Mengunjungi Bunker Anti-Kiamat di Bawah Tanah Rusia

 Mengunjungi Bunker Anti-Kiamat di Bawah Tanah Rusia

Naviri Magazine - Sebuah bunker masa perang dingin, yang dirancang untuk menyelamatkan para pemimpin Uni Soviet dari serangan nuklir, kini berubah fungsi.

Kini, bunker itu menjadi tempat digelarnya pesta 24 jam, dan warga Rusia bisa masuk ke dalam bunker ini untuk berpesta dan menyelamatkan diri dari kiamat, tetapi dengan syarat harus membayar tiket masuk sebesar 1.000 dollar AS atau hampir Rp 10 juta.

Bunker No 42, yang memang menjadi atraksi wisata ini, terletak 56 meter di bawah tanah di pusat kota Moskwa, tak jauh dari Kremlin. Bunker tersebut mampu menampung sekitar 300 orang.

"Banyak orang akan merasa lebih tenang jika menghabiskan masa-masa kritis ini dengan menikmati keamanan sekaligus kenyamanan maksimal," kata Alexander Pavlovski, seorang pemandu wisata di bunker itu.

Pavlovski menambahkan, banyak peminat yang ingin ikut dalam pesta di Bunker No 42 yang dimulai tengah malam.

Pavlovsky mengatakan, ide menggelar pesta di bunker yang sudah diubah menjadi museum sejak 2006 itu datang dari pengunjung, yang ingin menandai akhir dunia versi kalender kuno Suku Maya.

"Kami tidak bisa mengendalikan hal-hal seperti kiamat. Namun, selain itu, kami siap," kata Pavlovsky.

"Di dalam bunker ini ada kamar anak-anak, lengkap dengan film kartun, untuk orang dewasa juga disediakan film, diskusi soal kiamat, dan tur museum. Juga ada siaran langsung dari bunker lain dari seluruh dunia," papar Pavlovsky.

Pengunjung untuk bunker yang dibangun pada 1956 itu akan dibawa turun sedalam 18 tingkat. Mereka kemudian akan tiba di sebuah ruangan dengan pengeras suara yang mengeluarkan suara peringatan khas masa perang dingin.

"Perhatian! Perhatian! Musuh sudah melakukan serangan nuklir."

"Bunker ini lumayan besar, tapi di sini semuanya disusun dengan cara yang membuat orang merasa nyaman dan aman. Tempat ini sangat nyaman untuk menghabiskan waktu, tak hanya untuk semalam, tapi bisa juga selama perang atau bahkan pada saat akhir dunia tiba," kata Anna, seorang pengunjung.

Baca juga: Killing Fields, Sejarah Pembunuhan 2 Juta Orang di Kamboja

Related

World's Fact 9192423790224489082

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item