Karena Robot, Dunia di Bawah Ancaman Pengangguran Massal

Karena Robot, Dunia di Bawah Ancaman Pengangguran Massal

Naviri Magazine - Dunia kita saat ini sedang bersiap menghadapi Revolusi Industri 4.0, yaitu perubahan besar-besaran dalam industri. Tak jauh beda dengan revolusi industri di masa lalu saat ditemukannya mesin uap, sehingga menggantikan peran manusia, Revolusi Industri 4.0 juga akan memberlakukan hal sama.

Pekerjaan-pekerjaan yang semula ditangani manusia, kelak akan digantikan oleh robot-robot yang dilengkapi kecerdasan buatan. Akibatnya, akan banyak pekerjaan manusia yang hilang, karena ditangani oleh robot.

Laporan McKinsey Global Institute pada Januari 2017 berjudul Jobs Lost, Jobs Gained: Workforce Transitions in a Time of Automation, menyebut kalau "antara 400 juta sampai 800 juta orang mungkin bakal digantikan mesin, dan harus mencari pekerjaan baru pada 2030 di seluruh dunia."

Yang paling rentan terotomatisasi adalah pekerjaan-pekerjaan yang lebih banyak melibatkan kekuatan fisik, seperti operator mesin. Selain itu, juga pekerjaan yang berkaitan dengan mengumpulkan dan memproses data seperti paralegal dan akuntan.

Pekerjaan seperti tukang kebun atau perawat anak dan lansia, juga mungkin bakal digantikan mesin. Namun, untuk yang ini cenderung lebih sukar terealisasikan, karena biayanya lebih besar dibanding mempekerjakan manusia.

Berdasarkan riset McKinsey pula, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, pernah bilang kalau bakal ada 45 sampai 50 juta tenaga kerja Indonesia yang bakal kehilangan pekerjaan.

Hilangnya banyak pekerjaan karena otomatisasi juga jadi kesimpulan riset World Economic Forum (WEForum) pada 2016 lalu. Mereka menyebut kalau "dalam lima tahun mendatang, 7,1 juta pekerjaan bisa hilang... dengan dampak terbesar dirasakan pekerja kerah putih dan administratif."

Jumlah pekerjaan yang hilang berbanding terbalik dengan terciptanya pekerjaan baru yang jumlahnya diprediksi hanya 2,1 juta saja.

Tanpa strategi yang benar untuk mengelola transisi jangka pendek menghadapi Revolusi Industri 4.0 dan mempersiapkan tenaga kerja dengan keterampilan yang akan datang ini, kata Klaus Schwab, Founder and Executive Chairman World Economic Forum, pemerintah di negara manapun "harus mengatasi pengangguran dan ketidaksetaraan yang terus meningkat, dan bisnis dengan basis konsumen yang menyusut."


Related

Technology 4863802802519079836

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item