Mengapa Kata Sapaan “Moshi” Harus Disebut Dua Kali?

Mengapa Kata Sapaan “Moshi” Harus Disebut Dua Kali?

Naviri.Org - Di Jepang, kata “Moshi Moshi” digunakan untuk mengatakan “Halo” ketika sedang menelpon atau menyapa. Yang menjadi pertanyaan, mengapa kata “moshi” harus diucapkan dua kali? Kenapa tidak sekali saja, toh artinya sudah sama?

Berdasarkan sejarahnya, mengucapkan “moshi Moshi” dua kali adalah cara untuk membuktikan bahwa kamu bukan hantu. Karena, apabila hantu menyapa, mereka biasanya hanya dapat mengucapkan “moshi” satu kali.

Dari mana asal usul kata “hooker”?

Istilah “hooker”, secara konotatif, diartikan sebagai wanita penghibur. Istilah itu ternyata berasal dari prajurit Amerika. Saat perang sipil, ada seorang jenderal dari pihak Union (Utara), bernama Joseph Hooker. Jenderal itu sering membawa wanita-wanita penghibur untuk menemaninya di kota New Orleans, sepanjang masa perang sipil.

Oleh anak buahnya, wanita-wanita itu diberi nama “Hooker’s Division”. Lama-kelamaan, kata “Division” menghilang, dan akhirnya wanita-wanita dengan profesi demikian mendapat mendapat sebutan “hooker” hingga sekarang.

Dari mana asal usul istilah “fuck”?

Di zaman Inggris kuno, suami istri tidak bisa berhubungan badan tanpa memiliki izin tertulis dari raja (kecuali anggota keluarga kerajaan). Jadi, jika pasangan suami istri ingin memiliki bayi, mereka akan pergi ke raja untuk meminta izin tertulis.

Sang raja kemudian memberikan semacam kartu yang harus digantung di daun pintu kamar, ketika mereka berhubungan badan. Kartu itu bertulisan “FUCK” (Fornification Under Consent of the King).

Bagaimana asal usul istilah “you’re fired”?

Orang-orang Skotlandia pada millenium pertama mempunyai kesepakatan untuk mengusir orang yang tak mereka kehendaki dari kampung mereka, dengan jalan membakar rumah orang tersebut, tanpa memberi peringatan sebelumnya.

Dari situlah lahirnya istilah “get fired” yang biasa ditujukan untuk orang yang dikeluarkan secara paksa dari organisasi.

Bagaimana asal usul istilah “good night, sleep tight”?

Zaman dulu, di Inggris, matras untuk tidur biasanya diikat ujung-ujungnya dengan tali, yang dikaitkan kerangka tempat tidur. Ketika seseorang hendak tidur, tali-tali tersebut ditarik, hingga matras menjadi lebih kencang, lebih “firm” untuk tidur. Dari situlah lahir ekspresi “Good night, sleep tight”.

Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Istilah Sabotase

Related

Insight 40177313216825037

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item