Di Zimbabwe, Uang Sumbangan Pengantin Diberikan Tanpa Amplop

 Di Zimbabwe, Uang Sumbangan Pengantin Diberikan Tanpa Amplop

Naviri Magazine - Lazim di negara mana pun, pengantin mendapatkan uang sumbangan dari para tamu. Hal itu juga terdapat di Indonesia. Saat ada yang menikah, para tamu berdatangan untuk mengikuti acara resepsi, sekaligus memberikan sumbangan berupa uang atau barang. Uang biasanya diberikan dalam amplop, sementara barang dibungkus rapi.

Hal berbeda terjadi di Zimbabwe. Para tamu acara resepsi memang memberikan sumbangan untuk pengantin, tapi diberikan langsung, tanpa amplop.

‘Saweran’ bahkan dilakukan tamu secara langsung kepada pasangan mempelai pengantin. Saat berdansa di hadapan para tetamu, pasangan mempelai pengantin akan dihujani dengan uang tunai. Alhasil, uang tunai akan berserakan di lantai.

Namun, lantaran krisis uang tunai yang parah, tradisi sawer uang kepada pasangan mempelai pengantin terancam berhenti. Uang tunai yang saat ini beredar di Zimbabwe bukanlah uang kartal yang umum digunakan di setiap negara, melainkan bank notes.

Perbankan lokal di Zimbabwe lantas menghadirkan solusi untuk tetap memberikan ‘salam tempel’ kepada pasangan pengantin, tanpa harus memberikan uang dalam bentuk fisik, yaitu menggunakan electronic data capture (EDC).

Mesin-mesin EDC akan tersedia saat hajatan berlangsung. Sehingga para tamu bisa memberikan salam tempel dengan menggesekkan kartu saja. Pemandangan tersedianya EDC dalam pesta pernikahan di Zimbabwe menjadi hal yang umum dan wajar, meski praktik inovatif yang dilakukan bank ini jauh dari kata romantis.

Bukan hanya di Zimbabwe, praktik salam tempel non-tunai juga sudah lazim dilakukan di India bahkan sejak 2016. India mengalami masalah keterbatasan uang tunai akibat demonetisasi, alias penghapusan atau penarikan kembali uang, senilai 500 dan 1.000 rupee yang beredar.

Demonetisasi berimbas pada acara pernikahan yang mewajibkan pemberian uang tunai kepada pengantin sebagai bentuk pemberkatan menuju kehidupan baru. Walhasil, para tamu pun membawa serta kartu debit atau kredit untuk digesek saat resepsi berlangsung.

Dengan praktik non-tunai ini, para tamu masih bisa menyisihkan uang (kendati non-tunai) untuk memberikan berkat kepada pasangan pengantin.

Baca juga: Di Swedia, Makin Sedikit Orang yang Bisa Melihat Uang

Related

World's Fact 1423812269594292481

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item