Film Transformers Ternyata Meninggalkan Kasus Bermasalah

Naviri Magazine - Perusahaan pariwisata Cina menggugat Paramount Pictures dan produser Transformers: Age of Extinction, karena mereka gagal menunjukkan logo perusahaan di film tersebut.

Mengutip laporan Xinhua, Chongqing Wulong Karst Tourism Group, yang mengelola Wulong Scenic Area di barat daya Cina, menyatakan perusahaan sudah mengajukan gugatan untuk mendapat ganti rugi 20,8 juta yuan (US$ 3,36 juta) terhadap Paramount dan perusahaan produksi 1905 Internet Technology, ke Pengadilan Kota Chongqing karena mengingkari kontrak.

"Kami sudah berkomunikasi dengan para pihak, tapi mereka tidak memenuhi permintaan kami. Tidak mungkin melakukan pembicaraan lebih lanjut. Jadi, kami hanya bisa menggugat. Dan jika mereka tidak bisa memulihkan situasi, kami akan ke pengadilan," kata juru bicara perusahaan itu kepada kantor berita Reuters.

Sementara itu, juru bicara Paramount, satu unit dari Viacom, menolak memberikan tanggapan.

"Transformers: Age of Extinction, seri keempat dari film tentang robot-robot yang bisa berubah bentuk, telah meraup lebih dari 1,38 miliar yuan di Cina dan menjadi film berpendapatan terbesar sepanjang sejarah di negeri itu.

Beberapa adegan film diambil dari area perusahaan dengan pemandangan indah. Pejabat perusahaan yang mengatur sebelumnya menyatakan bahwa penonton bingung mengenai tempat pengambilan gambar adegan, karena logo perusahaan tak muncul di film.

Dalam pelaporan ini, perusahaan wisata itu ingin Paramount menunjukkan logo "China Wulong" di semua DVD, TV, dan platform digital yang menampilkan film itu, dan meminta produser mengembalikan pembayaran kontrak senilai 4,8 juta yuan.

Tak hanya itu, perusahaan itu juga meminta produser menanggung kerugian 4 juta yuan yang terjadi karena penutupan kawasan wisata selama beberapa hari untuk pengambilan gambar film, dan membayar kompensasi untuk keuntungan yang berpotensi hilang sebanyak 12 juta yuan.

Baca juga: Resensi Film Hantu Rumah Ampera: Selingkuh Berujung Teror Maut