Skenario Konspirasi Dunia di Balik The Bilderberg Group (Bagian 2)

Skenario Konspirasi Dunia di Balik The Bilderberg Group

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Skenario Konspirasi Dunia di Balik The Bilderberg Group - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Namun, terbongkarnya rencana separatisme Kanada pada Konferensi the Bilderberg Group 1996 memang hanya sekadar tertunda. Hasrat untuk melancarkan gerakan separatisme terhadap Kanada maupun negara-negara lain di pelbagai belahan dunia, tetap tidak mati seiring gagalnya skenario 1996.

Berdasarkan investigasi Daniel Estulin, Bilderberg hakikinya sama dengan Pemerintahan Satu Dunia (One World Government). Suatu kelompok rahasia yang terdiri dari para mantan presiden maupun presiden yang masih menjabat, perdana menteri, para bankir internasional, para anggota teras kerajaan, serta orang-orang yang mengelola perang maupun pasar modal dan keuangan global.

Pada intinya, Bilderberg Group merupakan sebuah organisasi paling rahasia, dan keberadaannya menyebar di mana-mana sehingga tidak mudah diekspos. Sedemikian rupa mereka berpengaruh, sehingga organisasi dunia yang terdiri dari para pialang kekuasaan sanggup menggulingkan seorang kepala negara atau pemerintahan; maupun sebaliknya, memunculkan ketokohannya di pentas politik.

Salah satu aktor penting Bilderberg adalah Pangeran Bernhard dari Kerajaan Belanda. Melalui sosok inilah, untuk pertama kali diminta mengadakan pertemuan perdana para wakil rakyat dari semua segi bidang yang meliputi ekonomi, politik, industri, dan militer dunia, yang dipandang sevisi dalam mengembangkan gagasan Pemerintahan Satu Dunia alias One World Government.

Tapi Pangeran Bernhard hanya salah satu pemain ujung tombak belaka. Bilderberg Group sejatinya dimotori oleh keluarga Rockefeller.

David Rockefeller, Rupert Murdoch, Paul Wolfowitz, Romano Prodi, dan Henry Kissinger, merupakan sebagian tokoh dunia yang menjadi anggotanya.

Pertemuan kelompok ini sejak dirintis pada 1954 di Hotel Bilderberg di Oosterbeek, Belanda, hingga kini selalu dihadiri orang-orang berpengaruh, seperti Presiden IMF, Bank Dunia, dan Federal Reserve. Serta beberapa perusahaan besar seperti DaimlerChrysler, Coca-Cola, British Petroleum, Chase Manhattan Bank, American Express, Goldman Sach, dan Microsoft.

Selain tentu saja para wakil presiden dari Amerika Serikat, CIA dan FBI, Sekjen NATO, dan para anggota senat dan Kongres, perdana menteri dari Eropa. Bahkan tidak ketinggalan, para editor dan CEO beberapa media terkemuka di dunia.

Misi utama Bilderberg bisa dilacak melalui pertemuan-pertemuan para anggota pendiri.

Berdasarkan penelisikan Estulin dari beberapa sumber terpercaya di lingkar dalam, niat setiap dan semua pertemuan Bilderberg adalah untuk menciptakan aristokrasi yang mengikat kepentingan strategis Eropa dan Amerika Serikat. Serta menyamakan sikap atas beberapa kebijakan ekonomi dan strategi dalam mengatur dunia secara bersama.

Lahirnya Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO), merupakan landasan operasional mereka yang sebenarnya bersifat subversif, untuk melayani kepentingan global para pemrakarsa Bilderberg.

Temuan Estulin yang menarik adalah laporan berkala Oktober 1967, berdasarkan laporan penyelidik politik Roger Mennevee mengenai hubungan antara Presiden Perancis, Charles de Gaulle, dan Bilderberg.

Menurut analisis Mennevee, semua figur Perancis yang mengaitkan dirinya dengan Bilderberg Group seperti George Pompidous, Antoine Pinay, dan Guy Mollet, ternyata merupakan lawan politik de Geulle terkait kebijakan nuklir Charles de Gaulle.

Pantas saja, kalau kita kaji pemerintahan Perancis pada era de Gaulle, hubungan Perancis dengan persekutuan Anglo Saxon, seperti Inggris dan Amerika, memang boleh dibilang “dingin” atau tidak bersahabat. Dari cerita latar belakang yang disampaikan Estulin, sekarang jadi jelas penyebab utamanya sangat prinsipil, bukan sekadar sentimen pribadi antar beberapa pemimpin Eropa dan Amerika.

Bisa dimengerti jika de Gaulle sangat menentang skema Bilderberg. Karena dari penelisikan secara lebih dalam, aliansi ini dibentuk atas dasar sasaran strategis untuk memasukkan kedaulatan negara-negara merdeka di Eropa ke dalam skema Pemerintahan Satu Dunia Inggris-Amerika, yang dikendalikan oleh Bilderberg Group.

Di sinilah de Gaulle menentang skema Bilderberg tersebut, terutama melawan orientasi perdagangan bebas milik Inggris, dalam kerangka Tata Pemerintahan Satu Dunia.

Salah satu instrumen untuk menjalankan skema kendali ekonomi melalui perdagangan dunia adalah NAFTA (North America Free Trade Agreement). David Rockefeller, salah satu yang punya hajat untuk urusan ini, kemudian merekrut Gubernur Arkansas yang waktu itu tidak terlalu populer, Bill Clinton.

David Rockefeller mengajak Clinton untuk menghadiri pertemuan Bilderberg di Baden-Baden, Jerman, pada 1991. Di sana, David Rockefeller mengatakan kepada Clinton bahwa NAFTA merupakan prioritas Bilderberg, dan bahwa kelompok tersebut membutuhkan Clinton untuk mendukung mereka. Setahun kemudian, Clinton terpilih sebagai presiden. Dan dirinya termasuk pendukung kuat untuk NAFTA.

Bukti nyata Bilderberg bisa memasang sekutu-sekutunya di pucuk tertinggi pemerintahan suatu negara bisa ditelisik kembali melalui beberapa fakta berikut ini:

1. Bill Clinton, menghadiri pertemuan Bilderberg pada 1991, lalu memenangi pemilu presiden AS melalui Partai Demokrat pada 1992.

2. Tony Blair, menghadiri pertemuan Bilderberg pada 1993, lalu pada Juli 1994 terpilih sebagai Perdana Menteri Inggris, dan terpilih kembali pada Mei 1997.

3. George Robertson, menghadiri pertemuan Bilderberg pada 1998, lalu setahun kemudian ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal NATO pada Agustus 1999.

4. Romano Prodi, menghadiri pertemuan Bilderberg pada 1999, lalu disumpah sebagai Presiden Eropa pada September 1999. Masa baktinya bertahan hingga 2005. Pada 2006, Prodi dipilih sebagai Perdana Menteri Italia.

Begitulah. Misi besar Bilderberg adalah memegang kendali ekonomi terhadap perdagangan dunia. Dan kata kunci mereka untuk mengontrol adalah kerahasiaan.

Baca juga: Ramalan Nostradamus, dari Armageddon Sampai Hancurnya Amerika

Related

Mistery 9161192728178040132

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item