Sejarah Ditemukannya Api Pertama Kali oleh Manusia

Sejarah Ditemukannya Api Pertama Kali oleh Manusia

Naviri Magazine - Api adalah salah satu adaptasi tertua dan paling penting dalam peradaban manusia. Api memberikan kehangatan dalam cuaca dingin, memperpanjang waktu siang, memberikan lebih banyak waktu untuk membuat alat dan berkomunikasi. Api juga membantu menjaga manusia purba dari kemungkinan serangan predator malam. 

Dalam aktivitas sehari-hari, api membantu mengeringkan kulit dan menghangatkan daging, memasak makanan, hingga membantu proses pembuatan peralatan. Namun, sampai sekarang, belum diketahui secara pasti kapan dan bagaimana manusia purba pertama kali menemukan api dan menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.

Letusan gunung berapi dan sambaran petir mungkin memberikan ilham bagi manusia pada masa lalu untuk memanfaatkan api. Namun, proses pembuatan dan perawatan api tentu membutuhkan waktu yang lama sekaligus rumit.

Bagaimana cara manusia purba membuat api pertama kali, dan mempertahankan api mereka? Apakah mereka membawa api dari satu tempat ke tempat lain? Jika ya, bagaimana caranya? Pertanyaan-pertanyaan itu belum terjawab oleh para ilmuwan, termasuk kapan pertama kali api ditemukan dan digunakan.

Menyangkut api, para ilmuwan hanya menemukan bekas-bekas penggunaan api pada masa purba. Di Swartkrans, Afrika Selatan, misalnya, para ilmuwan menemukan fosil tulang belulang hewan yang dibakar, berusia 1,5 juta tahun. Artinya, api telah mulai digunakan sejak 1,5 juta tahun yang lalu.

Di Zhoukoudian, Cina, juga ditemukan situs homo erectus yang berusia antara 460 ribu sampai 230 ribu tahun lalu. Di situs itu ditemukan fosil tulang belulang hewan yang dibakar, biji yang ditanak, dan alat-alat batu.

Sementara itu, tungku tertua, dari sekitar 465 ribu tahun lalu, ditemukan di Menez-Dregan, Prancis. Di tempat itu, manusia purba juga diperkirakan menggunakan sebuah kawah arang yang dikelilingi batu berulang kali untuk membantu aktivitas mereka.

Kemudian, di Abri Pataud, Prancis, ilmuwan juga menemukan situs lain berusia 40 ribu tahun yang mengandung batuan yang dihangatkan dan saluran pembuangan untuk udara dan asap—manajemen api yang penting di masa itu maupun di masa sekarang.

Baca juga: Cara Ilmuwan Melacak Asal Usul Manusia yang Hidup di Bumi

Related

Science 1829304020176721574

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item