Apakah Sepeda Motor Baru Bisa Langsung Digeber di Jalanan?

Apakah Sepeda Motor Baru Bisa Langsung Digeber di Jalanan?

Naviri Magazine - Ketika membeli sepeda motor baru, bisa jadi kita ingin mencobanya langsung di jalanan. Bukan hanya sekadar mengendarainya, tapi juga ingin menggeber gasnya, untuk tahu sekencang apa sepeda motor itu mampu melaju. Sepertinya sangat menyenangkan menggeber motor baru di jalanan.

Tapi tunggu dulu. Jika membuka buku manual yang biasanya datang bersama unit sepeda motor, ada anjuran pemakaian awal, atau yang lebih sering disebut inreyen, alias masa break-in.

Aturannya bisa beragam, pada tiap pabrikan ataupun tipe motor. Mulai dari masa inreyen yang berkisar dari 500-2.000 km pertama, hingga anjuran seperti larangan membetot gas maksimal, pengereman mendadak, dan lain sebagainya.

Technical Education Yamaha Indonesia, Ridwan Arifin, juga menekankan pentingnya hal ini. Menurut dia, di kisaran 0-1.000 km pertama kendaraan, alias sampai penggantian oli mesin pertama, sebaiknya motor diperlakukan secara wajar, dalam artian menjaga putaran mesin secara normal.

"Masa inreyen biasanya itu, pakai motor jangan langsung ekstrem. Karena komponen mesin masih perlu penyesuaian," terang dia.

Rincian mengenai hal-hal yang sebaiknya dilakukan pada masa break-in ini pun disarankan agar menyesuaikan dengan yang ada di buku manual.

Di sisi lain, Assistant Technical Trainer 2W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Dadan Danil, punya anggapan sedikit berbeda. Menurut dia, brake-in dilakukan itu baik, namun tidak juga tidak masalah.

"Karena di pabrik pun sudah digeber, misalnya di pabrik kami, di bagian mesin sudah digeber untuk memeriksa ada kebocoran atau tidak. Ketika sudah dirakit ke motor juga ada dyno test, itu kalau motor matic digeber sampai sekitar 60-80 km/jam, sementara kalau motor sport sampai sekitar 100 km/jam," jelas dia.

Menurut Dadan, malah akan bahaya kalau misalnya karena menuruti inreyen justru pemilik kendaraan jadi takut mengoperasikan motornya pada kondisi tertentu.

"Misalnya enggak boleh rem cepat-cepat (hard braking). Namanya di jalan kan kita gak tahu, misalnya ada hewan yang lewat, masa kita enggak rem?" ujarnya, memberi contoh.

Menurut Dadan, bagaimana nantinya motor itu diperlakukan, justru lebih penting. Oleh sebab itu, menurut dia, aktivitas memanaskan motor sebelum dipakai jauh lebih penting.

"Saat awal-awal, minimal 30 detik sebelum dipakai itu diangetin, biar oli naik juga, kan," terang dia. Tidak lupa juga, dia mengingatkan memanaskan motor tidak boleh terlalu lama.


Related

Automotive 1187264523958240026

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item