Persiapan Manusia untuk Hidup di Luar Angkasa

Persiapan Manusia untuk Hidup di Luar Angkasa

Naviri.Org - Meski ada banyak orang yang menganggap bumi baik-baik saja, namun nyatanya planet yang kita huni sudah tidak nyaman, bahkan tidak layak huni. Polusi sedemikian tinggi, sampah di mana-mana, air bersih makin susah didapat, bencana melanda setiap hari, sementara berbagai masalah lain terus bermunculan. Dari ancaman perang sampai ledakan nuklir.

Karenanya, sebagian orang pun mulai memikirkan untuk memindahkan koloni manusia ke planet lain, yang lebih baik dari bumi. Upaya menuju ke arah itu mungkin terdengar futuristik, khususnya untuk saat ini. Namun, di masa depan, setidaknya sekian puluh tahun lagi, upaya memindahkan manusia ke luar angkasa bisa jadi tidak lagi terdengar mustahil.

Saat ini saja, misalnya, Falcon Heavy mulai diluncurkan ke ruang angkasa bersama muatannya, yang salah satu tujuannya adalah untuk kehidupan manusia di masa depan di luar angkasa.

Falcon Heavy, roket terkuat di dunia buatan SpaceX, di antaranya berisi mobil Tesla Roadster milik Elon Musk, dan manekin bernama Starman. Selain itu, ada muatan rahasia lainnya, yang turut menemani perjalanan Starman dan mobil Tesla di dalam roket tersebut.

Di dalam mobil Tesla tersebut, tersimpan sebuah objek kecil bernama Arch, yang didesain untuk bisa bertahan hingga jutaan bahkan miliaran tahun. Objek kecil tersebut dikabarkan akan tetap dapat bertahan begitu lama, meski berada di lingkungan ekstrem luar angkasa.

Dikutip dari Science Alert, Arch adalah sebuah tempat penyimpanan data berbentuk piringan kecil atau disk, yang tak lebih besar daripada koin.

Menurut Arch Mission Foundation, lembaga yang berada di balik terciptanya teknologi tersebut, Arch diciptakan untuk "menjaga dan menyebarkan ilmu pengetahuan umat manusia lintas waktu dan luar angkasa, demi generasi mendatang."

Meski Arch memiliki bentuk mirip dengan kebanyakan piringan DVD atau Blu-Ray, kemampuan menyimpan datanya jauh melampaui piringan DVD biasa. Teknologi yang dikembangkan oleh ahli fisika dari University of Southampton di Inggris, Peter Kazansky, ini secara teori dapat menyimpan data hingga 360 terabyte, atau setara dengan 7 ribu disk Blu-Ray.

Yang lebih mengagumkan lagi, Arch memiliki kemampuan fisik yang secara teori mampu stabil hingga 14 miliar tahun, berkat 'penyimpanan data 5D' yang dibuat dengan laser di atas kaca kuarsa silika.

Dua piringan pertama Arch, yaitu Arch 1.1 dan Arch 1.2, diklaim sebagai tempat penyimpanan data yang sangat tahan lama, yang pernah diciptakan oleh manusia.

Adapun yang menjadi muatan rahasia Falcon Heavy adalah Arch 1.2. Piringan tersebut diisi dengan sebuah novel fiksi ilmiah klasik berjudul Foundation, karya Issac Asimov. Dalam novel tersebut terdapat konsep untuk menjaga dan melindungi ilmu pengetahuan beserta kebudayaan manusia di alam semesta yang luas ini.

Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari para pengembang misi Arch, yang menamai piringan pertama yang diluncurkan ini sebagai 'Solar Library'.

"Solar Library akan mengorbit Matahari untuk miliaran tahun," ujar Nova Spivack, salah satu pendiri Arch Mission Foundation. "Anggap itu sebagai sebuah cincin ilmu pengetahuan di sekitar Matahari. Ini adalah langkah pertama dari proyek umat manusia untuk mengkurasi, menyandi, dan mendistribusikan data kita di sistem tata surya, dan lebih jauh lagi."

Peluncuran lanjutan bagi misi Arch telah direncanakan pada tahun 2020 dan 2030 nanti, dengan perpustakaan digital 'Lunar' dan 'Mars'. Rencananya, keduanya akan menjadi sebuah 'cadangan' bagi ilmu pengetahuan umat manusia di Bulan dan planet Mars.

Bahkan, piringan yang dikirim ke Mars dapat membantu para kolonis di planet merah itu untuk menjadi suatu 'bibit' internet lokal di sana.

"Nantinya, dengan menghubungkan Perpustakaan Arch dan alat penyimpanan Arch yang ada, melalui pembagian jaringan data yang terdesentralisasi di seluruh tata surya, kita bisa mulai tumbuh dan menyebarkan sebuah perpustakaan yang terdesentralisasi, berisi segala sesuatu yang telah umat manusia pelajari di tiap planet di tata surya kita, dan bahkan lebih jauh lagi, seiring menyebarnya umat manusia di luar angkasa," tutup Spivack menjelaskan rencana ambisius misi Arch.

Lihat juga: Impian Elon Musk, dari Mobil Listrik Sampai Planet Mars

Related

Science 3879906235561583306

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item