Asal Usul Ramainya Tren Vegetarian di Dunia

Asal Usul Ramainya Tren Vegetarian di Dunia

Naviri.Org - Anda mungkin memiliki kawan yang semula biasa menyantap hidangan berbahan daging, lalu berubah menjadi anti makanan berbahan daging. Kawan Anda bisa jadi seseorang yang beralih menjadi vegan, yaitu pantang memakan daging dan menjalani kehidupan vegetarian yang hanya mengonsumsi sayur serta buah dan bahan-bahan alami non-daging.

Tren semacam itu sedang meningkat di Indonesia, khususnya akhir-akhir ini, setelah banyak selebritas dan orang-orang terkenal ramai-ramai mengkampanyekan gaya hidup vegan. Di Twitter, di Instagram, hingga di YouTube, ada banyak orang yang menyuarakan gaya hidup vegan, hingga banyak orang lain yang terpengaruh.

Ramainya aktivisme vegan di dunia maya turut berdampak pada dunia nyata. Guardian melaporkan, di Blackpool ada acara bernama Green and Vegan Festival. Tak ketinggalan pula perhelatan besar dan tertua bertajuk VegfestUK yang kian ramai dikunjungi masyarakat.

Dari segi makanan, produk olahan vegan semakin mudah dijumpai di toko-toko dan restoran. Pada 2017, Pizza Express mengeluarkan varian pizza vegan berbalut mozzarella di menunya. Lalu, Ben and Jerry’s memperkenalkan es krim tanpa bahan susu. Kemudian di Los Angeles, ada Beyond Meat yang memproduksi burger vegan, Beyond Burger. Produsen makanan ini bahkan didanai oleh Bill Gates hingga Biz Stone dan Evan Williams (pendiri Twitter).

Gencarnya kampanye gerakan ini turut disumbangkan dengan keberadaan film mengenai vegan seperti Cowspiracy: The Sustainability Secret (2014), Forks over Knives (2011), hingga What the Health (2017).

Dari Inggris, boom vegan sampai ke Hong Kong dan Jakarta. Di Hong Kong, kuliner vegan dapat ditemukan lewat produk dim sum sampai pizza. Menurut Stevie Go, anggota Asosiasi Vegan Hong Kong, jumlah restoran vegan di kawasan ini mencapai hampir 30an.

Sedangkan di Jakarta, gebyar vegan salah satunya hadir lewat acara seperti Vegan Festival, yang bertujuan memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat dengan pola makan vegan. Produk vegan pun juga gampang ditemui di sejumlah tempat makanan vegan di seluruh Jakarta yang, menurut situs Restoran Vegan, jumlahnya hampir mencapai ratusan.

Sedangkan di Instagram, unggahan tentang vegan juga berseliweran di mana-mana. Anda tinggal mengetikkan tagar #VeganIndonesia dan muncullah 16 ribu postingan soal vegan.

“Kami melakukan jejak pendapat dengan bertanya kepada orang-orang tentang persepsi akan veganisme, dan menemukan fakta bahwa mereka yang tidak vegan sebetulnya mengagumi para vegan,” ungkap Samantha Calvert dari Vegan Society. “Itu tidak akan terjadi 20 atau 30 tahun lalu ketika masyarakat menggambarkan vegan sebagai perilaku ekstrem dan tidak perlu.”

Secara umum, motif utama orang-orang menjadi vegan, seperti dicatat The Guardian, adalah adanya laporan PBB pada 2006 lalu, berjudul “Livestock’s Long Shadow.” Dalam laporan itu disebutkan, sektor peternakan digambarkan sebagai salah satu penyebab degradasi lingkungan, baik secara lokal maupun global.

Empat tahun kemudian, PBB kembali mengeluarkan laporan yang memperingatkan konsumsi daging dan susu diperkirakan mencapai angka 9,1 miliar pada 2050 mendatang.

Kedua Laporan tersebut membuat para vegan berpendapat pergeseran pola makan perlu diupayakan, agar dapat “menyelamatkan dunia dari bencana iklim dan kekurangan pangan.”

Baca juga: Vegetarian, Harapan Lebih Sehat dan Melindungi Hewan

Related

Health 4178605003099668303

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item