yang pertama kali memanfaatkan Singles Day untuk arena diskon besar adalah Alibaba, e-commerce terbesar asal Cina. Terbukti, konsep yang diusung Alibaba menuai kesuksesan besar, hingga diadopsi oleh e-commerce dari berbagai negara lain, termasuk Inndonesia. Di Indonesia, berbagai toko online ikut merayakan Singles Day dengan diskon besar, termasuk Lazada, JD.id, Bukalapak, Tokopedia, hingga Shopee.

Sebegitu identik Singles Day dengan tawaran diskon, Singles Day kemudian seperti dianggap “Hari Diskon Besar-besaran”. Singles Day digunakan sebagai upaya toko online untuk menjalin keterikatan dengan konsumen, sehingga mereka memiliki loyalitas.

Pada Singles Day tahun 2016, Alibaba berhasil meraup penjualan hingga $17,8 miliar hanya dalam 24 jam. Capaian itu meningkat hampir 25 persen jika dibandingkan transaksi yang diperoleh Alibaba dalam Singles Day tahun 2015. Perolehan Alibaba itu melebihi gabungan dari transaksi Black Friday, Prime Day Amazon, dan Cyber Monday.

Untuk 11.11 tahun 2017, Alibaba kembali kembali membukukan transaksi yang sangat besar. Di awal pembukaan, Alibaba langsung meraup transaksi hingga $8,4 miliar. Transaksi langsung melesat jadi $10 miliar dalam 10 menit pertama.

"Ini merupakan hari mahabesar untuk Alibaba," ujar Joe Tsai, executive vice chairman Alibaba, seperti dilansir dari Financial Times.

Singles Day tahun ini akan diikuti 140.000 brand, 60.000 di antaranya merupakan brand internasional. Angka ini meningkat dibandingkan yang hanya 100.000 brand tahun lalu. Brand-brand global seperti Lululemon, Gap, Nike, dan Mac Cosmetics sudah menyatakan ingin ikut serta. Brand-brand ini akan memamerkan produk mereka kepada hampir setengah miliar konsumen Cina melalui platform e-commerce Cina.

Alibaba menggunakan Singles Day untuk menciptakan peluang bagi gerai-gerai membangun brand dan menjalin ikatan dengan konsumen. Inilah yang kemudian mendorong penjualan Alibaba melalui ikatan dengan konsumen pada periode waktu yang lebih panjang.

Keterikatan dengan konsumen dijalin melalui acara-acara yang cukup heboh. Para konsumen bisa menikmati fashion show, perayaan Gala 11.11 yang akan disiarkan secara live dan games interaktif yang berkaitan dengan ajang belanja itu. Perusahaan menggunakan festival itu untuk menciptakan kesempatan baru bagi gerai-gerai untuk membangun merek dan menciptakan keterikatan dengan konsumen. Alibaba menciptakan “brand experience” para perayaan 11.11.

Alibaba juga menggaet selebriti dunia untuk perayaan Singles Day untuk menyedot perhatian hingga dunia. Tahun lalu, mereka menampilkan legenda basket Kobe Bryant, dan juga pasangan sosialita David dan Victoria Beckham. Untuk tahun ini di Shanghai, rencananya akan menampilkan Maria Sharapova dan Pharrell Williams. Pada Singles Gala 11.11 kali ini, terlihat Nicole Kidman tampil bersama Jack Ma.

Singles Day akan menjadi tes pertama bagi strategi retail baru Alibaba, yang mengintegrasikan penjualan retail online dan offline, logistik dan lintas data melalui sebuah mata rantai tunggal. Melalui strategi itu, Alibaba ingin membawa digitalisasi ke dunia retail offline, yang kini menguasai 82 persen dari total penjualan retail di Cina.

Singles Day juga dimanfaatkan untuk membangun brand. Dua e-commerce terbesar Cina, Alibaba dan JD menggunakan momen 11.11 ini untuk membangun citra kemewahan. Alibaba melalui Tmall menggaet lebih banyak brand mewah, melalui fesyen show: See Now, Buy Now, yang sudah diluncurkan terlebih dahulu pada 31 Oktober, sebagai “pemanasan” untuk 11.11.

Brand-brand mewah mulai dari Guerlain and Rimowa LVMH, MAC dari Estee’ Lauder, TAG Heuer sudah mempertontonkan desain terbaru mereka. Sementara JD menggunakan momen 11.11 untuk memperkenalkan portal e-commerce mewah independen, Toplife, yang akan menampilkan La Perla, Emporio Armani, dan Rimowa.

Pasar barang mewah di Cina memang memiliki peluang besar, karena menurut McKinsey, seperti dilansir dari Forbes, 7,6 juta rumah tangga Cina membelanjakan rata-rata 71.000 yuan atau sekitar $10.686 untuk barang mewah pada tahun lalu. Total pembelanjaan mencapai $7,5 miliar, atau sekitar sepertiga dari pasar barang mewah dunia.

Bagi Alibaba dan e-commerce Cina, perayaan Singles Day bukan sekadar menggelar diskon besar-besaran untuk mendongkrak penjualan. Mereka juga menjadi jalan untuk “mengikat” konsumen dengan brand-brand besar. Hasilnya sungguh tidak mengecewakan, setelah melihat capaian Alibaba dari Singles Day dalam beberapa tahun terakhir. Ikatan itu menciptakan loyalitas yang sangat menguntungkan untuk prospek Alibaba.

Baca juga: Hobi Baru Orang-orang Super Kaya di Dunia

Related

Lifestyle 1332903749573880064

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item