Ancaman Bahaya di Balik Ledakan Populasi Manusia

Ancaman Bahaya di Balik Ledakan Populasi Manusia

Naviri.Org - Di Amerika Serikat, tepatnya di Elbert County, Georgia, ada sebuah lempengan yang terbuat dari granit, dikenal dengan nama Georgia Guidestones. Lempengan granit itu berisi kalimat yang ditulis dalam 8 bahasa, yang isinya adalah pesan agar manusia menjaga populasi di bawah 500 juta jiwa, demi menjaga keseimbangan alam.

Mungkin pesan itu dimaksudkan agar umat manusia dapat hidup lebih baik di Bumi, agar tidak terlalu sesak dan berdesak-desakan akibat tingginya populasi. Namun, saat ini, Bumi telah dihuni oleh 7 miliar jiwa. Ledakan penduduk sudah terjadi, dan tampaknya akan terus terjadi, hingga planet ini akan makin sesak dari hari ke hari.

Jika menengok ke laman worldometers.info, setiap detik jumlah manusia bertambah ke angka 7,4 miliar sekian jiwa. Padahal, jumlah manusia menembus 1 miliar jiwa baru terjadi saat menapaki awal abad ke-19, kemudian memasuki abad ke-20 jumlahnya menembus 1,6 miliar jiwa, dan seterusnya naik pesat tak terkira.

Dalam laporan PBB, yang berjudul World Population Prospects: The 2015 Revision, manusia diperkirakan akan menyentuh 8,5 miliar jiwa pada 14 tahun dari sekarang. Lalu pada 2050 akan menembus sekitar 9,7 miliar, dan genap memasuki akhir abad ke-21 manusia ditaksir akan berjumlah 11,2 miliar orang. Artinya, dalam tiga abad, manusia sudah bertambah 10 kali lipat, jika proyeksi ini benar-benar terjadi.

"Memahami perubahan demografi yang terjadi di masa depan, serta tantangan dan peluang untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan, adalah kunci merencanakan dan melaksanakan sebuah agenda pembangunan yang baru,” kata Wu Hongbo, Sekretariat Jenderal PBB yang membawahi hubungan sosial dan ekonomi.

Harapan sumir PBB ini berkejaran dengan negara-negara yang selama ini jadi mesin produksi manusia. Cina dan India barangkali masih memegang kunci populasi terbesar. Masing-masing memiliki penduduk di atas 1 miliar jiwa, atau mengambil porsi 19 persen dan 18 persen populasi dunia.

Namun, porsi itu perlahan akan bergeser. Pada 2022, Cina diperkirakan akan disalip oleh India. India akan menjadi pemegang populasi terbesar di dunia, negara-negara lainnya muncul sebagai kekuatan baru raksasa populasi dunia pada 2060.

Data PBB memperkirakan, pada 2020 populasi India sudah mencapai 1,383 miliar jiwa, sedangkan Cina nyaris tersalip di angka 1,4 miliar jiwa.

Selain kedua negara ini, negara yang akan mengambil peran penting terhadap berkembang biaknya manusia adalah Nigeria. Pada era 1950-an negara ini hanya punya populasi 37 juta jiwa, dan pada 2015 sudah mencapai 182 juta jiwa. Negara di sisi barat Afrika ini akan naik peringkat sebagai negara terpadat ketiga di dunia pada 2060, dengan penduduk ditaksir hingga 237 juta jiwa.

Nigeria dan beberapa negara Afrika sub sahara lainnya memiliki pertumbuhan penduduk yang pesat. PBB memperkirakan dalam kurun 2015-2050 separuh pertumbuhan penduduk dunia berasal dari Afrika. Sebanyak 28 negara Afrika mencakup Angola, Burundi, Congo, Malawi, Mali, Niger, Somalia, Uganda, Tanzania, Zambia, diperkirakan mengalami pertumbuhan penduduk dua kali lipat.

“Konsentrasi pertumbuhan penduduk di negara-negara miskin menjadi tantangan membuat makin sulit memberantas kemiskinan, melawan kelaparan, dan kurang gizi,” kata John Wilmoth, Direktur Divisi Populasi pada Departmen Ekonomi dan Hubungan Sosial PBB.

Kemiskinan, kelaparan, persoalan gizi, menjadi masalah yang harus siap dihadapi manusia di masa mendatang dengan populasi yang makin besar.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Bumi Dihuni 11 Miliar Penduduk?

Related

Insight 6392155853918497553

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item