Indonesia di Bawah Ketergantungan Air Minum Kemasan

Indonesia di Bawah Ketergantungan Air Minum Kemasan

Naviri.Org - Air adalah hajat penting dalam kehidupan manusia, termasuk di Indonesia. Sayangnya, saat ini air bersih semakin sulit diperoleh karena makin tercemarnya sumber-sumber air. Orang-orang yang dulu biasa mendapatkan air bersih dengan mudah melalui sumur di rumah, kini harus membeli untuk bisa mendapatkan air bersih.

Karenanya tidak heran jika air minum kemasan kini menjadi pasar yang luas, sekaligus dibutuhkan banyak orang setiap saat. Kenyataannya, dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 12 tahun terakhir, terjadi peningkatan drastis pengguna air kemasan. Bila pada 2005 jumlahnya hanya 4,1 persen dari total keseluruhan konsumsi rumah tangga di Indonesia, tahun lalu meningkat menjadi 42,8 persen.

Berarti, hampir separuh dari total populasi rumah tangga Indonesia menggunakan air minum kemasan.

Angka itu menjadikan konsumsi air kemasan menjadi yang tertinggi dibanding 11 pilihan lain. Padahal, pada 2005, pengguna air kemasan hanya menempati posisi lima, di bawah mata air, sumur pompa, ledeng, hingga sumur terlindung.

Untuk hal yang terakhir disebut, merupakan air yang bersumber dari sumur yang pengambilannya melalui mekanisme kerek dengan timba.

Maka, tak usah heran, bila saat ini banyak produk air mineral yang membanjiri pasar. Tak percaya, tengoklah jaringan minimarket di daerah Anda. Bila pada periode 1990-an jenama air mineral hanya itu-itu saja, kini semakin beragam. Ada yang memproduksi dengan PH tinggi, hingga air mineral dengan kemasan botol unyu-unyu.

Dan, tak usah heran juga bila Coca-Coca Amatil Indonesia berani mengambil alih produksi Ades, setelah masa kontrak PT Akasha Wira Internasional Tbk. untuk memproduksi merek tersebut habis pada 2011.

Bukan hanya itu, pemain baru dalam bisnis ini, PT Sariguna Primatirta Tbk.—produsen air minum Cleo—bahkan berani membangun dua pabrik baru pada 2017, di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, dan Kendari, Sulawesi Tenggara.

Di sisi lain, klasifikasi air kemasan bukan hanya diperuntukkan bagi para produsen besar. Demikian juga dengan penjual eceran hasil olah sendiri; biasa orang menabal dengan sebutan "air isi ulang". Produsen kecil-kecilan ini juga sekarang menjamur. Apa penyebabnya? Karena ceruk pasar air kemasan saat ini sudah sangat besar.

Beragam pilihan, praktis, variatifnya harga, hingga manfaat, menjadi alasan masyarakat memilih air kemasan. Bila melihat kencenderungan, peningkatan tertinggi sejatinya bukan berada di Ibu Kota. Peningkatan tertinggi konsumsi air minum kemasan justru terjadi di Kalimantan Timur.

Bila pada 2007 jumlah pengonsumsi air dalam kemasan di sana hanya 9,2 persen, kini melonjak signifikan menjadi 68,1 persen. Peningkatan terbesar kedua terjadi di Kalimatan Tengah (58,3 persen), lalu Papua (52,1 persen).

Sedangkan provinsi dengan persentase pengonsumsi air mineral kemasan terbesar adalah Jakarta, yaitu 75,2 persen dari jumlah kepala keluarganya.

Baca juga: Tips agar Air yang Kita Minum Benar-benar Sehat

Related

Food 3543054144309374766

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item