Konsumsi BBM Bisa Boros, Jika Keliru Saat Mengerem Kendaraan

Konsumsi BBM Bisa Boros, Jika Keliru Saat Mengerem Kendaraan

Naviri Magazine - Yang menjadikan konsumsi BBM boros ternyata bukan hanya jarak tempuh yang kita lakukan, tapi juga pada bagaimana cara kita berkendara. Khususnya lagi saat melakukan pengereman. Cara mengerem yang keliru ternyata bisa memboroskan konsumsi BBM.

Menurut instruktur Berkendara BMW, Gerry Nasution, setidaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan agar pengereman kendaraan tetap optimal, dan pada saat bersamaan efisiensi bahan bakar tetap terjaga.

"Baik mobil manual atau matik, kuncinya itu memaksimalkan jeda waktu sesaat sebelum berhenti, yang berarti prediksikan jarak berhenti sehingga memanfaatkan momentum kendaraan ketika coasting. Selebihnya, hindari pengereman secara mendadak," ujar Gerry.

Masih dijelaskan Gerry, mesin membutuhkan tenaga tidak hanya saat berakselerasi, namun juga saat mengurangi kecepatan hingga berhenti atau deselerasi.

Caranya, untuk mobil matik, prediksi jarak pengereman sebelum berhenti. Selanjutnya, lepas gas dan biarkan mobil cruising, karena mobil matik saat mengurangi laju tidak ada down shifting atau turun gigi. Setelahnya, atur porsi injakkan pedal rem, hindari terlalu dini menginjak rem terlalu dalam, karena pada saat itulah mesin membutuhkan tenaga untuk menghentikan laju.

"Mobil matik, kalau mau ngerem kasih jeda pengereman, intinya kalau mau irit kurangi beban mesin. Nah, untuk pengereman ini, biarkan jaga momentum sebelum berhenti. Manfaatkan 'coasting mode', karena mobil matik tidak ada down shifting. Angkat gasnya biar cruising, sehingga turunnya putaran mesin karena gaya hambatan dan gesek permukaan ban ke jalan," tambah Gerry.

Lalu bagaimana dengan mobil manual? Seperti dijelaskan di awal, kuncinya harus mempertahankan momentum dan waktu sebelum berhenti.

"Kalau mobil manual lebih gampang lagi. Injak kopling berarti mesinnya idle, kan. Nah, tapi jangan turunin gigi, yang ada malah putaran mesin jadi tinggi. Biarkan mobil coasting, setelahnya atur injakan rem. Tapi ingat, perilaku ini hanya untuk pengereman yang sudah diprediksi titik berhentinya, sehingga kontrol kendaraan hingga berhenti masih terjaga," tutur Gerry yang juga pebalap nasional ini.

Tambahan dari Gerry, bila beban mobil lebih berat karena jumlah penumpang maupun barang lainnya, maka jarak pengeraman harus lebih panjang untuk memanfaatkan momentum pengurangan laju.

"Mobil dengan bobot yang berlebih tidak hanya boros saat akselerasi, tapi juga boros saat deselarasi. Karena membutuhkan tenaga lebih untuk memperlambat laju. Untuk itu, manfaatkan jarak yang lebih panjang, karena mobil yang lebih berat butuh waktu lebih lama saat coasting sebelum berhenti," tutup Gerry.

Baca juga: Panduan Mengendarai Mobil Saat di Tanjakan dan Turunan

Related

Automotive 2256047237976518558

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item