Mengenali Macam-macam Karakter Orang di Facebook

Mengenali Macam-macam Karakter Orang di Facebook

Naviri.Org - Saat ini, Facebook menjadi media sosial terbesar di dunia, yang digunakan jutaan orang dari berbagai negara. Semua golongan sosial memiliki akun di Facebook, pria maupun wanita, selebritas maupun orang biasa. Kemungkinan besar, Anda pun punya akun di Facebook, dan juga aktif di dalamnya.

Di Facebook, kita pasti mengenali berbagai karakter orang. Ada teman kita di Facebook yang lebih suka selfie, mengunggah foto-foto diri dan keluarga atau teman-temannya, sambil menceritakan aktivitas apa yang mereka lakukan. Ada pula teman kita di Facebook yang lebih senang menulis beragam hal yang menarik baginya, atau membagikan tautan-tautan berisi artikel/berita tertentu, dan lain-lain.

Kenyataannya, karakter orang di Facebook memang macam-macam. Tom Robinson, dari Brigham Young University, dalam jurnal bertajuk “I Love FB: A Q-Methodology Analysis of Why People ‘Like' Facebook”, mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat empat kategori pengguna media sosial, khususnya Facebook.

Pertama ialah Relationship Builders. Orang-orang dalam katagori ini menggunakan Facebook selayaknya telepon, surat, atau alat komunikasi konvensional lainnya. Facebook bagi mereka berguna sebagai sarana komunikasi penguat tali persaudaraan dan pertemanan. Facebook dimanfaatkan untuk bertegur sapa dengan cara mudah.

Kategori kedua ialah Window Shoppers. Orang-orang dalam kategori Window Shoppers menganggap bahwa Facebook (dan media sosial lain) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan modern. Mereka memiliki akun Facebook sebatas untuk tetap terhubung dengan orang lain. Pada orang-orang tipe ini, informasi pribadi, foto, video, atau status-status curahan hati, jarang mereka bagikan.

Selanjutnya, kategori ketiga adalah Town Criers. Dalam kategori ini, pengguna Facebook umumnya adalah mereka para aktivis, jurnalis, atau pihak berkepentingan lain yang melihat Facebook sebagai “kotak ajaib.” Orang-orang dalam tipe ini sangat reaktif terhadap isu-isu besar yang sedang terjadi dan kemudian menggunakan kekuatan Facebook untuk membicarakannya.

Seseorang dengan tipe Town Criers biasanya memanfaatkan Facebook untuk menyebarkan informasi yang dianggap penting. Sayangnya, biasanya mereka tidak mencari lebih lanjut mengenai informasi yang dibagikannya. Hingga, kepastian dan kedalaman informasi patut dipertanyakan.

Meskipun terkesan aktif, orang-orang yang masuk kategori Town Criers tak terlalu membuka diri terhadap informasi pribadinya. Mereka lebih tertarik pada isu-isu yang terjadi di sekitarnya dan dibahasnya dalam Facebook. Ini berkebalikan dengan karakter berikutnya.

Karakter lainnya ialah Selfies. Orang-orang yang masuk kategori Selfies menggunakan Facebook sebagai penarik perhatian. Sarana menunjukkan citra dan validasi diri. Jumlah ‘like’ dan komen yang diterima, sangat penting bagi orang yang masuk kategori ini. Semakin banyak notifikasi, semakin si pengguna merasa diterima. Kategori ini lebih reaktif pada urusan pribadi di Facebook.

Adakah karakter selain empat macam tersebut? Ada karakter yang saling beririsan antara karakter Town Criers dan Selfies. Mereka biasanya masuk Town Criers, yang banyak memberikan informasi ke dunia luar. Di sisi lain, orang ini berperilaku seperti Selfies, senang bila mendapati tanda Like dan komentar yang banyak dari apa yang mereka bagikan.

Apakah karakter seseorang di Facebook sama dengan aslinya dalam dunia nyata? Bruce Bower dalam jurnalnya, berjudul “Facebook Users are The Real Thing” mengungkap bahwa tak ada perbedaan yang signifikan antara apa yang ditampilkan seseorang di Facebook dengan kebenaran di dunia nyata orang tersebut.

Dalam penelitiannya terhadap 133 orang mahasiswa asal Amerika dan 103 orang mahasiswa asal Jerman, Bower menemukan bahwa kepribadian mahasiswa-mahasiswa itu yang dicitrakan di Facebook, mirip seperti apa yang sebenarnya terjadi di dunia nyata.

Apa yang dilakukan Bower diperkuat oleh Rachel Ehrenberg dalam jurnalnya berjudul “What a Facebook ‘Like’ Reveals.” Karya ilmiah yang tercipta atas survei terhadap 58 ribu relawan yang diwajibkan menggunakan aplikasi bernama myPersonality untuk mengungkapkan jati diri mereka sebenarnya dan mengkomparasikannya dengan apa yang mereka “like” di Facebook, mengungkapkan bahwa ada korelasi yang sebangun antara “like” dengan fakta sebenarnya pengguna Facebook.

Saat pengguna Facebook mengklik “like” pada halaman penggemar ESPN atau Bruce Lee misalnya. Pengguna tersebut kemungkinan besar merupakan laki-laki. Dan saat pengguna mengklik “like” pada Kathy Griffin, Sue Sylvester Glee, dan kampanye-kampanye soal hak asasi, kemungkinan besar pengguna Facebook tersebut merupakan seorang gay.

Pengguna media sosial khususnya Facebook memang memiliki karakter yang berbeda, dan menentukan apa yang akan terjadi padanya. Bagaimana dengan Anda, termasuk kategori yang mana?

Baca juga: Mengenang Friendster, Media Sosial Zaman Dulu

Related

Internet 3136079814394836195

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item