Di Italia, Restoran Bisa Didenda Mahal jika Memainkan Harga

Naviri Magazine - Masalah harga tak masuk akal kerap dialami turis atau wisatawan saat makan di restoran atau di rumah makan. Peristiwa itu sudah cukup sering muncul bahkan viral di media sosial, termasuk di Indonesia. Beberapa restoran atau rumah makan tampaknya mencoba mencari keuntungan dengan cara mempermainkan harga secara tidak wajar, sehingga pembeli merasa dirugikan.

Ada banyak restoran atau rumah makan yang sengaja tidak memasang harga jualan mereka secara jelas atau transparan. Akibatnya, ketika pembeli masuk dan telanjur memakan hidangan yang disediakan, pembeli merasa tidak bisa apa-apa ketika “ditodong” sejumlah harga, meski harga itu kadang tak masuk akal.

Hal semacam itu tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di negara-negara lain, meski masing-masing otoritas punya kebijakan berbeda. Di Italia, misalnya, restoran yang ketahuan mempermainkan harga hingga merugikan pembeli bisa dihukum denda sangat mahal.

Salah satu restoran yang pernah mendapat hukuman denda sangat mahal adalah Osteria da Luca. Pengelola restoran itu dijamin kapok bermain harga setelah menerima tamparan keras dari otoritas lokal.

Semuanya berawal dari keluhan empat pelajar Jepang kepada polisi, usai singgah di Osteria da Luca, Venesia, Italia. Mereka mesti membayar 1.143 euro (Rp 18,8 juta) untuk empat steak Florentine, sepiring ikan bakar campuran, dua gelas anggur, dan air mineral.

Walikota Luigi Brugnaro langsung turun tangan ketika masalah tersebut ramai dibahas media internasional dan viral di media sosial.

Setelah pemeriksaan, polisi dan otoritas lokal menemukan beberapa pelanggaran fatal di Osteria da Luca. Restoran ini pun diwajibkan membayar denda 20.000 euro atau lebih dari Rp 330 juta.

Menurut surat kabar lokal La Nuova Venezia, beberapa pelanggaran itu termasuk masalah kesehatan dan keselamatan, kebersihan makanan, serta pelanggaran kode komersial tentang deskripsi harga yang akurat.

Baca juga: Bagaimana McDonald's Mendapat Untung dari Makanan Murah?