Agar Selamat, Perhatikan Ini Saat Akan Menyalip Truk atau Bus

Agar Selamat, Perhatikan Ini Saat Akan Menyalip Truk atau Bus

Naviri Magazine - Saat berkendara di jalan raya, kadang-kadang kita menghadapi kendaraan di depan yang tampak melaju perlahan. Karena dirasa lambat, kita pun memutuskan untuk menyalipnya. Apalagi jika kebetulan kita sedang terburu-buru. Meski begitu, menyalip kendaraan lain perlu kehati-hatian, agar prosesnya bisa lancar dan tidak menimbulkan masalah semisal kecelakaan.

Pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Indonesia (JDDI), Jusri Pulubuhu, mengatakan, menyalip atau overtake tanpa aturan merupakan perilaku yang paling berpotensi mengundang kecelakaan di jalan raya.

Apalagi kendaraan yang ingin disalip merupakan kendaraan yang punya dimensi lebih besar, layaknya truk atau bus, yang pastinya membuat kita kesulitan punya momen yang pas untuk mendahului bodinya yang besar.

Pria penggemar moge itu juga menuturkan, semakin besar ukuran kendaraan yang ingin kita salip, akan semakin besar juga blindspot, yang pastinya bisa memicu kecelakaan pengendara yang ingin menyalip.

“Kalau berbicara soal salip-menyalip, itu sudah pasti sangat dekat dan rentan terhadap terjadinya kecelakaan. Di Indonesia sendiri, sekitar 76 persen kecelakaan lalu lintas terjadi akibat menyalip, presentase yang bisa dikatakan cukup besar,” tutur Jusri.

Atas dasar tersebut, Jusri mengharuskan setiap pengendara untuk memahami dan menerapkan tiga hal, sebelum memutuskan untuk menyalip. Tiga hal tersebut meliputi:

1. Penting atau tidak untuk menyalip
2. Dibenarkan atau tidak posisi untuk menyalip
3. Aman atau tidak saat hendak menyalip

“Tiga poin di atas tergabung dalam sebuah metode yang diberi nama PDA (Penting, Dibenarkan, dan Aman). Demi keselamatan, metode ini harus benar-benar menjadi acuan pengendara sebelum menyalip. Seberapa penting sampai dia harus benar-benar menyalip, seberapa benar dan aman posisi dia untuk menyalip. Kalau sudah penting, dibenarkan, dan aman, itu baru diperbolehkan untuk menyalip,” jelas Jusri.

Teknik menyalip

Kalaupun tiga hal tersebut sudah dipertimbangkan untuk menyalip, jangan langsung asal menyalip. Jusri menganjurkan setiap pengendara untuk memahaami teknik menyalip yang benar dan aman.

"Ada beberapa tahapan atau prosedur untuk menyalip, dan sifatnya wajib diterapkan oleh pengendara; cek spion, beri sinyal atau tanda ke pengendara lain menggunakan sein, cek spion untuk kedua kalinya, lakukan head check dengan menengok ke arah belakang. Setelah seluruh tahapan dilakukan, barulah pengendara diperbolehkan untuk eksekusi (menyalip),” terang Jusri.

Pastikan juga untuk memahami larangan terkait di mana dan kapan seorang pengendara dilarang menyalip.

Anjuran kecepatan

Ada satu poin tambahan yang tak kalah penting untuk diperhatikan, yaitu soal kecepatan yang dianjurkan untuk menyalip. Menurut Jusri, anjuran kecepatan untuk menyalip sebaiknya 20 km/jam lebih cepat, daripada kendaraan yang ingin disalip.

"Tapi soal ini, pengendara harus ada perkiraan juga. Kalau kendaraan yang ingin kita salip melaju dengan kecepatan tinggi, sebaiknya urungkan untuk menyalip. Karena sudah pasti melaju dengan kecepatan tinggi akan membuat traksi roda menjadi tidak optimal, dan membuat pengendara lebih sulit mengendalikan kendaraan. Hal itu sangat tidak aman, yang tentunya juga dapat memicu kecelakaan di jalan raya," tutup Jusri.

Baca juga: Benarkah Mematikan Mobil Saat AC Menyala Bisa Merusak Mesin?

Related

Automotive 4865864533499327940

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item