Kisah Tragis Pria yang Memasuki Suku Terasing di Dunia

Kisah Tragis Pria yang Memasuki Suku Terasing di Dunia

Naviri Magazine - Suku Sentinel adalah suku terasing di dunia, yang ada di kawasan India. Mereka tinggal di pulau tersendiri, dan selama ini tidak pernah mengizinkan siapa pun memasuki pulau mereka. Siapa pun yang mencoba mendekati pulau Sentinel akan diserang dengan panah. Karenanya, selama puluhan tahun, tidak ada yang tahu seperti apa kehidupan mereka.

Belakangan, sebuah catatan dari pria Amerika Serikat (AS), yang diduga dibunuh Suku Sentinel, mengungkap kehidupan sosial suku paling berbahaya di dunia itu. Catatan berjudul "Observasi" milik John Allen Chau itu disita polisi dari salah satu nelayan yang menurunkannya di Pulau Sentinel Utara.

Nelayan bernama S Jampo, bersama empat rekannya, ditangkap karena membawa Chau ke pulau yang terlarang, bahkan bagi warga India tersebut.

Diwartakan Hindustan Times, catatan itu kemudian dibagikan ke para antropolog, guna menemukan cara mengamankan jenazah Chau. Hindustan Times melansir jika catatan itu benar, Chau menjadi orang pertama yang berhasil menyelinap ke pulau dalam 12 tahun terakhir.

Berdasarkan catatan tersebut, pada 15 November pagi hari waktu setempat, Chau bertemu dengan seorang pria yang kelihatannya seperti pemimpin suku. Pria itu, ujar Chau, mengenakan mahkota dari bunga di kepalanya.

"Dia berdiri di atas batu karang, dan berteriak kepada saya," tulis Chau.

Pria yang berasal dari Alabama itu menjabarkan bahasa yang dipergunakan suku yang diyakini bermigrasi dari Afrika 50.000 tahun silam tersebut.

Suku asli pulau ini sudah menghuni tempat itu sejak 60.000 tahun lalu, dan sejak saat itu mereka menolak modernisasi. Orang Sentinel, kata Chau, berbicara dengan nada tinggi, dan terdengar seperti huruf b, p, l, dan s.

"Mereka sepertinya sedang melontarkan makian," katanya.

Chau menulis, dia sempat menggunakan kalimat dari Jarawas, suku yang berasal dari Andaman Selatan dan Tengah. Namun Sentinel sepertinya tak memahaminya. Pria 27 tahun yang juga merupakan aktivis organisasi keagamaan tersebut juga menggambarkan topografi Pulau Sentinel Utara.

Sentinel Utara memiliki hamparan pasir putih nan kasar, dengan pantai menakjubkan yang bisa dipakai berselancar di bagian selatan. Kemudian, setiap rumah menampung sedikitnya 10 orang Sentinel, dan ada rumah dengan jumlah penghuni mencapai 50, termasuk anak-anak.

Chau menulis, dia memprediksi jumlah penduduk Sentinel mencapai 250 orang. Angka tersebut lebih banyak 50 orang, dibanding data pemerintah India. Setelah tsunami yang terjadi pada 2004 silam, New Delhi menggelar pantauan udara, dan mengestimasi jumlah Suku Sentinel mencapai 40-200 orang.

Dalam buku catatannya, Chau menjelaskan dia tidak melihat orang tua, dan menduga mereka hidup di bagian lain pulau. Sementara para perempuan berteriak saat bertemu dengannya. Salah satu penduduk yang diduga berusia 10 tahun menembakkan panah ke arahnya. Untungnya, panah tersebut mengenai kitab suci yang dibawanya, dan tembus hingga halaman 933 yang membuatnya harus menyingkir.

Di bagian akhir catatan, dia membeberkan beberapa gestur orang Sentinel. Jika busur diangkat, menunjukkan tanda persahabatan. "Jika mereka menunjuk dengan jari, berarti mereka tengah memetakan lokasi. Adapun panah di busur berarti mereka siap menyerang Anda," ungkapnya.

Chau dilaporkan tewas dibunuh dengan panah saat kembali lagi ke sana, pada 16 November. Para nelayan yang kembali keesokan harinya menyaksikan jenazahnya diseret di bibir pantai.

Kepolisian Andaman dan Nicobar menyatakan mereka sudah memetakan lokasi di mana Chau dikubur. Namun mereka tidak akan mencoba mengambil jenazahnya. Dalam pandangan polisi, upaya mengambil kembali jenazah Chau berpotensi menimbulkan korban, baik dari aparat maupun Suku Sentinel.

Baca juga: Kisah Dua Remaja yang Menjadi Pembunuh Berantai di Ukraina

Related

World's Fact 4770243602199779613

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item