Kurus Tak Berarti Sehat, Ini Risiko Penyakit yang Bisa Terjadi

Kurus Tak Berarti Sehat, Ini Risiko Penyakit yang Bisa Terjadi

Naviri Magazine - Sebagaimana berat badan berlebih tidak baik untuk kesehatan, berat badan yang kurang juga sama tidak baik. Karena yang baik tentu yang normal—tidak gemuk juga tidak kurus.

Sayangnya, ada sebagian orang yang terobsesi menjadi kurus, dan melakukan berbagai cara demi mencapai berat badan tertentu. Kalau perlu dengan tidak makan, atau memuntahkan makanan setiap saat. Namun, ada juga orang terlahir kurus, mengalami gangguan makan, kurang nafsu makan, atau dampak dari masalah kesehatan yang dialami.

Terlalu kurus ternyata tidak baik untuk kesehatan. Ada beberapa masalah yang mungkin dialami bila berat badan di bawah normal. Ukuran seperti apa yang mendefinisikan seseorang terlalu kurus? Ini bisa diukur menggunakan kalkulator BMI.

Anda bisa dibilang memiliki berat badan rendah, bila hasil BMI di bawah 18,5. BMI dari 18,5 hingga 24,9 adalah berat badan sehat. Sedangkan bila angkanya di atas 30, menandakan kegemukan dan obesitas

Jika BMI di bawah normal, Anda mungkin tidak mengonsumsi cukup kalori untuk menjaga berat badan sehat. Anda pun berisiko mengalami malnutrisi.

Kurang kalsium dan vitamin D dalam makanan, misalnya, dapat menyebabkan tulang rapuh dan osteoporosis. Sedangkan kekurangan zat besi, folat dan vitamin B-12, dapat menyebabkan anemia. Jika asupan vitamin A rendah, dapat menyebabkan kulit dan rambut kering, berubah warna, kuku rapuh, dan masalah penglihatan.

Seiring waktu, malnutrisi dapat memengaruhi kesehatan, seperti kelelahan, sering sakit, haid tidak teratur, penipisan rambut, kulit kering, dan masalah gigi.

Terlalu kurus juga bisa membuat fungsi kekebalan tubuh menurun, dan meningkatkan risiko infeksi setelah operasi, juga memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka. Berat badan rendah pun dapat meningkatkan risiko untuk kepadatan mineral tulang yang rendah dan osteoporosis.

Perempuan dengan BMI rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami amenorrhea, atau tidak haid karena terlalu kurus, menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang dapat menghentikan atau mengganggu siklus menstruasi.

Masalah lain ialah infertilitas. Perempuan dengan berat badan di bawah BMI normal mungkin lebih sulit untuk hamil, bahkan berisiko keguguran, dan melahirkan bayi prematur.

Jika sedang dalam program hamil, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk melihat apakah Anda berovulasi secara teratur, dan menguji tanda-tanda infertilitas lain. Dokter akan menyarankan pola makan yang cocok, untuk membuat Anda tetap sehat selama kehamilan.

Untuk anak-anak atau remaja, terlalu kurus dapat mengganggu tumbuh kembangnya. Ini karena orang yang lebih muda butuh nutrisi untuk tumbuh dan mengembangkan tulang sehat.

Baca juga: Tips Menambah Berat Badan Bagi Orang yang Terlalu Kurus

Related

Health 4408644443986902111

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item