Al-Khawarizmi dan Lahirnya Aljabar Modern di Dunia

 Al-Khawarizmi dan Lahirnya Aljabar Modern di Dunia

Naviri.Org - Al-Khawarizmi, yang nama lengkapnya Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi, dikenal dunia sebagai sosok yang menciptakan aljabar, sekaligus menandai lahirnya aljabar modern di dunia. Kegemilangan Al-Khawarizmi dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam matematika dan aljabar, tidak bisa dilepaskan dari zaman ketika ia hidup.

Al-Khawarizmi hidup di zaman ketika ilmu pengetahuan dijunjung sedemikian tinggi, sehingga memungkinkan orang-orang belajar dan mendapatkan serta mengembangkan ilmu pengetahuan secara mudah.

Khawarizmi lahir pada era kekhalifahan Harun al-Rashid, khalifah kelima dari dinasti Abbasiyah. Harun memerintah dari Bagdad. Ia menjadikan Bagdad sebagai pusat pemerintahan, juga episentrum ilmu pengetahuan.

Saat Harun meninggal pada 809, anaknya, al-Ma'mun, mewarisi tampuk kekuasaan setelah perang saudara melawan kakaknya. Ma'mun juga mewarisi kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.

Saat menjabat, al-Ma'mun semakin mendukung House of Wisdom, Rumah Kebijaksanaan, perpustakaan dan pusat ilmu pengetahuan dunia kala itu yang dibentuk oleh sang ayah. Tak heran kalau masa pemerintahan Harun dan Ma'mun dianggap sebagai The Golden Age of Islam. Sebab mereka sadar, ilmu pengetahuan adalah kunci peradaban.

Di House of Wisdom ini, Khawarizmi bekerja sebagai ilmuwan. Ia menerjemahkan naskah-naskah Yunani. Juga menulis naskah akademis, pun belajar banyak ilmu pengetahuan. Khawarizmi belajar aljabar, geometri, juga astronomi.

Sebagai seorang ilmuwan, ia tak alergi terhadap sumber pengetahuan dari manapun. Misalkan, ia menyerap pengetahuan dari kebudayaan Hindu. Membuatnya menghasilkan buku On the Calculation with Hindu Numerals (825).

Buku itu dianggap yang pertama kali menjelaskan sistem numeral Hindu-Arab secara lengkap. Sekitar 3 abad kemudian, buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin, menjadi Algoritmi de numero Indorum. Kata algoritmi (algoritme) merupakan serapan dari nama al-Khawarizmi.

Begitu pula saat Khwarizmi mempelajari sistem astronomi dan penanggalan Yahudi. Hasilnya, ia menulis Risala fi istikhraj ta?rikh al-yahud (Extraction of the Jewish Era) pada 823. Risalah ini berisi tata cara menentukan hari pertama di bulan Tishri, juga cara menentukan garis bujur matahari dan bulan dengan menggunakan sistem penanggalan Yahudi. Sebagian besar metode ini diterapkan di almanak Yahudi hingga sekarang.

Karya terbesar Khawarizmi tentu adalah di bidang aljabar. Buku Al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala (The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing) dianggap sebagai pondasi penting bagi aljabar era modern. Pada abad 12, buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin, berjudul Liber algebrae et almucabala, yang kemudian mengenalkan istilah algebra, atau aljabar.

Dunia modern banyak berutang pada Khawarizmi. Algoritme, seperti yang dipakai dalam dunia komputer, berutang pada aritmatika dan algoritme yang ditulis oleh Khawarizmi. Teorinya menjadi dasar bagi David Hilbert untuk masalah pengambilan keputusan (Entscheidungsproblem).


Related

Science 3484213902436776882

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item