John Lennon, di Antara Cinta Sejati dan Kematian

John Lennon, di Antara Cinta Sejati dan Kematian

Naviri.Org - John Lennon terkenal di dunia, bukan hanya ketika masih bergabung dengan The Beatles, namun juga setelah menjalani solo karier. Selama hidupnya, John Lennon telah mencipta dan menyanyikan lagu-lagu indah yang berisi pesan perdamaian, dan lagu-lagunya abadi di seluruh dunia.

Selain lagu-lagunya yang legendaris, John Lennon juga dikenang dunia karena hubungan cinta sejatinya dengan seorang wanita bernama Yoko Ono. Dunia tahu, John Lennon dan Yoko Ono saling cinta setengah mati. Kecintaan Lennon pada kekasihnya kerap dituangkan ke dalam lagu, seperti Dear Yoko, Oh Yoko!, The Ballad of John and Yoko, dan I'm Losing You.

Hubungan cinta antara Inggris dan Jepang ini juga kerap menuai sensasi. Para penggemar The Beatles bahkan sempat menuding Yoko yang menjadi aktor di balik bubarnya band legendaris itu.

Namun, hal itu dibantah oleh sang vokalis, Paul McCartney. Ia bahkan mengatakan Yoko-lah yang membuat Lennon mampu meraih sukses pasca bubarnya The Beatles. Berkat Yoko, Lennon mampu membuat lagu-lagu cerdas seperti “Imagine”.

"Saya pikir dia tidak akan mungkin melakukannya tanpa Yoko. Jadi saya pikir, Anda tidak bisa menyalahkan dia untuk apa pun," kata Paul kepada The Guardian.

Lennon dan Yoko menikah pada 20 Maret 1969 di Gibraltar, tepat di saat Perang Vietnam tengah berkecamuk. Guna mengambil sikap atas itu, keduanya memilih merayakan bulan madu dengan cara yang tak biasa. Di kamar Hotel Hilton, Amsterdam, mereka memajang poster-poster bertuliskan "Hair Peace. Bed Peace." guna mendorong perdamaian.

Bulan madu yang dikenal dengan "Bed-In" for peace itu berlangsung selama seminggu, mereka juga mengundang seluruh pers masuk ke kamar hotel dan membiarkan mereka mengambil adegan itu dari pukul 09.00 hingga pukul 21.00.

Aksi itu kembali digelar di Montreal. Bersama musisi-musisi lainnya, mereka merekam "Give Peace a Chance", lagu yang kemudian menjadi salah satu anthem pergerakan untuk perdamaian. Acara ini mendapat reaksi beragam dari pers Amerika. Bulan Desember 1969, John dan Yoko pun kembali menyebarkan pesan perdamaian "WAR IS OVER Jika Anda Ingin - Selamat Natal Dari John dan Yoko".

Sayangnya, kisah cinta keduanya harus berakhir secara tragis. Desember, tiga puluh enam tahun lalu, seorang yang terobsesi dengan The Beatles bernama Mark David Chapman melepaskan tembakan sebanyak lima kali ke arah Lennon. Ia tersungkur dan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Roosevelt, Manhattan.

Kisah cinta ini juga diangkat menjadi sebuah film berjudul John and Yoko: A Love Story. Sosok John Lennon diperankan oleh Mark McGan, sementara Yoko Ono diperankan oleh Kim Miyori. Film itu dirilis pada tahun 1985, dengan alur cerita yang dimulai dari sebelum mereka bertemu tahun 1966, hingga peristiwa pembunuhan Lennon pada tahun 1980. Film ini dibuat atas kerjasama Yoko Ono.

Lennon memang mencintai Yoko, begitu pula Yoko mencintai Lennon.

“Tidak ada alasan di bumi mengapa saya harus sendirian tanpa Yoko. Tidak ada yang lebih penting daripada hubungan kami, tidak ada. Dan kita menggali kebersamaan sepanjang waktu,” kata John Lennon.

“Suami saya, John Lennon, adalah orang yang sangat istimewa. Seorang pria yang rendah hati, ia membawa cahaya ke seluruh dunia dengan kata-kata dan musiknya,” ujar Yoko Ono.

Baca juga: Sid Vicious, di Antara Sex Pistols dan Cinta yang Tragis

Related

Celebrity 4346020190783409472

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item