Tokoh-tokoh Terkenal Dunia yang Mengubah Nama Aslinya

Tokoh-tokoh Terkenal Dunia yang Mengubah Nama Aslinya

Naviri Magazine - Tidak semua tokoh terkenal menggunakan nama asli mereka, terlepas apakah mereka artis, politisi, sampai atlet. Tentu ada alasan atau penyebab tertentu mengapa mereka mengubah nama aslinya, dan menggunakan nama baru. Alasannya bisa karena latar belakang personal, sampai keinginan menciptakan citra baru bagi dirinya.

Katty Perry, misalnya, mengambil nama tersebut untuk menciptakan karakter baru di luar nama asli yang ia miliki, Katheryn Hudson. Ia ingin meninggalkan pribadi lamanya sebagai bentuk pertahanan dirinya atas masa lalu yang tidak ia cintai, demikian ia menyatakannya dalam wawancara khusus dengan Guardian.

Situasi serupa kendati tak persis juga dialami oleh Iosif Djugashvili yang kelak dikenal dengan nama Jospeh (Yosef) Stalin. Melalui tangan dinginnya, diktator Republik Uni Soviet dari tahun 1929 hingga 1953 itu berhasil mengubah Uni Soviet dari negara berbasis cocok tanam menjadi negara industri dan militer yang digdaya.

Menurut Robert Himmer dalam studi berjudul “On the Origin and Significance of the Name ‘Stalin’” (1986) dalam jurnal Russian Review, Joseph pertama kali menggunakan nama alias Stalin ketika ia menandatangani sebuah artikel di koran Rusia.

Nama Stalin didasarkan pada sebuah kata di Rusia, yang berarti baja. Robert menulis, mengutip dari penulis biografi Stalin, bahwa Djugashvili-Stalin merupakan seorang “manusia baja”. Selain itu, Djugashvili juga ingin menunjukkan kesukaannya kepada Vladimir Lenin, pendiri dan pemimpin Bolshevisme.

Himmer mengutip pendapat ilmuwan politik Amerika Serikat, Robert C. Tucker, ketika mendeskripsikan bahwa melalui nama Stalin yang berima dengan Lenin, Djugashvili ingin menjadikan nama tersebut sebagai sebuah “kompas diri.” Tujuannya? Agar ia tidak tersesat dari ajaran Lenin dalam titik-titik penting di hidupnya.

Alasan Cassius Marcellus Clay Jr., yang kelak mengganti namanya menjadi Muhammad Ali, juga tidak kalah personal. Sudah menjadi rahasia umum bahwa ia mengubah namanya ketika memeluk agama Islam.

Kendati demikian, bukan ia sendiri yang memilih nama tersebut. Elijah Muhammad, pemimpin gerakan Nation of Islam di AS, yang memberi nama Muhammad Ali kepada Cassius. Seperti dilansir oleh Time, mentor Malcolm X itu pada suatu acara radio mengatakan bahwa nama Clay tidak memiliki arti apa pun.

“Saya berharap dia akan menerima dipanggil dengan nama yang lebih baik. Muhammad Ali adalah nama yang akan saya berikan kepadanya, selama dia percaya pada Allah dan mengikuti saya,” sebut Elijah.

Bagi Ali, nama tersebut memang memberi makna baru bagi hidupnya. Ia menyebut keputusan itu merupakan salah satu keputusan terpenting dalam hidupnya.

“[Nama] itu membebaskan saya dari identitas yang diberikan kepada keluarga saya oleh para slavemaster saya,” katanya kepada Thomas Hauser, penulis biografi Ali.

“Clay, hanya berarti tanah tanpa komposisi yang berarti,” sebutnya dalam sebuah wawancara televisi.

Sejak mengganti namanya itu pulalah, Ali menjadi lebih vokal terhadap isu-isu marginalisasi, termasuk ketika ia menolak untuk berpartisipasi dalam perang Vietnam serta menyerukan perlawanan terhadap Islamofobia. Masa kecil Clay memang sarat dengan diskriminasi rasial yang dirasakan oleh orang kulit hitam di AS.

Pada 2001, setelah insiden 9/11, ia mengeluarkan pernyataan lugas.

“Saya marah karena dunia melihat sekelompok pengikut Islam tertentu yang menyebabkan kehancuran ini, namun mereka bukan Muslim sejati. Mereka adalah fanatik rasis yang menyebut diri mereka Muslim, yang mengizinkan pembunuhan ribuan orang ini.”


Related

World's Fact 4265421085223847358

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item