Ilmuwan Menemukan Lem untuk Mengatasi "Patah Hati"

Ilmuwan Menemukan Lem untuk Mengatasi "Patah Hati"

Naviri.Org - Saat seseorang menjalani operasi medis karena masalah tertentu, bagian luar tubuh atau kulit pun dibedah atau dibuka, untuk memungkinkan para ahli medis melakukan pengobatan. Setelah operasi selesai, kulit yang tadi dibedah akan dijahit agar menutup kembali.

Kini, dengan adanya kemajuan teknologi, proses penutupan kulit kadang menggunakan lem, sehingga tidak perlu dijahit. Lem yang dimaksud di sini tentu lem khusus untuk keperluan medis, khususnya untuk merekatkan kembali kulit yang dibedah.

Lalu, apakah ada lem serupa yang bisa digunakan untuk organ dalam? Karena, bisa jadi, seseorang mengalami masalah medis di bagian organ dalam tubuhnya, dan untuk itu harus melakukan pembedahan. Adakah lem serupa yang bisa merekatkannya?

Dalam sebuah episode acara TV "Star Trek: The Next Generation", Kapten Jean-Luc Picard tertusuk di bagian dadanya, tetapi berhasil selamat berkat sebuah alat yang menutup luka pada jantungnya. Kini, para peneliti mungkin dapat mewujudkannya dengan menemukan sebuah alat perekat (lem) yang dapat memperbaiki luka hati.

Para peneliti mengatakan, lem tersebut bekerja mengikat jaringan jantung dengan kuat, menutup luka, dan mencegah komplikasi. Lem juga bekerja dengan kuat menyerupai jahitan atau staples.

Salah seorang peneliti, Jeffrey Karp, profesor asosiasi kedokteran di Harvard Medical School, mengatakan, meskipun memperbaiki luka pada jaringan jantung bisa dilakukan dengan staples dan jahitan, kedua cara itu dapat menyebabkan masalah baru.

"Setelah jahitan dibuka, jaringan perlu dibentuk kembali. Sementara itu, staples dapat merusak jaringan dan tidak tahan air. Serta biasanya terbuat dari bahan logam sehingga sulit untuk diangkat," terang Karp.

Karena itu, para peneliti pun mendesain sebuah lem polimer tahan air yang dapat mengeras dengan cepat dan menutup jaringan. Menurut studi yang dipublikasi dalam jurnal Science Translational Medicine tersebut, daya rekat lem tersebut dapat menahan tekanan dari detak jantung atau pembuluh darah.

Lem ini memiliki kekentalan serupa madu. Untuk menggunakannya, dokter dapat mengaplikasikannya dengan bantuan lembaran khusus untuk memperbaiki luka pada jaringan. Selain itu, dokter juga dapat mengaplikasikannya langsung pada pembuluh darah atau dinding yang robek, dan membiarkannya mengering.

Setelah diaplikasikan, molekulnya akan bekerja di antara serat kolagen pada jaringan. Kemudian, dokter perlu menyinari lem dengan sinar ultraviolet untuk merangsang molekul lem mengeluarkan radikal bebas yang sangat reaktif, dan mengikat molekul kelompok akrilat menjadi rantai yang kuat. Hasilnya sebuah bahan mirip karet pun menyatu dengan kolagen alami jantung.

Sejauh ini, tim peneliti telah melakukan percobaan lem pada babi dan tikus. Keduanya memberikan hasil yang cukup menjanjikan. Namun, diperlukan penelitian lanjutan pada manusia dalam tingkat uji klinis, sebelum lem ini dapat dipergunakan secara luas.

Baca juga: Benarkah Micin Membuat Bodoh? Ini Penjelasannya

Related

Science 6595292316977796834

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item