Walter L. Shaw, Tokoh Jenius yang Terlupakan

  Walter L. Shaw, Tokoh Jenius yang Terlupakan

Naviri.Org - Walter L. Shaw tidak seterkenal Thomas Alva Edison atau Alexander Graham Bell, tetapi Walter L. Shaw adalah penemu yang menghasilkan temuan-temuan hebat, yang tidak kalah dengan karya Edison atau Graham Bell. Bedanya, Edison maupun Ghraham Bell terkenal, sementara Walter L. Shaw terbuang dan terlupakan.

Tidak banyak orang yang menulis kisah Walter L. Shaw, padahal ada banyak orang yang menulis tentang Thomas Edison atau Graham Bell di banyak buku. Salah satu buku yang mengisahkan hidup Walter L. Shaw adalah buku biografi berjudul A License to Steal, yang ditulis anak Walter L. Shaw. Ironisnya, anak Walter L. Shaw menulis buku biografi tersebut ketika sedang dalam penjara, karena dihukum akibat pencurian.

Walter L. Shaw adalah penemu dan teknisi kelahiran Vineland, New Jersey, pada 1917, yang patut diperhitungkan dunia. Temuan-temuan Shaw dilakukan antara tahun 1964-1971, alias pertengahan abad ke-20.

Walter L. Shaw, Sr. tidak seterkenal Alexander Graham Bell ataupun Nikola Tesla. Namun, temuan-temuan yang diraih Shaw tidak bisa dianggap sebelah mata. Karya intelektualnya sanggup membawa para penggunanya memasuki abad ke-21.

Hingga akhir hayatnya, ia menggenggam 39 paten (Google Patent hanya mencatat 5, diduga paten lainnya dimiliki atas nama Bell Company) di dunia teknologi. Hands-free speaker phone, tone generator, call forwarding, conference calling, dan voice print recognition, adalah beberapa temuannya. Itu adalah temuan-temuan yang berguna hingga hari ini.

Sayangnya, meskipun Shaw berjasa besar di dunia teknologi komunikasi, kisah hidupnya tak terlalu menggembirakan. Ia bahkan dijebloskan ke penjara oleh negara.

Shaw bekerja pada Bell Telecom Company, yang kemudian disebut AT&T sejak tahun 1935. Secara lebih tepat, ia berada di divisi Engineer Research and Development, Bell Laboratories. Semenjak tahun 1925, Bell Laboratories merupakan instansi “kesayangan Departemen Pertahanan Amerika Serikat.”

Di perusahaan yang pernah disebut raksasa telekomunikasi itu, Shaw bukanlah pekerja biasa. Pada 1948, di masa ia bekerja di perusahaan yang didirikan Alexander Graham Bell itu, Shaw menelurkan inovasi pertamanya bertajuk Automatic Loud Speaking Telephone-Hand Free, atau yang populer disebut Speakerphone.

Namun, inovasi yang berbuah paten pertamanya baru terjadi pada tahun 1951. Melalui Bell Labs, Shaw membuat karya intelektual bertajuk Feedback Neutralization.

Namun, meskipun Shaw tampil bersinar, timbal balik perusahaan tak memihaknya. Dalam tayangan dokumenter bertajuk “Genius on Hold”, dokumenter yang mengungkap kisah hidup Shaw, ia dikatakan menerima upah dari Bell berdasarkan berapa jauh sambungan telepon yang bisa ia kerjakan. Secara sederhana, gaji Shaw berbanding lurus dengan langkah kakinya di perusahaan itu. Bukan atas pencapaian karya-karyanya.

Linda Shaw, anak perempuan Shaw, dalam dokumenter itu mengatakan bahwa apa yang diperbuat ayahnya bekerja di Bell bagaikan “memanjat tiang.”

“Pada tahun 1948, ayah mendemonstrasikan prototipe speakerphone yang ia ciptakan di garasi, AT&T suka temuan itu. Mereka kemudian membuatkan selembar kontrak yang menerangkan bahwa ayah setuju atas ciptaan masa lalu, kini, dan kemudian (untuk dimiliki mereka) dan memintanya untuk menandatangani kontrak itu. Ayah bilang tidak,” ungkap Linda Shaw kepada Venture Beat.

Dan selepas 14 tahun bekerja, Shaw kemudian mengundurkan diri dari perusahaan itu. Ia mengundurkan diri setelah menyadari Bell Company tak memberikan kompensasi berarti atas temuan-temuannya di perusahaan itu.

Pada 1954, Shaw kemudian bekerja untuk Presiden Eisenhower. Ia diperintahkan untuk membuat sistem komunikasi bernama Red Phone. Red Phone merupakan sistem komunikasi yang menghubungkan Gedung Putih dengan Kremlin, menjadi sambungan dua negeri yang sedang bertikai dalam kerangka perang dingin.

Red Phone, secara administratif, dikerjakan oleh Globular Communication Control Center Installation. Shaw bekerja sebagai supervisor di instansi itu. Ia memegang kendali atas 40 prajurit yang mengerjakan segala hal terkait Red Phone.

Shaw memang jenius. Sayangnya, ia kurang beruntung soal keuangan. Usai bekerja pada presiden dan tak lagi berstatus pegawai Bell Company, meskipun memiliki penemuan-penemuan penting di bidang komunikasi, Shaw tidak bisa mengkonversi temuannya menjadi uang. Monopoli Bell Company menjadi penyebabnya.

Dalam dokumenter Genius on Hold, Linda mengungkapkan bahwa keluarganya sempat berada di titik terendah keadaan ekonomi. Mereka hidup dengan kupon makanan yang dibagikan pemerintah.

Untuk menghidupi keluarganya, Shaw kemudian menciptakan Black Box, perangkat yang memungkinkan penggunanya melakukan panggilan tanpa biaya sepeser pun. Selain itu, Black Box juga dirancang Shaw agar tak terdeteksi, bahkan oleh FBI. Atas kemampuannya itu, Black Box kemudian populer, terutama di kalangan kriminal. Shaw bahkan kemudian memperoleh hadiah mobil Cadilac dari Cosa Nostra, salah satu mafia di AS.

Atas ciptaannya itu, pada 1961 Shaw kemudian ditangkap oleh otoritas New York. Ia didakwa atas pelanggaran “sistem panggilan bebas biaya.” Pada 1965, Shaw diwajibkan membayar denda $500 atas pelanggaran yang sama. Pada 1976, dalam suatu komite investigasi yang dipimpin Robert F. Kennedy, Shaw didakwa atas 8 tuduhan, dan dijebloskan ke penjara.

Baca juga: John Lennon, di Antara Cinta Sejati dan Kematian

Related

Insight 2931451816907547906

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item