Pria juga Bisa Menjadi Korban Tindak Kekerasan Wanita

Pria juga Bisa Menjadi Korban Tindak Kekerasan Wanita

Naviri.Org - Selama ini, setiap kali muncul istilah “kekerasan” di antara dua jenis kelamin, tanpa sadar kita mengasumsikannya sebagai “kekerasan pria terhadap wanita”. Padahal, dalam kenyataan, tidak selamanya yang terjadi pasti seperti itu.

Dalam wilayah domestik seperti rumah tangga, misalnya, tidak jarang pihak wanita juga melakukan tindak kekerasan pada pihak pria. Dengan kata lain, KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) tidak selamanya pasti dilakukan pria (suami) kepada wanita (istri), tapi juga bisa sebaliknya.

Tapi kasus-kasus semacam itu (pria menjadi korban kekerasan) sering tidak terungkap ke masyarakat, karena biasanya si pria yang menjadi korban memilih bungkam dengan berbagai alasan. Biasanya, stereotip lelaki yang kuat dijadikan alasan para pria yang jadi korban tak melaporkan, atau bahkan sekadar bercerita tentang apa yang dialaminya.

Menurut data dari survei BuzzFeed, lelaki yang mengalami kekerasan oleh perempuan kerap tak mendapat bantuan, seperti jika yang terjadi sebaliknya. Bahkan ketika mencoba melaporkannya ke polisi pun, laporannya tak jarang diabaikan.

Dalam suatu unggahan video eksperimen, lelaki yang menjadi korban kekerasan oleh perempuan di tempat umum, hanya ditertawakan, tak mendapat bantuan. Nyaris 180 derajat perbedaannya dengan yang terjadi pada perempuan.

Bisa jadi pula banyak lelaki tak menyadari tindak kekerasan yang dialaminya. Tak hanya memukul, menendang atau kekerasan fisik lainnya yang jelas meninggalkan bekas yang kasat mata, banyak juga tindak kekerasan lain yang dilakukan perempuan.

Menurut beberapa sumber, beberapa hal berikut pun bisa termasuk ke dalam bentuk kekerasan terhadap lelaki:
  1. Meneriakkan nama pasangan dan menurunkan harga dirinya di depan umum.
  2. Melarang pasangan berkegiatan seperti sekolah, bekerja, atau sekadar menghabiskan malam minggu bersama teman-teman atau keluarganya.
  3. Mengatur dengan memaksa semua yang dilakukan pasangan, mulai dari pengeluaran hingga gaya berpakaian.
  4. Memaksa melakukan kegiatan seksual yang tak diinginkan.
  5. Cemburu berlebih tanpa alasan hingga menjadi posesif dan hilang rasa percaya.
  6. Mengancam untuk menyakiti, dengan atau tanpa alat (senjata).
  7. Berlaku agresif ketika dalam pengaruh minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang.
  8. Menyakiti anak atau hewan peliharaan milik pasangan.
  9. Menyalahkan pasangan atas tindak kekerasan yang dilakukan, dan mengatakan bahwa pasangan pantas untuk menerimanya.
  10. Jika mengalami hal-hal tersebut, sebaiknya Anda mencari bantuan orang lain atau bahkan menyudahi hubungan tersebut. Untuk kasus kekerasan fisik, Anda bisa langsung melaporkannya ke polisi. Sedangkan untuk memulihkan kondisi kejiwaan, Anda bisa berkonsultasi dengan para profesional.

Hal ini penting dilakukan untuk melindungi diri sendiri serta menghentikan tindakan yang mungkin tak disadari oleh pelakunya. Kelak, bukan tak mungkin pasangan juga akan menyakiti anak dan orang lain di sekitar Anda.

Meskipun begitu, ada beberapa alasan yang menjadi bahan pertimbangan lelaki untuk tak melaporkan pasangannya ketika melakukan tindak kekerasan. Pertama, jika merupakan pasangan menikah dan memiliki anak, lelaki cenderung takut pasangannya justru akan melukai sang anak apabila tindakannya dilaporkan.

Dalam salah satu kasus yang tercatat di Australia, menurut hukum yang berlaku, seorang suami sekaligus ayah justru harus keluar dari rumah ketika dirinya jadi objek tindak kekerasan. Hak asuh anak tetap akan jatuh kepada ibunya, kecuali sang ibu menyakiti anaknya.

Rasa malu, takut tidak dipercaya atau takut dijadikan bahan ejekan juga sering jadi alasan mengapa lelaki jarang melaporkan kekerasan yang terjadi padanya. Selain itu, lelaki juga banyak yang menyangkal dan berharap dirinya bisa memperbaiki perilaku pasangan menjadi lebih baik.

Baca juga: Marah Tak Terkendali dan Gangguan Kepribadian

Related

Psychology 6059316209843332891

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item