Hati-hati dengan Pemalsuan Movie Maker untuk Windows

Hati-hati dengan Pemalsuan Movie Maker untuk Windows

Naviri.Org - Sebagian besar pengguna komputer di dunia menggunakan Windows untuk mengoperasikan komputer. Selain mudah dioperasikan, Windows juga memiliki aplikasi yang lengkap, untuk berbagai keperluan, termasuk untuk editing film. Anda yang menggunakan Windows pasti telah akrab dengan Movie Maker, software yang digunakan untuk mengedit film.

Movie Maker telah di-bundling dengan Windows Essential, dan dari seri ke seri software itu selalu ada, sehingga akrab dengan para pengguna Windows di mana pun. Namun, awal 2017, Microsoft mengumumkan telah menghentikan pengembangan Windows Movie Maker. Meski telah memberikan pengumuman, namun sepertinya tidak banyak pengguna Windows 10 yang tahu.

Untuk itu, bagi Anda pengguna OS Windows 10 yang ingin melakukan editing video, jangan pernah mengunduh software Windows Movie Maker. Belakangan ini diketahui bahwa aplikasi edit video besutan Microsoft itu telah dipalsukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dilansir dari SlashGear, Rabu (15/11/2017), beberapa pengguna terkejut saat mendapati Windows 10 mereka tanpa aplikasi Movie Maker. Aplikasi legendaris tersebut telah diganti dengan software edit video lainnya, Story Remix yang di-bundling dalam Windows 10.

Alhasil, para fan Movie Maker mencari link alternatif agar tetap bisa mendapatkan software ini, melalui mesin pencari Google atau Bing.

Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan aplikasi tiruan. Mereka menciptakan sebuah laman dengan tampilan meyakinkan, sehingga banyak orang terkecoh dan menganggap tampilan tersebut merupakan laman resmi Movie Maker.

Laman penipuan windows-movie-maker.org seringkali muncul di deretan atas hasil pencarian Google dan Bing. Penjahat cyber pun berhasil menipu banyak orang untuk melakukan unduhan berbayar.

Awalnya, software bodong ini akan meminta pengguna untuk membayar 30 dollar AS atau kisaran Rp 400.000 untuk versi lengkap, saat software itu dijalankan untuk pertama kali. Hal tersebut bakal terjadi berulang kali, ketika pengguna ingin menyimpan dan membuka kembali editan videonya.

Celakanya, meski telah melakukan pembayaran berulang kali, hasil kerja pengguna tetap tidak bisa disimpan.

Pemalsuan ini pertama kali diketahui oleh peneliti keamanan di ESET. Sesaat setelah diketahui, ESET kemudian memblokir situs web tersebut dan melayangkan pemberitahuan kepada Google dan Microsoft tentang pelanggaran yang telah terjadi.

Jika seperti ini caranya, pengguna Movie Maker disarankan untuk beralih pada aplikasi editing video lain.

Baca juga: Mengenal Teknologi CGI Dalam Pembuatan Film

Related

News 7938917564322831575

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item