Kisah Orang-orang yang Hidup Tanpa Kenal Hari, Minggu, Bulan, dan Tahun

Kisah Orang-orang yang Hidup Tanpa Kenal Hari, Minggu, Bulan, dan Tahun

Naviri Magazine - Masih adakah suku yang primitif? Bagaimana kita mendefinisikan “primitif”? Jika mengacu kamus, primitif diartikan sebagai “sangat bersahaja; model kuno; terbelakang; menurut kebiasaan lama.” Jika definisi itu yang dipakai, maka tentu masih ada suku yang semacam itu.

Salah satu suku primitif yang menarik adalah Suku Amondawa, yang ada di Rondonia, perbatasan antara Brazil dan Bolivia. Suku tersebut tidak peduli dengan waktu. Ini kontradiktif dengan peradaban modern yang menganggap waktu adalah uang.

Tidak ada konsep waktu dalam Suku Amondawa. Mereka tidak memiliki standar ukuran waktu untuk dihitung atau dibicarakan, semisal umur, sehingga semua anggota suku tersebut tidak ada yang berulang tahun.

Chris Sinha, profesor dari University of Portsmouth, melakukan penelitian terhadap suku tersebut, dan menyimpulkan bahwa waktu sama sekali tidak ada bagi Suku Amondawa, sehingga mereka benar-benar “bebas-waktu”.

Bagi Suku Amondawa, tidak ada istilah “minggu depan”, “bulan depan”, atau “tahun depan”, karena bahkan kosakata mereka sama sekali tidak mengenal istilah “minggu”, “bulan” atau “tahun”.

Artinya pula, masing-masing anggota suku juga tidak memiliki umur—dan mereka juga tidak peduli atas usia. Dalam kehidupan sehari-hari, Suku Amondawa hanya mengenal pembagian antara siang dan malam, atau musim hujan dan musim kering.

Untuk menentukan posisi atau tingkat senioritas di dalam suku, semua anggota suku tersebut akan berganti nama jika ada anggota keluarga baru yang lahir. Nama mereka akan berubah semua, karena nama yang dimiliki anggota suku termuda akan diberikan kepada anggota keluarga yang baru, dan terus berurutan, sementara anggota suku tertua akan mencari nama lain untuk digunakan.

Sebelumnya, Suku Amondawa adalah suku yang terisolir dari peradaban, dan baru mengenal dunia luar sejak tahun 1986. Namun, meski telah mulai tersentuh oleh peradaban, mereka tetap melanjutkan tradisi semisal berburu, berkebun, dan menjadi nelayan.

Baca juga: Drama Suci Oberammergau, Pertunjukan Paling Tua di Dunia

Related

World's Fact 875988011536045337

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item