Mungkinkah Manusia Bisa Menciptakan Robot-robot Raksasa?

Mungkinkah Manusia Bisa Menciptakan Robot-robot Raksasa?

Naviri Magazine - Robot sudah dikenal manusia sejak lama, karena sosok itu muncul dalam komik, serial televisi, sampai film layar lebar. Belakangan, kita menyaksikan penampilan robot-robot raksasa dalam seri Transformer, yang disebut Autobot. Ada pula robot-robot raksasa dalam seri Pacific Rim, yang disebut Jeager.

Saat tampil dalam film, robot-robot raksasa itu tampak hidup, seperti umumnya manusia. Mereka bisa bergerak, berjalan, bercakap-cakap, melakukan banyak hal, termasuk bertarung dengan musuh. Tetapi, tentu saja, itu hanya penampilan di film yang dibantu efek kamera. Di dunia nyata, mungkinkah manusia bisa menciptakan robot-robot raksasa semacam itu?

Menurut profesor robotika di Cornell University Andy Ruina, semakin besar ukuran robot memang belum tentu performanya semakin baik karena robot tersebut mesti menanggung massa yang sangat besar.

Menurut perhitungannya, untuk robot dengan kemampuan sama seperti manusia, yakni punya dua kaki, bertubuh tegak, dan memiliki dua tangan, dan berukuran setinggi 10 kali lipat manusia, bakal memiliki massa 1.000 kali lipat manusia. Jika 1 langkah kaki robot itu dianggap setara 10 kali rata-rata langkah manusia biasa, robot membutuhkan energi 10 ribu kali lipat dari rata-rata energi manusia.

Selain itu, semakin besar massa juga berbanding lurus terhadap tekanan yang diberikan robot kepada daratan yang dipijaknya. Luas permukaan telapak kaki robot yang kecil bisa jadi malah menekan daratan yang dipijaknya hingga amblas.

Oleh karena itu, untuk membuat robot raksasa dibutuhkan material dan sumber energi yang tepat.

Pakar robotika, Daniel Wilson, mengatakan kepada io9 bahwa dia tidak percaya robot seukuran jaeger dapat dibangun, mengingat material yang tersedia saat ini.

"Robot raksasa dengan ukuran mengagumkan itu akan lebih layak di planet yang lebih kecil dengan gravitasi yang lebih lemah dan terbuat dari material canggih - nanomaterial atau cahaya, seperti dalam hologram," katanya.

Besi memang kuat, tetapi ia masih terlalu berat untuk dijadikan material utama penyusun robot. Alih-alih besi, peneliti robotika di Massachusetts Institute of Technology, Jekanthan Thangavelautham, mengusulkan Beryllium.

"Beryllium adalah yang terbaik secara teori," ujar Thangavelautham. Sayangnya, metal tersebut bersifat korosif terhadap kulit manusia.

Untuk sumber energi, selama ini robot raksasa dibayangkan bakal menggunakan reaktor nuklir sebagai sumber energinya.

"Reaktor fisi portabel digunakan untuk menggerakkan kapal induk, tetapi mereka masih perlu dikecilkan dan dipadatkan dayanya secara signifikan, agar robot-robot bisa berjalan," kata Thangavelautham.

"Kemampuan untuk terbang atau melompati jarak yang signifikan, saya ragukan bisa dilakukan, bahkan dengan reaktor fisi saat ini. Dan, saya harus katakan itu adalah fantasi fiksi ilmiah," tambah Thangavelautham.

Selain itu, pembangunan robot tidak bisa tanpa ada uang. SciencePortal sempat menghitung dana yang diperlukan untuk membangun sebuah robot raksasa. Mengingat kebutuhan, mulai dari aluminium, pemrosesan metal, komputer, mesin gas turbin, sampai motor superkonduktif, peneliti sains dan teknologi Jepang memperkirakan pembangunan robot raksasa memakan biaya tidak kurang dari $725 juta.

Itu baru satu robot, bayangkan kalau membuat banyak robot sekaligus.

Baca juga: Makin Canggih dan Pintar, Robot Seks Makin Kontroversial

Related

Technology 3774787047079418036

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item