Cara Membedakan Tas Bermerek yang Asli dan yang Palsu

 Cara Membedakan Tas Bermerek yang Asli dan yang Palsu

Naviri.Org - Beberapa tas memiliki harga yang sangat mahal, sampai puluhan atau bahkan ratusan juta rupiah. Sebut saja tas semacam Hermes, LV, atau Gucci. Untuk memiliki tas-tas bermerek tersebut, orang harus mengeluarkan uang yang tidak bisa dibilang sedikit. Karenanya, tidak semua orang bisa memiliki tas-tas bermerek, hingga kemudian terpaksa membeli tas bermerek namun berkualitas KW (palsu).

Yang menjadi masalah, pemalsuan tas-tas bermerek dilakukan dengan sangat rapi bahkan bagus, hingga nyaris mirip aslinya, dan sulit dibedakan, khususnya oleh orang awam. Karenanya, kadang ada orang yang mengenakan tas bermerek yang sebenarnya versi KW, namun dikira asli. Pertanyaannya, bagaimana cara membedakan tas bermerek yang asli, dan tas bermerek yang palsu?

Pertanyaan itu layak diajukan, karena bisa jadi orang tertipu akibat tidak tahu. Bisa saja, seseorang membeli tas bermerek yang disangka asli, dan membayar sangat mahal, namun ternyata tas yang dibelinya hanya versi KW.

Upaya untuk mampu membedakan tas bermerek yang asli dan yang palsu kini mulai dilakukan. Salah satu teknologi pendeteksi produk palsu pada merek kelas premium adalah yang dikembangkan oleh Entrupy.

Entrupy adalah startup yang pada Juli lalu menerima pendanaan senilai $2,6 juta dari Digital Garage. Entrupy menawarkan alat pendeteksi keaslian produk fashion. Alat ini bekerja dengan memadukan aplikasi di ponsel pintar dan sebuah perangkat khusus yang ditempelkan pada barang yang akan diuji keasliannya. Teknologi pendeteksi barang palsu ini sejatinya bukanlah temuan baru.

Layanan Entrupy tak menyasar segmen masyarakat umum. Ia menyasar segmen bisnis yang berhubungan dengan penjualan barang-barang mewah khusus fashion. Dari laman resminya, Entrupy menawarkan beberapa paket berlangganan untuk menggunakan produk pendeteksian mereka. Dari mulai paket basis, yang ditujukan bagi perusahaan ritel yang sedikit menangani pengecekan palsu tidaknya barang mewah, dengan harga langganan $99 per bulan.

Ada pula paket entrerprise dengan fitur-fitur khusus yang dikehendaki perusahaan dengan harga langganan disesuaikan dengan kekhususan yang diinginkan. Guna memulai berlangganan Entrupy, perusahaan yang hendak berlangganan dikenakan pula tarif set-up senilai $299.

Entrupy didirikan oleh Vidyuth Srinivanas, Ashlesh Sharman dan Lakshminarayanan Subramanian pada tahun 2012 lalu. Tahun di mana teknologi computer vision berkembang lebih baik. Entrupy merupakan bagian startup yang menggunakan kelanjutan perkembangan teknologi computer vision. Computer vision, secara teknis, merupakan cara bagaimana sebuah komputer merekonstruksi objek 2D, 3D, ataupun objek citra lainnya, secara matematis.

Dalam jurnal berjudul “The Fake vs Real Goods Problem: Microscopy and Machine Learning to the Rescue” yang ditulis Ashlesh Sharma dan disponsori oleh Entrupy, Entrupy bekerja dengan memanfaatkan perangkat mikroskopi berlensa lebar.

Alat itu kemudian digunakan untuk merekam gambar pada benda yang ingin diperiksa keasliannya. Entrupy mengklaim bahwa gambar yang ditangkap lalu direkam, dan diperbesar antara 100 hingga 300 kali. Dengan pembesaran itu, Entrupy dapat memperoleh detail objek yang lebih presisi daripada apa yang dilihat mata manusia.

Sebagai bagian computer vision yang berkekuatan AI, Entrupy pun bekerja mengikuti cara kerja AI. Entrupy memiliki 3 juta basis data gambar untuk mengajari algoritma bagaimana memahami asli atau palsu suatu objek.

Prinsip dasarnya, Entrupy memanfaatkan karakteristik visual untuk mendeteksi asli atau tidaknya suatu produk. Pengertian karakteristik visual di sini ialah karakteristik yang terjadi akibat dari standardisasi pembuatan produk yang dilakukan di pabrik atau tempat pembuatan si produk. Pembesaran gambar hingga 100-300 kali, mampu membuka karakteristik visual dari suatu produk.

Entrupy mengklaim bisa mendeteksi asli atau tidaknya suatu barang dari 11 merek fashion ternama hingga keakuratannya 98 persen. Kehadiran Entrupy merupakan angin segar bagi pecinta barang-barang bermerek agar tak mudah tertipu, termasuk perusahaan ritel. Persoalan barang “kw” atau palsu sudah jadi permasalahan global. Sebanyak 7 persen masalah perdagangan global berhubungan dengan pemalsuan barang.

Atas permasalahan ini, banyak cara dilakukan melawannya. Stiker hologram ataupun sertifikat keaslian yang dikeluarkan produsen merupakan cara-cara konvensional produsen melawan pemalsuan. Diprediksi pada 2017, produsen fashion mengeluarkan investasi $6,15 miliar untuk menerapkan teknologi anti pemalsuan di produk-produk mereka..

RealReal dan Vestiaire Collective, dua e-commerce yang menjual barang bekas khusus merek-merek premium bahkan merekrut profesional khusus yang bertugas memeriksa asli tidaknya sebuah barang. Kehadiran Entrupy, akan membuat kerja perusahaan seperti RealReal dan Vestiaire Collective akan menjadi efektif dan efisien.

Baca juga: Sejrah dan Asal Usul Perusahaan Sophie Martin

Related

Tips 3634464967910548135

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item