Edan, Pria Ini Mendapat Gaji Rp1,5 Triliun dari Google!

Edan, Pria Ini Mendapat Gaji Rp1,5 Triliun dari Google!

Naviri Magazine - Di tengah kondisi mencari pekerjaan sangat sulit seperti sekarang, kita pasti takjub kalau mendengar ada orang yang justru mendapat gaji atau penghasilan dalam jumlah gila-gilaan, mencapai Rp1,5 triliun. Orang yang menerima gaji sangat besar itu bernama Neal Mohan, dan ia bekerja di perusahaan Google.

Di dunia teknologi informasi, nama Neal Mohan tidak setenar Larry Page, salah satu pendiri dan chief executive officer (CEO) Google. Ia juga tidak termasuk dalam jajaran 10 CEO dunia dengan bayaran tertinggi, karena bukan CEO.

Namun, Neal Mohan mendapatkan bayaran dari Google senilai US$ 100 juta atau setara Rp1,5 triliun (kurs Rp15.000) dalam bentuk saham. Jumlah ini lebih tinggi dari bayaran yang didapatkan CEO dunia.

Neal Mohan adalah orang di balik melejitnya pendapatan Google yang mencapai US$50 miliar. Sekitar 95 persen pendapatan Google berasal dari iklan, dan hasil dari pemikiran Neal Mohan.

Mohan muda lulus dari Stanford University pada 1996, dan bergabung di perusahaan startup bernama Net Gravity, yang fokus pada pengembangan perangkat lunak untuk pemasaran digital. Ini adalah langkah awal karier Mohan. Richard Frankel, mantan bosnya, menyatakan rahasia kesuksesan Mohan adalah rasa ingin tahunya, dan solusi yang cerdas.

"Mohan adalah orang dengan kombinasi langka, orang yang cerdas dalam mencari langkah strategis, dan salah satu orang yang mengerti teknologi internet pada zaman 1990-an," kata Richard Frankel, memberikan testimoninya, seperti dikutip dari Businessinsider.

Pada November 1997, Net Gravity diakuisisi oleh perusahaan startup yang lebih besar, DoubleClick. Saat industri internet AS mengalami bubble medio awal 2000-an, DoubleClick terkena imbasnya.

Manajemen DoubleClick saat itu tidak fokus di bidang iklan dunia maya, dengan mengakuisisi lembaga pengumpulan data, Abacus, senilai US$1,7 miliar pada 1999. Proses merger Abacus dengan DoubleClick tidak berjalan.

Manajemen lalu meminta Mohan untuk memotong biaya operasional perusahaan, dan dia diangkat menjadi vice president Business Operation. Mohan diberi posisi baru dengan kewenangan lebih luas. Pada 2003, Mohan keluar dari DoubleClick untuk melanjutkan kuliah di Stanford, untuk mendapatkan gelar MBA.

Dua tahun kemudian, tepatnya Juli 2005, DoubleClick diakuisisi oleh Hellman & Friedman, dan menunjuk David Rosenblatt sebagai CEO baru. Rosenblatt ditunjuk untuk memfokuskan kembali perusahaan di iklan online. Hal ini membuat DoubleClick membongkar banyak aset dan berurusan dengan utang yang sangat besar.

Rosenblatt membutuhkan bantuan Mohan, dan memintanya kembali ke perusahaan. Rosenblatt menunjuknya sebagai kepala Produk dan Strategi DoubleClick. Hasilnya adalah sebuah epik, dokumen power point 500 halaman, yang saat ini dapat dilihat jejaknya dalam Google display advertising.

Dokumen tersebut memaparkan visi iklan internet di masa depan, ketika dunia tumbuh secara digital, dan memberikan penjelasan komprehensif mengenai penjualan iklan di internet. Solusi Mohan adalah mengetahui persis di mana para pengiklan harus menjual dan berinteraksi dengan konsumen.

Ide Mohan adalah menyediakan manajemen dan solusi penayangan iklan, serta membantu pengiklan untuk menjalankan strategi digital media secara lebih efektif. DoubleClik memiliki kemampuan untuk menampilkan iklan banner dan video secara efisien serta tepat sasaran.

Diakuisisi Google

Idenya, dalam membuat kinerja DoubleClick berhasil, membuat raksasa IT, Google, tertarik untuk mengakuisisinya. Google menggelontorkan dana hingga US$3,1 miliar atau 20 kali lipat dari nilai DoubleClick.

Google's Advertising Business Executive, Susan Wojcicki, lalu mengganti orang-orang dalam Google's display advertising products, dengan tim yang dimiliki Mohan dalam DoubleClick.

Hasilnya, pendapatan Google terus meroket. Analis menilai, akuisisi DoubleClick merupakan salah satu langkah Google yang berhasil, karena membuat perusahaan itu menjadi pemimpin dalam industri iklan online.

Mohan pun menjadi bintang dalam dunia IT. Berbagai perusahaan IT seperti Twitter dan Facebook pernah berusaha menggoda Mohan untuk pindah, dan memberi tawaran sebagai CEO. Google bergerak cepat dengan menawarkan Mohan saham sebesar US$100 juta, dan ia setuju. Saat ini, nilai bayaran Mohan mencapai US$150 juta.

Lantas, kenapa Mohan tidak tertarik untuk menjadi CEO? Sumber Businessinsider di Google menyatakan, Mohan memiliki wewenang seperti CEO tanpa harus diganggu oleh kesibukan sebagai CEO. Bayaran yang ditawarkan Google pun sudah membuatnya setara dengan CEO dunia.

Baca juga: Bill Gates, Drop Out Kuliah tapi Jadi Orang Terkaya di Dunia

Related

Figures 4929237334087526607

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item