Di Amerika Zaman Dulu, Orang Jogging Bisa Ditangkap Polisi

Di Amerika Zaman Dulu, Orang Jogging Bisa Ditangkap Polisi

Naviri Magazine - Di tempat tinggal kita kemungkinan besar ada lapangan yang biasa digunakan orang-orang untuk jogging, lari memutari lapangan, entah pagi atau sore hari. Jogging atau lari adalah olahraga populer yang digemari banyak orang. Selain mudah melakukannya, jogging juga tidak membutuhkan aneka peralatan yang ribet dan mahal.

Popularitas jogging ada di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Meski jumlah orang yang aktif berolahraga di Indonesia tergolong masih minim.

Data termutakhir Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2015 menyatakan 27,61 persen penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas melakukan olahraga. Meskipun tidak besar, proporsi ini meningkat dari periode sebelumnya, yang tercatat sebesar 24,99 persen (2012) dan 21,76 persen (2009).

Sedangkan riset yang diampu Sun Life Financial Index Asia pada 2016 menyebutkan sebanyak 60 persen responden dari Indonesia memilih lari sebagai olahraga yang paling ingin dilakukan.

Di tempat lain, Amerika Serikat (AS) memiliki data yang lebih rinci mengenai jumlah pelari. Negeri Paman Sam itu mencatat perkiraan jumlah pelari setiap tahun, sejak musim semi 2008 hingga musim semi 2017.

Seperti disebut dalam Statista, pada musim semi 2015, jumlah pelari di AS mencapai 60,84 juta dalam kurun waktu 12 bulan. Pada musim semi 2017, jumlah pelari di AS mencapai 65,05 juta dalam kurun waktu 12 bulan.

AS pun punya cerita unik tersendiri mengenai jogging yang belum sepopuler sekarang pada 1960-an. Pada waktu itu, orang di luar lingkaran atlet dan petinju disebut aneh jika melakukan jogging. Bahkan, tak jarang pula mereka berurusan dengan aparat kepolisian.

Vox mencatat, Senator Strom Thurmound diberhentikan aparat polisi saat jogging di Greenville, South Carolina, pada 1968. Pada tahun yang sama, Dick Cordier, seorang warga Hartford, Connecticut, diberhentikan polisi karena penggunaan ilegal jalan raya oleh pejalan kaki. Satu kota dengan Cordier, Ray Crothers dicatat kabur dari kejaran polisi sembari berteriak, "Tidak bisakah saya berlari di dekat rumah saya sendiri?"

Barangkali, cerita seperti itu bakal jarang ditemui lagi, kecuali di Burundi dan Sierra Leone, dua negara yang diketahui melarang masyarakatnya jogging secara berkelompok. Cerita yang lebih banyak ditemui mungkin ada di sekitar model sepatu jogging terkini, jadwal lomba lari berbayar, hingga jam tangan canggih pengukur denyut jantung pelari.

Baca juga: Tak Terduga, Ternyata Jogging Punya Manfaat Luar Biasa

Related

World's Fact 9204583037306490251

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item