Mike Tyson, Perjalanan Hidup Petinju Terkenal Dunia (2)

Mike Tyson, Perjalanan Hidup Petinju Terkenal Dunia

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Mike Tyson, Perjalanan Hidup Petinju Terkenal Dunia - 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Dia berhasil menang 28 kali. Dan 26 di antaranya menang dengan KO atau TKO. Dari sejumlah pertarungan itu, 16 di antaranya menang KO di ronde pertama. Hampir seluruh lawan bengap.

Setelah menyudahi semua jawara di kelas berat, Tyson kemudian menghadapi petinju yang mengincar gelar-gelar itu. Dari wajah baru hingga para jawara tua. Dan mereka disudahi dengan cara menggetarkan. Mantan juara kelas berat dunia, Larry Holmes, tersungkur di ronde ke empat. Leonel Spinks jatuh dan tak bangun lagi hanya dalam tempo 91 detik. Kegarangan Tyson terus mendunia.

***

Tapi kemenangan dan keharuman itu tidak berumur panjang. Sejumlah kalangan menyebut gaya hidup Mike Tyson berubah semenjak berkenalan dengan Don King, promotor flamboyan yang gemar pesta.

Tyson mulai doyan pesta, dan absen dari sasana latihan. Hubungan dengan sang pelatih jadi tegang. Tyson marah besar. Dan puncak perseteruan itu terjadi pada 1988. Dia memecat tanpa sebab Kevin Rooney, pelatih yang susah payah menanam kedisiplinan. Rooney pergi, kehidupan Tyson kian liar. Tak ada lagi orang yang sesabar Rooney mengingatkan soal disiplin dalam hidup, juga di atas ring.

Hidup Tyson kembali bengal. Rajin mabuk di pesta-pesta. Dan dia kemudian menuai badai lewat hook beruntun James Buster Douglas. Petinju yang tidak dikenal itu menghajar Tyson pada Februari 1990, di Jepang.

Sebuah pukulan upper cut kanan memang sempat merobohkan Douglas ke lantai. Tapi dia bangun lagi. Seperti sudah mengukur daya pukulan Tyson, Douglas tampil lebih impresif. Dan hook kanan beruntun di ronde 10 mengirim Tyson mencium kanvas. Dalam pertarungan ulang, Tyson kemudian membalas dendam. Memukul KO Douglas.

Tapi pertarungan melawan Douglas itu perlahan mulai meruntuhkan kedigdayaan Tyson. Si Raja KO itu bisa tersungkur juga, bahkan oleh pendatang baru.

Meski para penantang mulai berani, Tyson tak kunjung memperbaiki kelemahan utamanya, yaitu kedisiplinan. Hidupnya malah kian buram. Tahun 1991, dia dihukum penjara enam tahun karena memperkosa ratu kecantikan dari Rhode Island, Desiree Washington. Insiden itu terjadi di Indianapolis.

Di penjara, Tyson mulai mengenal dan memeluk agama Islam. Dia mengganti nama menjadi Malik Abdul Aziz. Tiga tahun dia menjalani hukuman.

Keluar dari penjara, dia seperti terlahir kembali. Berhasil merebut gelar WBC dan WBA dengan memukul KO Frank Bruno dan Bruce Seldon. Namanya kembali gemilang dalam dunia tinju. Tapi masa suram itu datang lewat kepalan tangan Evander Holyfield. Petinju yang telah lama menunggu giliran bertarung melawan Tyson.

Menerima pukulan bertubi-tubi pada 9 November 1996 dari Evander Holyfield, wasit menghentikan pertandingan. Tyson kalah TKO. Dia kehilangan gelar WBA. Pertandingan ulangnya dibatalkan setelah Tyson menggigit kuping Holyfield.

Tyson berdalih, dia kesal karena kepala Holyfield terus membentur dahinya tanpa dihentikan wasit. Semenjak itu, Tyson jadi bahan olok-olok. Pada 2002, dia kembali bertinju pada usia 35. Tapi dia kalah KO oleh Lennox Lewis. Tahun 2006, Tyson resmi mundur setelah kalah KO dari Danny Williams dan Kevin McBride. Dua petinju yang tak begitu dikenal dunia.

***

Gelar hilang, harta juga lenyap. Berkarier semenjak 1984, Tyson sesungguhnya meraup uang banyak. Sedikitnya U$400 juta dolar. Sekitar Rp3,6 triliun. Si leher beton itu memang dibayar mahal tiap bertinju. Pada masa keemasannya, dia pernah dibayar U$30 juta dolar alias Rp270 miliar, untuk sekali tarung.

Bergelimang uang, gaya hidupnya di awang. Pada akhir 2003, Tyson pergi ke toko permata dan membeli emas berlapis permata 80 karat, seharga U$174.000 dolar atau Rp1,5 miliar. Dia banyak menghabiskan uang bersama wanita. Memanjakan mereka dengan perhiasan dan foya-foya.

Saban hari begitu, tentu saja uang ludes. Hanya delapan bulan sesudah kehebohan membeli emas miliaran itu, Tyson mengumumkan dirinya bangkrut. Ia mendaftarkan pengakuan bangkrut itu pada 22 Desember 2003 di Pengadilan Kebangkrutan Amerika Serikat di Manhattan.

Harian The New York Times melaporkan Tyson memiliki utang U$23 juta dolar atau Rp207 miliar. Ia juga memiliki utang pajak di Amerika Serikat dan Inggris sebesar U$17 juta dolar atau Rp153 miliar. Utang itu untuk biaya pengacara sebesar U$750 ribu dolar atau Rp6,7 miliar. Dia juga punya utang biaya pelayanan limousine sejumlah U$300 ribu dolar atau Rp2,7 miliar.

“Saya betul-betul sudah melarat dan bokek,” katanya kepada wartawan saat itu.

Tidak hanya bokek, Tyson bahkan dikabarkan sudah jadi gembel. Pada 2004, di berbagai forum internet, ramai diberitakan Tyson hidup luntang-lantung tanpa rumah. Seluruh asetnya habis untuk membayar utang. Lalu muncullah bantuan penggemar di Inggris itu.

Dia kemudian menikahi seorang wanita bernama Lakiha Spicer pada 2009. Bersama Spicer, yang akrab disapa Kiki, Tyson mengatur hidup dari pinggiran kota Las Vegas. Mereka tinggal di perumahan Seven Hills.

Menurut The New York Times, rumah itu dibeli Tyson dari Jalen Rose, pebasket NBA. Dan itulah satu-satunya aset Tyson saat ini. Dia punya dua anak bernama Moroco dan Milan. Meski hidup pas-pasan, kata Tyson, “Saya memiliki banyak kesenangan, seorang istri dan dua anak.”

Kini hidup Tyson berubah. Tidur pukul delapan malam. Jam dua pagi dia bangun. Lalu mendengar musik dari Ipod. Setelah itu membaca buku. Ia melahap buku apa saja.

Pukul 6 pagi, saat istrinya bangun, barulah ia memulai hari. Biasanya mereka berunding soal proyek. Bersama sang istri, Tyson mendirikan perusahaan Tyranic. Bergerak di bidang hiburan. Sang istri jadi manajer Tyson. Sejumlah proyek yang digarap antara lain pembuatan film, pertunjukan teater, atau talk show.

Dan semua acara itu berkisah tentang Mike Tyson. Pemain di setiap teater adalah Tyson. Ia bahkan pemain tunggal. Pada setiap panggung, dia berkisah tentang hidupnya sendiri. Harga tiketnya tidak mahal. Untuk 740 kursi penonton, tiket dijual seharga U$99,99 dolar atau Rp900 ribu. Sementara untuk kursi VIP dijual U$499,99 dolar atau sekitar Rp4,5 juta.

Acara itu digelar di MGM Grand Hollywood Theatre. Proyek terakhir yang sedang digarap suami istri itu adalah film komedi Hangover III. Film ini berkisah tentang sejarah hidup Tyson. Setelah sukses dengan Hangover I dan II, kini Tyson menggagas untuk membuat sekuel ketiga.

Generasi muda kini lebih mengenal Tyson sebagai pemain teater dan film ketimbang sebagai petinju legendaris. Satu dari dua polisi baik hati yang mengantar Tyson ke tempat pesta malam itu, berujar dengan suara girang, “Saya menyukai penampilan Anda di Hangover.”

Baca juga: Kisah Mike Tyson yang Puasa Seks Selama 5 Tahun

Related

Sports 618238221588206534

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item