Columbus Day, Perayaan Sejarah Paling Kontroversial di Dunia

Columbus Day, Perayaan Sejarah Paling Kontroversial di Dunia

Naviri Magazine - Columbus Day atau Hari Kolumbus adalah hari yang dirayakan publik Amerika Serikat untuk mengenang Kristoforus Kolumbus (Christopher Columbus) saat menemukan tanah Amerika sebagai “Dunia Baru”.

Dalam sejarah masala lalu, Inggris bukan satu-satunya imperialis di muka bumi. Di bawah semboyan "gold, glory, gospel", Inggris bersaing dengan Spanyol, Portugal, dan Belanda dalam mengeruk kekayaan wilayah jajahan yang tersebar seantero Asia, Afrika, Amerika, dan Oseania.

Barangkali wilayah-wilayah itu hanya pernah mereka dengar sebelumnya. Namun, keinginan untuk datang langsung ke sana semakin menggebu setelah Kristoforus Kolumbus menemukan "Dunia Baru".

Perjalanan Kolumbus disponsori Raja Ferdinand II dari Kerajaan Aragon dan Ratu Isabella I dari Kerajaan Castile, Spanyol. Pada 12 Oktober 1492, Kolumbus tiba di "Dunia Baru" itu. Menurut para peneliti, Kolumbus kemungkinan besar mendarat di salah satu pulau ini: San Salvador (Bahama), Samana Cay, atau Plana Cay.

Mendaratnya Kolumbus di "Dunia Baru" merupakan pintu masuk Spanyol menguasai benua Amerika dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi sebagian orang Spanyol. Deutsche Welle melaporkan, orang-orang Spanyol menyebut 12 Oktober sebagai "Dia de la Hispanidad" atau "Hispanic Day". Sejak 1987, hari itu berjuluk "Fiesta Nacional de Espana" alias hari nasional Spanyol dan dirayakan sebagai hari libur nasional.

Tanggal 12 Oktober itu juga dirayakan sebagai Hari Kolumbus di Amerika Serikat. Tradisi perayaannya sudah ada sejak abad ke-17. Bahkan, Hari Kolumbus menjadi hari libur di AS pada 1937. Lalu, sejak 1968, Hari Kolumbus diperingati setiap minggu kedua di bulan Oktober.

Tetapi, sebagian orang atau beberapa negara memilih untuk menentang perayaan itu. Pada 2015, Ada Colau, Walikota Barcelona, mengecam Hari Kolumbus. "Malu bahwa suatu bangsa merayakan genosida dan, lebih dari itu, dengan parade militer yang harganya 800.000 euro," sebut Colau, seperti dikutip Guardian.

Sejumlah negara bagian di AS menamakan 12 Oktober sebagai "Hari Orang-orang Pribumi" atau "Hari Pribumi Amerika" guna mengingat korban penjajahan alih-alih menyemarakkan pendudukan dan eksploitasi pribumi Amerika setelah mendaratnya Kolumbus.


Related

World's Fact 9034108819251649946

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item