“Ramalan” Albert Einstein 100 Tahun Lalu Kini Terbukti Benar!

“Ramalan” Albert Einstein 100 Tahun Lalu Kini Terbukti Benar!

Naviri.Org - Meski telah lama meninggal dunia, namun Albert Einstein terus dikenang sebagai ilmuwan besar yang pernah ada di bumi. Bukan hanya sosoknya yang terus dikenang, namun juga pemikiran-pemikirannya.

Ketika masih hidup, Albert Einstein memiliki banyak pemikiran terkait fisik dan alam semesta, dan sebagian pemikirannya sulit dibuktikan kebenarannya karena pada masa itu belum ada teknologi yang memungkinkan. Akibatnya, pemikiran itu jadi seperti ramalan, karena belum ada pembuktian.

Kini, ketika teknologi makin canggih, upaya untuk membuktikan pemikiran-pemikiran Albert Einstein di masa lalu pun jadi lebih mudah. Yang menakjubkan, ramalan atau pemikiran Albert Einstein di masa lalu bisa dibuktikan kebenarannya.

Satu abad yang lalu, misalnya, Albert Einstein membuat sebuah hipotesa bahwa gelombang gravitasi ada, dan selama beberapa bulan desas-desus yang beredar mengatakan bahwa para ilmuwan telah mendeteksi gelombang itu. Desas-desus tersebut dikonfirmasi dalam sebuah konferensi pers beberapa waktu lalu.

“Kami telah mendeteksi gelombang gravitasi,” kata David Reitze, direktur eksekutif Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) saat konferensi tersebut berlangsung. “Kami melakukannya.”

Pengumumannya diikuti oleh aplaus meriah dari para ilmuwan dan wartawan yang berkumpul di National Press Club di Washington D.C., untuk "laporan status" dari para peneliti yang terlibat dalam pencarian panjang untuk mendeteksi gelombang.

Gelombang gravitasi telah disamakan dengan riak di ruang-waktu yang mengalir ke luar pada kecepatan cahaya, ketika lubang hitam atau benda-benda langit besar lainnya bertabrakan.

Reitze mengatakan bahwa gelombang terdeteksi pada 14 September, dan diproduksi selama penggabungan dua lubang hitam menjadi lubang hitam tunggal yang lebih besar.

“Pengamatan kami terhadap gelombang gravitasi menyelesaikan tujuan ambisius ditetapkan selama lima dekade yang lalu, untuk mendeteksi secara langsung fenomena yang sulit dipahami ini, dan lebih memahami alam semesta. Selain itu, tentu saja, untuk melengkapi warisan Einstein pada ulang tahun ke-100 teori relativitas umum," kata Reitze dalam sebuah pernyataan.

Sebelum penemuan itu dikonfirmasi, Lawrence Krauss, seorang ahli fisika teoritis dan profesor di Arizona State University, mengatakan kepada The Huffington Post bahwa mendeteksi gelombang ini akan menjadi "tonggak besar."

“Ini akan membuka jendela baru pada alam semesta,” katanya. “Gelombang gravitasi bisa menjadi astronomi di abad ke-21. Lebih dari itu, penemuan ini bisa mengungkap informasi penting tentang sifat gravitasi, lubang hitam, dan fisika fundamental.”

“Setiap kali kita membuka jendela baru di masa lalu, kita selalu terkejut,” lanjutnya. “Saya akan terkejut jika kita tak terkejut lagi.”

Clifford Burgess, seorang ahli fisika teoritis di Perimeter Institute for Theoretical Physics di Waterloo, Ontario, memberikan penilaian serupa menjelang konferensi pers.

"Jika ini benar, maka ada 90 persen kemungkinan bahwa ia akan memenangkan Hadiah Nobel Fisika tahun ini," kata Burgess kepada majalah Science.

Penemuan ini adalah sebuah kolaborasi antara California Institute of Technology, Massachusetts Institute of Technology, dan LIGO, dengan menggunakan sepasang perangkat laser sepanjang 3 kilometer yang dirancang untuk mendeteksi gelombang gravitasi.

Satu perangkat berada di Livingston, Louisiana, dan lainnya di Hanford, Washington. Keduanya telah beroperasi selama lebih dari satu dekade.

Baca juga: Kaitan Misterius Antara Stephen Hawking, Albert Einstein, dan Galileo

Related

Science 6926462929427756060

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item