Kode-kode Ajaib di Balik Keajaiban Teknologi

Kode-kode Ajaib di Balik Keajaiban Teknologi

Naviri.Org - Makin hari, teknologi yang hadir di kehidupan kita makin canggih dan makin mengagumkan. Dari hal-hal yang mungkin remeh seperti mainan, sampai hal-hal besar dan penting terkait luar angkasa, saat ini ditopang teknologi. Di antara semua teknologi yang telah hadir saat ini, internet bisa dibilang sebagai teknologi yang terpenting sekaligus yang paling besar dan berpengaruh dalam kehidupan manusia.

Kenyataan dan latar belakang itu pula yang lalu mencetuskan sesuatu, yang disebut Internet of Things.

Internet of Things, atau yang juga disingkat IoT, adalah upaya mengkomputerisasikan dan mengintegrasikan semua barang atau benda yang ada dalam kehidupan kita dengan internet. Mulai dari payung yang kita gunakan untuk beraktivitas saat hujan, hingga mobil canggih yang kelak akan mengantarkan kita sampai tujuan secara otomatis. Semuanya hadir demi memudahkan kehidupan kita sebagai manusia di muka bumi.

“Kita [sedang] membangun robot seukuran dunia,” kata Bruce Schneier, analis keamanan digital, kepada The Economist. Ungkapan Schneier bukan tanpa sebab.

Diwartakan Wired, pada tahun 2015, diperkirakan terdapat 25 miliar perangkat yang terkoneksi dengan internet. Pada 2020, jumlah perangkat yang terkoneksi dengan internet diperkirakan meningkat dua kali lipat. Nilai pasar perangkat-perangkat tersebut diperkirakan akan mencapai $1,1 triliun hingga $2,5 triliun.

Untuk membuat berbagai macam benda terkomputerisasi dan terintegrasi dengan internet, tentu saja kode-kode pemrograman wajib dibuat. Seorang atau sekelompok programmer wajib “ngoding” untuk membuat hal-hal tersebut menjadi kenyataan.

Secara sederhana, kode pemrograman adalah suatu instruksi yang membuat suatu perangkat—baik perangkat keras maupun perangkat lunak—hidup dan memiliki fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan rancangannya.

Meskipun sebuah perangkat memiliki fungsi yang terlihat sepele, kode pemrograman wajib hadir di dalamnya. Contoh yang sederhana adalah remote televisi. Fungsi perangkat tersebut terbilang sederhana: mengganti saluran, mengatur volume, dan berbagai macam fungsi lainnya yang berhubungan dengan televisi.

Sebagai sebuah perangkat, fungsi-fungsi tersebut dirancang dalam suatu kode pemrograman. Untuk kasus remote televisi tersebut, baris-baris kode pemrograman termuat dalam firmware, sebuah perangkat lunak yang menempel secara permanen di sebuah perangkat.

Meskipun kode pemrograman juga termuat dalam perangkat keras, tapi secara umum kode pemrograman lebih banyak merujuk pada perangkat lunak. Adobe Photoshop, Corel Draw, Microsoft Office, dan Windows 10, merupakan perangkat-perangkat yang dibangun atas dasar deretan baris kode pemrograman.

Namun perlu pula diingat, situsweb pun dibangun atas dasar kode pemrograman. Jika kurang paham dan Anda sedang di hadapan komputer desktop maupun laptop, silakan klik kanan mouse atau tetikus Anda tepat di tulisan ini. Selanjutnya, klik “view page source.”

Situsweb mana pun di dunia secara teknis dibangun atas dasar deretan baris kode pemrograman. Kode pemrograman mendikte setiap perangkat yang kita gunakan. Mereka menentukan apa yang bisa diperbuat dan apa yang tidak bisa diperbuat.

Semakin besar suatu perangkat lunak, semakin panjang baris kode yang harus dikerjakan. Pada tahun 2015, sebagaimana diwartakan majalah The Economist edisi 8 April 2017, teknisi Google, Rachel Potvin, mengungkapkan bahwa perusahaan teknologi raksasa tersebut mengelola 2 miliar baris kode dari berbagai layanan yang mereka hadirkan bagi pengguna di seluruh dunia.

Sebanyak dua miliar baris kode tersebut membangun Google secara keseluruhan, termasuk Google Search, GMail, dan berbagai produk Google lainnya. Dua miliar baris kode tersebut dikerjakan secara keroyokan oleh sekitar 25.000 Googler—sebutan bagi karyawan Google.

Sementara itu, Linux, sebuah sistem operasi gratisan, disusun dari 20,3 juta baris kode. Versi terbaru sistem operasi Windows dari Microsoft dibuat dengan 50 juta baris kode. Sementara sistem operasi mobile paling populer, Android, dibangun atas 12 juta baris kode.

Evan Priestly, salah seorang teknisi Facebook, sebagaimana diwartakan Wired, mengungkapkan bahwa media sosial paling populer tersebut disusun atas 9,2 juta baris kode. Jumlah tersebut belum memperhitungkan layanan-layanan lain yang ada dalam Facebook.

Ada 9,2 miliar baris kode untuk membangun fondasi situsweb Facebook. Angka tersebut cukup mengejutkan, mengingat Facebook merupakan sebuah aplikasi biasa, seperti Photoshop, dan bukan sistem operasi selayaknya Windows atau Linux. Jumlah tersebut menempatkan Facebook hanya kalah tipis dengan baris kode yang dimiliki Android, sistem operasi bagi perangkat mobile paling populer.

Tentu saja, tiap-tiap baris kode yang dikoding oleh programmer memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Suatu perangkat lunak yang dibuat bisa memiliki fungsi yang baik dan positif untuk digunakan oleh penggunanya, bisa pula sebaliknya.

Meskipun teramat mustahil membangun perangkat yang terbebas dari celah keamanan, "ngoding" tetaplah wajib dilakukan di masa ini. Dunia kita sekarang sangat tergantung terhadap barisan kode-kode tersebut. Tanpa ada Zuckerberg yang mulai "ngoding" Facebook dari kamar asramanya di Harvard, mungkin kini kita tidak bisa membagikan berbagai hal dengan mudah pada teman-teman kita.

Tanpa ada Jan Koum yang dulu memulai mengetikkan barisan kode untuk membangun WhatsApp, mungkin kita sekarang masih menggunakan SMS sebagai penyampai pesan digital utama. Dan jika Andy Rubin tidak memulai membuat Android melalui baris-baris kode yang rumit, mungkin kita saat ini masih harus berhadapan dengan sistem operasi mobile yang usang, atau harus membayar mahal membeli teknologi bikinan Apple.

Siapa pun, dengan semangat, bisa memulai "ngoding". Presiden Barack Obama adalah presiden Amerika Serikat pertama yang membuat perangkat lunak, yang berfungsi menggambar sebuah persegi di layar komputer. Dan Hadi Partovi, pendiri situsweb Code.org punya pesan yang cukup baik, “Semua program komputer dimulai dengan sederhana.”


Related

Technology 4332815990745012009

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item