Bahaya, Jangan Mengisi Ulang Baterai Ponsel Saat Hujan Turun

Bahaya, Jangan Mengisi Ulang Baterai Ponsel Saat Hujan Turun

Naviri Magazine - Mengisi ulang baterai ponsel adalah hal lazim yang dilakukan semua orang di mana pun, dan di waktu kapan pun. Umumnya, orang mengisi ulang baterai ponsel dengan cara menghubungkan ponsel ke listrik di dinding rumah. Namun, kalau pas hujan turun, apalagi terdengar petir, sebaiknya jangan mengisi ulang baterai ponsel. Tunda sampai cuaca terang, dan petir sudah tak ada.

Pasalnya, ketika kita menghubungkan ponsel ke arus listrik di dinding, ponsel kita akan terhubung dengan berbagai kabel yang ada di luar rumah. Jika kabel-kabel itu tersamar petir, kita yang ada di dalam rumah akan ikut terpengaruh.

Selama badai berlangsung, partikel hujan, es, atau salju di dalam awan badai saling bertubrukan, hingga menyebabkan ketidakseimbangan antara mega jenis itu dan tanah. Awan badai kerap kali bermuatan listrik negatif, sementara objek di bawah seperti pohon, bangunan tinggi, bahkan bumi, penuh muatan listrik positif. Hal ini lantas menimbulkan petir, yang diartikan sebagai pelepasan listrik akibat ketidakseimbangan dua muatan tadi.

Petir juga bisa terjadi kala awan yang bermuatan listrik positif dan negatif bertemu. Seringkali muncul disertai cahaya halilintar serta suara guntur, kilat mengandung listrik sebanyak seratus juta volt sekaligus dapat menaikkan suhu udara menjadi 27.700 derajat celcius. Dengan kekuatan sebesar itu, wajar jika orang yang terkena sambaran kilat bisa terluka atau bahkan tewas.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menjelaskan ada tiga faktor dominan yang memengaruhi lokasi di mana petir bakal menyerang. Pertama adalah ketinggian. Kedua, merujuk pada bentuk runcing. Terakhir, NOAA menyebutkan soal isolasi.

Karena hal ini, tak heran jika orang yang berada di tanah yang tinggi, tempat terbuka, atau berdiri dekat pohon bisa terkena sambaran kilat. Makanya, nasehat utama yang diserukan apabila halilintar datang adalah segera masuk ke dalam rumah, gedung, atau kendaraan. Selain itu, jauhi barang yang mengandung logam seperti pagar, bangku besi, atau susur tangga, sebab dapat berfungsi sebagai konduktor listrik.

Tapi, pertanyaan baru pun muncul, menyusul beberapa kasus sambaran petir pada orang yang tengah bermain ponsel. Sebagian besar korban berada di dalam rumah atau bangunan semi terbuka.

John Jensenius dari National Weather Service mengatakan bahwa ponsel tak bisa dijadikan penyebab ketika seseorang tersambar petir sementara di tangan mereka terdapat telepon genggam. “Jadi jika Anda menggunakan ponsel, Anda tidak lebih mungkin terkena sambaran petir dibandingkan saat tidak memakai telepon genggam,” katanya.

Ia mengatakan bahwa hal yang justru perlu diperhatikan adalah lokasi. Alih-alih memberi perhatian pada ponsel, orang mesti memastikan bahwa mereka berlindung di tempat yang aman.

Meski begitu, Jensenius menjelaskan perangkat elektronik termasuk gawai seperti laptop dan ponsel, jika ditancapkan ke colokan, akan berisiko jika digunakan saat petir terjadi. Oleh karena itu, ia meminta untuk menjauhi alat-alat tersebut.

“Apapun yang dicolokkan ke dinding, berbahaya karena perangkat tersebut terhubung dengan kabel yang berada di luar,” katanya. Dengan demikian, ponsel atau laptop lebih baik tak di-charge kala hujan yang disertai dengan halilintar terjadi.

Menurut NOAA, bangunan semi terbuka layaknya gazebo tidak memberikan perlindungan yang cukup dari petir. Jika ingin benar-benar aman, tempat bernaung yang tertutup adalah pilihan terbaik agar terhindar dari bahaya sambaran petir.

Baca juga: Video 6 Menit Ungkap Kejanggalan Antrean Pembelian iPhone

Related

Smartphone 8936011479723622267

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item